DPR Desak Menteri Yasonna Laoly Mundur jika Anak Terbukti Monopoli Bisnis di Lapas, soal Narkoba?

Orang yang diduga bergelut di bisnis lapas tersebut, Yamitema Tirtajaya Laoly, yang tak lain adalah anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Lao

|
Editor: Salomo Tarigan
Tribun Medan
Yasonna Laoly dan putranya Yamitema Tirtajaya Laoly 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral di medsos monopoli bisnis di lembaga pemasyarakatan (Lapas) hingga menggema ke DPR.

Orang yang diduga bergelut di bisnis lapas tersebut, Yamitema Tirtajaya Laoly, yang tak lain adalah anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.

DPR pun akhirnya angkat bicara.

Anggota Komisi III DPR RI, Santoso meminta Yasonna Laoly mundur dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) bila anaknya, Yamitema Laoly terbukti memonopoli bisnis di lembaga pemasyarakatan (Lapas).

"Jika terbukti benar apa yang di publik ramaikan ini bahwa anaknya Menkumham berbisnis di lingkungan Kemenkumham maka tidak ada cara lain selain Menkumham mundur sebagai Menkumham karena telah menggunakan jabatannya untuk kepentingan keluarganya," kata Santoso kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).

Santoso mengakui jika mundur sebagai pejabat yang dinilai mencederai etika memang tidak pernah terjadi.

"Jangankan melanggar etika yang jelas melanggar aturan saja pejabat kita tidak mau mundur," ujarnya.

Dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dalam sisa masa jabatannya melakukan bersih-bersih terhadap menterinya yang dinilai publik melakukan hal-hal di luar kepatutan.

"Apakah Presiden Jokowi berani melawan arus parpol koalisi pendukungnya kita tunggu saja," ungkap Santoso.

Kendati demikian, Santoso meminta semua pihak agar tak dulu menuduh sebelum Yamitema Tirtajaya Laoly terbukti berbisnis di proyek pengadaan Lapas.

"Kalau terbukti memang tidak ada larangan anak pejabat berbisnis di tempat orangtuanya bertugas," ucapnya.

Dia menegaskan semua orang punya kesempatan yang sama untuk berusaha di manapun asalkan fair dan sesuai peraturan perundang-undangan.

"Namun jangan dilupakan juga tentang budaya dan etika bangsa kita yang luhur ini. Rakyat pasti tidak akan setuju anak atau keluarga pejabat berbisnis di tempat orangtua atau keluarganya menjabat," ujar Santoso.

 

Sebelumnya, anak dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, yakni Yamitema Laoly disebut turut menjalankan bisnis narkoba di dalam lapas.

Adapun pernyataan tersebut disampaikan aktor senior, Tio Pakusadewo dalam wawancara di kanal Youtube Uya Kuya.

Dilansir dari Youtube Uya Kuya, Minggu (30/4/2023) Tio Pakusadewo menjelaskan, apabila lapas tengah dalam keadaan mati listrik hal itu menjadi pertanda bahwa narkoba di antarkan ke dalam lapas.

Di saat itu paket narkoba datang dibawa seseorang yang mengaku sebagai istri.

Menurut Tio Pakusadewo, setiap 1-2 minggu sekali lapas mati listrik.

"Menteri kampr*t, cuan juga dari lapas ternyata." tulis salah satu pengguna Twitter.

"Gila daaaah semua diduitin, makin kesini makin suram ini bangsa," sambung akun lainnya.

Adapun kabar Yamitema Laoly yang menjual narkoba dalam lapas juga sempat diposting akun Twitter @PartaiSocmed.

Lantas, postingan akun tersebut turut dibanjiri berbagai komentar oleh warganet.

Mayoritas banyak yang mengumbar kalimat negatif terkait penjualan narkoba di dalam lapas yang dilakukan anak menkumenham, Yasonna Laoly.

Bahkan, ada yang memberi komentar bangsa Indonesia kedepannya bukan menjadi lebih baik, namun justru semakin suram.

Pernah Diperiksa kasus Korupsi Wali kota Medan

 Anak Menkumham Yasona Laoly Yamitema Laoly disebut-sebut menjalankan bisnis narkoba di dalam Lapas

Hal tersebut tak lepas usai wawacara artis ternama Tio Pakusadewo dan Uya Kuya di channel youtube Uya Kuya TV.

Dalam wawacara tersebut, Tio Pakusadewo menyebut adanya anak menteri yang terlibat dalam monopoli bisnis di Lapas.

Anak menteri tersebut disebut mengelola foundation di dalam penjara yang mengelola bisnis di sejumlah lapas tersebut.

"Yang menggagas itu napi koruptor, menggaet salah satu menteri, anak menteri," katanya.

"Kalau disebut gue repot, loe repot," tambahnya.

"Yayasan itu berkuasa di penjara,"

"Kayak air harus terpaksa beli foundation itu, kantin, karena makanan di penjara tak enak, jadi harus beli makan di kantin itu"

"Semuanya dibuat oleh mereka, dijadiin bisnis" katanya.

Dalam wawancara tersebut Tio Pakusadewo memang tak menyebut nama menteri dan sosok anak menteri yang terlibat dalam foundation tersebut.

Namun dari wawacara tersebut, akun twitter @partaisocmed mengungkap soosk orang yang diduga berada dalam foundation tersebut.

Sejumlah postingan dibagikan oleh akun twitter @partaisocmed.

"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," tulisnya.

Yamitema Laoly
Yamitema Laoly (HO)

Selain itu twitter @partaisocmed juga menulis "Rutan water label kuning yg dimaksud Om Tio itu seperti ini penampakannya. Merek Jeera. Tidak boleh ada brand lain kecuali air ini di lokasi lapas/rutan foundation itu berkuasa," katanya.

"Contoh lain perjanjian kerja sama kemitraan Jeera (PT NPI), yaitu take over semua usaha milik koperasi lapas yg meliputi toko, kantin, dan semua kegiatan ekonomi di lapas. Untuk itu Jeera memberikan kompensasi 220,3 juta ke pihak koperasi lapas. Tapi tunggu dulu..," tambahnya.

Profil Yamitema Laoly

Yamitema Laoly akrab disapa dengan panggilan Tema. Ia merupakan putera ketiga Menkumham Yasonna Laoly dari pernikahannya dengan Elisye Widya Ketaren.

Tema memiliki tiga saudara kandung, yakni Novrida Lisa Isabella Laoly, Fransisca Putri Askari Laoly, dan Jonathan Romy Laoly.

Di bidang pendidikan, Tema memiliki ketertarikan di bidang hukum.

Karena itulah ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang Strata 2 di Gakultas Hukum Universitas Indonesia.

Dalam beberapa kesempayan, Yemitema juga terlihat mendampingi sang ayah dalam kegiatan PDI Perjuangan, partai politik tempat Yasonna bernaung.

Di antaranya, Tema menemani sang ayah ketika mengikuti Kongres V PDI Perjuangan di Bali. Ia juga terlihat hadir ketika ayahnya dilantik menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu.

Pernah terseret kasus korupsi

Yamitema Laoly pernah terseret kasus dugaan suap Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin pada 2019 lalu.

Ia sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dicecar mengenai proyek-proyek DInas PUPR Medan yang diduga dikerjakan oleh perusahaan miliknya.

Namun ia lepas dari jerat kasus dugaan korupsi tersebut dan tidak menjadi salah satu tersangka.

 (*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: (tribunnews.com/Fersianus Waku/ tribun-sumsel

DPR Desak Menteri Yasonna Laoly Mundur jika Anak Terbukti Monopoli Bisnis di Lapas, soal Narkoba?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved