Berita Viral

LUAPAN Kesedihan Ibunda Prada Lucky Setelah Peti Anaknya Ditutup: Jangan Bawa Beta Pung Anak

Ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sepriana Paulina Mirpey meluapkan kesedihan di samping jasad sang anak.

POS-KUPANG.COM/RAY REBON
PELUK PETI - Sepriana Paulina Mirpey memeluk peti jenazah anak kandungnya, Prada Lucky, Sabtu (9/8/2025). Prada Lucky, anggota Yonif TP 834/WM di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, NTT, meninggal diduga akibat dianiaya seniornya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sepriana Paulina Mirpey meluapkan kesedihan di samping jasad sang anak. 

Istri dari Serma Christian Namo paling terpukul atas kepergian sang anak yang tewas dianiaya seniornya. 

Jenazah Prada Lucky telah dimakamkan di TPU Kapadala, Kota Kupang, Sabtu (9/8/2025).

Amatan tribun-flores, saat jenazah hendak dibawa dari rumah duka Asrama TNI, Kelurahan Kuanino ke TPU Kapadala, Sepriana seakan tak mau berpisah dengan anaknya.

"Jangan bawa beta pung anak," ratap Sepriana sambil memeluk peti jenazah anaknya.

Sepriana merasa hatinya hancur.

"Lucky, mama hancur nak. Lucky, tolong mama, kasihan mama, nak," ucapnya dengan suara lemas.

Saat peti jenazah ditutup petugas, isak tangis pun semakin menjadi-jadi.

Baca juga: Minta Kab/Kota Terapkan Sistem Pengolahan Sampah Sanitary Landfill, Togap: Targetnya Sampai 2026 

Baca juga: Terombang-ambingkan Rumor Bang Jay

Baca juga: GPH Pegawai Honorer di Siantar jadi Predator Anak, Ditangkap Polisi: Ibu Korban Terpukul Berat

Pemakaman jenazah Prada Lucky Namo dilakukan secara militer, dipimpin oleh Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo.

Peti jenazah diselubung dengan bendera merah putih, dipikul beberapa anggota TNI ke mobil ambulans kemudian dibawa ke TP Kapadala.

Sepriana menuntut keadilan untuk anaknya yang meninggal dunia setelah dianiaya para seniornya.

Anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/ Wakanga Mere ( Yonif TP/834 WM ) Nagekeo ini menghembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo, Rabu (6/8/2025).

Menurut Sepriana, jika anaknya mati di medan perang dia masih bisa terima, karena anaknya adalah prajurit TNI sudah tugasnya membela negara.

Namun, nyatanya Prada Lucky Namo meninggal karena ulah para senior yang melakukan penganiayaan.

"Saya seorang ibu, saya minta keadilan. Saya punya anak sudah mati sia-sia. Mati di medan perang saya terima. Itu tugas dia. Bela negara, bela bangsa. Ini mati sia-sia di tangan seniornya," kata Sepriana.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved