KKB

Terungkap Asal Senjata Api KKB Ternyata Dari Sini, Kapolda Sebut Ada Pejabat Bantu Egianus

Akhirnya terungkap dari mana asal senjata api yang dipakai KKB Papua menebar teror di Bumi Cendrawasih.

FACEBOOK
DUA KUBU KKB SALING SERANG: Dua kubu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dikabarkan saling serang. Kedua kubu baku tembak. Lokasi saring serang dilaporkan terjadi di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. (FB) 

TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terungkap dari mana asal senjata api yang dipakai KKB Papua menebar teror di Bumi Cendrawasih.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan bahwa senjata api yang dimiliki KKB Papua merupakan hasil rampasan dari TNI-Polri.

Hal ini disampaikan oleh Fakhiri dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, Minggu (30/4/2023) di Timika.

"Hampir 99 persen senjata milik KKB saat ini adalah rampasan milik aparat," kata Fakhiri.

Menurutnya, pembelian senjata oleh KKB Papua sangat minim dilakukan, apalagi didatangkan dari luar.

"Kalau pembelian itu sangat minim apalagi didatangkan dari luar," katanya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terkait dengan penyelundupan senjata ke KKB Papua.

Fakhiri berujar, kepemilikan senjata oleh KKB Papua juga menjadi konsentrasi Polri untuk menyiapkan langkah penegakan hukum.

"Ini adalah kosentrasi kami saat ini dan perlu diantisipasi," lanjutnya.

Sementara itu, ketika disinggung soal pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Marthen, Fakhiri menyatakan pihaknya akan melakukan langkah tegas.

Upaya penanganan ini tak hanya ditujukan kepada para anggota KKB Papua, tapi juga menyasar oknum-oknum pejabat pemerintahan yang diduga membantu Egianus Kogoya.

"Sudah disampaikan beberapa pejabat yang (terindikasi) terlibat ini kita akan tegakkan hukum," kata Fakhiri dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

"Kami akan menyasar siapa pun baik masyarakat maupun pejabat di instansi pemerintah yang mendukung aktivitas Egianus, tentunya akan kita tegakkan hukum," lanjutnya.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, 7 Februari 2023.

Egianus Kogoya kemudian menyandera pilot dari pesawat Susi Air, yaitu Kapten Philips Marthen (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved