Breaking News

Dugaan Korupsi Proyek Rumah

Jadi Sarang Ular dan Lipan, Proyek Rumah Mandiri Korban Pengungsi Gunung Sinabung Diduga Dikorupsi

Proyek rumah relokasi mandiri untuk korban pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Berhala Dua diduga sarat korupsi

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/M NASRUL SARAGIH
Proyek rumah relokasi mandiri di Gang Garuda, Desa Berhala Dua, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo diduga sarat korupsi 

TRIBUN-MEDAN.COM,KARO- Kejari Kari 'mencium' adanya dugaan korupsi pada pelaksanaan proyek rumah relokasi mandiri bagi korban pengungsi Gunung Sinabung di Gang Garuda, Desa Berhala Dua, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Pasalnya, sejak dibangun tahun 2016 silam, ada beberapa rumah yang mangkrak.

Bahkan, beberapa rumah itu sudah jadi sarang ular dan lipan, karena ditumbuhi semak belukar akibat diduga tidak selesai dikerjakan.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Marah Besar ke KKB yang Sekap Pilotnya : Apa Dosa Saya?

Atas temuan dugaan korupsi ini, Kejari Karo mulai memeriksa sejumlah pihak, termasuk kelompok Aron pembangunan atau pelaksana proyek.

Kasi Intelijen Kejari Karo, Ika Luis Nardo Sitepu mengatakan, sudah ada 11 orang saksi yang diperiksa.

"Semuanya sudah kami minta keterangannya," kata Ika, Jumat (5/5/2023) kemarin.

Baca juga: Imigrasi Medan Tolak Masuk 7 Warga Negara Vietnam dan 1 Warga Negara Malaysia

Ika mengatakan, selain memeriksa pelaksana proyek, Kejari Karo juga memeriksa BPBD Karo, selaku pihak yang dirunjuk dalam mengawasi proyek rumah relokasi mandiri ini. 

"Intinya kami akan mengungkap kasus ini agar semua jelas," katanya.

Dari informasi diperoleh Tribun-medan.com, proyek rumah relokasi mandiri ini berbiaya Rp 10.157.400.000.

Sayangnya, sejak dibangun, dari 171 rumah yang ada, beberapa diantaranya mangkrak hingga ditumbuhi semak belukar.

Baca juga: PILU Nasib Pria Ini, Seminggu Pacar tak Balas Chat, Syok saat Dijawab Ibunya: Nisa Sudah Meninggal

"Seperti ini lah kondisinya, banyak yang kosong," kata S Ketaren, warga yang tinggal di perumahan relokasi mandiri tersebut.

Ketaren mengatakan, dia sudah tinggal di perumahan bantuan pemerintah itu sejak tahun 2017.

Sejak saat itu, banyak rumah yang tidak selesai.

Ketaren menduga, ada ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek rumah relokasi mandiri ini. 

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Jalanan Rusak di Lampung, Reaksi Bima: Sekalian Tuh Ajak si Perempuan Unik

"Gimana mau dibilang bang, dananya pun mungkin belum ada untuk beres kan rumah," katanya.

Dari amatan Tribun-medan.com, rumah yang sudah berdiri masih ada yang belum diplaster bagian dindinnya. 

Bahkan, saat ini semak belukar sudah memenuhi rumah yang dibiarkan terbengkalai tersebut.(mns/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved