Berita Sumut

Ade Ipan Babak Belur Usai Ketahuan Curi Meteran Air Warga, Rekannya Kabur

Sejak Januari 2023, Perumda Tirta Uli Kota Pematangsiantar dihadapkan dengan berbagai keluhan pelanggan terkait hilangnya meteran air.

|
Penulis: Alija Magribi |
HO
Ade Ipan dan barang bukti meteran air dari aksi pencurian yang ia lakukan. Pria 29 tahun kini diamankan di Polres Pematangsiantar, Minggu (7/5/2023) 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Sejak Januari 2023, Perumda Tirta Uli Kota Pematangsiantar dihadapkan dengan berbagai keluhan pelanggan terkait hilangnya meteran air.

Meteran air kini menjadi target incaran maling untuk dijual sebagai barang bekas logam yang bernilai secara kiloan. 

Baca juga: Gelap Mata, Meteran Air pun Dicuri, Lajang Tanggung di Siantar Nginap di Sel

Teranyar, Satreskrim Polres Pematang Siantar mengamankan Ade Ipan (29) Waga Jalan Patimura Ujung, pada Sabtu (6/5/2023) malam, dari Jalan Melanton Siregar, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar.

Kasi Humas Polres Pematangsiantar, AKP Rusdi Ahya menyampaikan, Ade Ipan diamankan dari warga yang lebih dahulu menangkapnya setelah kedapatan mencuri meteran air di rumah warga. Ia diamankan setelah diamuk warga. 

"Ade Ipan diamankan warga setelah kedapatan mencuri meteran air di rumah korban Gilbert Sidabariba (45)," ujar AKP Rusdi, Minggu (7/5/2023).

Dijelaskan Rusdi kembali, saat melakukan pencurian, Ade Ipan tidak seorang diri, melainkan bersama temannya bernama Jimmi Pandapotan Saragih yang berhasil kabur. 

"Pencurian yang dilakukan Ade Ipan dan Jimmi dengan cara mendatangi para rumah korban dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Vario 125 warna hitam tanpa nomor Polisi," ujarnya.

Dalam menjalankan aksi pencurian itu, Ade Ipan berperan sebagai pengendara sepeda motor.

Kemudian Jimmi berperan sebagai pencongkel meteran air dari rumah korban menggunakan kunci inggris.

Mereka beraksi mengelilingi kota. 

"Saat itu korban Gilbert mengetahui kejadian pencurian langsung keluar rumah membawa tabung gas dan langsung memukulkan tabung gas hingga mengenai kepala Ade Ipan yang kemudian pingsan. Sementara Jimmi kabur," ujarnya lagi.

Keduanya nyaris berhasil membawa meteran sejumlah 12 buah dari beberapa tempat di Kota Pematangsiantar

"Total ada beberapa orang yang menjadi korban. Akibat kejadian tersebut korban Gilbert dan 7 pemilik meteran air lainnya mengalami kerugian materi sebesar Rp. 5.200.000 ribu," pungkas Rusdi Ahya.

Perusahaan Air Minum Ultimatum Parbotot

Humas Perumda Tirta Uli, Nurdin, mengakui ada beberapa pelanggan datang ke kantornya untuk berkeluh kesah soal pencurian meteran air ini.

Keluhan ini meningkat sejak Januari 2023 hingga sekarang. 

"Perhitungan kita, ini terjadi sejak Januari 2023. Kemudian hingga beberapa bulan belakangan muncul pelaku-pelaku yang ditangkap. Kita apresiasi pihak kepolisian ya," kata Nurdin. 

Dijelaskan Nurdin, dari 12 meteran air yang diamankan oleh pelaku Ade Ipan, diketahui seluruhnya berasal dari beberapa rumah yang ada di Kota Siantar.

Aksi pelaku berkeliling sehingga tidak banyak korban di satu kampung. 

"Nah, dari 12 ini, meteran airnya milik warga yang ada di Kecamatan Siantar Martoba, Kecamatan Siantar Selatan, dan lain-lain. Mereka tidak di satu tempat beraksi," pungkasnya. 

Baca juga: Berpura-pura Ngecek Meteran Air, Komplotan Maling Gasak Isi Rumah Warga di Medan Johor

Sebelum pencurian yang terjadi pada Sabtu (6/5/2023), aksi pencurian meteran air juga sempat terekam CCTV pada Februari 2023 di Perumnas Batu VI, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. 

Perumda Tirta Uli pun akan mengultimatum pemilik usaha pengepul barang bekas untuk menolak segala bentuk meteran air, baik yang masih utuh maupun terpotong-potong. 

"Kita pernah surati Parbotot (pengusaha botot) sekitar 1,5 tahun lalu. Dengan maraknya pencurian ini, kita bakal surati lagi," tegasnya. 

(alj/tribun-medan.com) 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved