News Video

Sidang Tosa Ginting, Sopir dan Kernet Truk Getah Karet Milik Paino Beberkan Fakta Ini

Sidang perkara pembunuhan mantan anggota DPRD Langkat, Paino kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Stabat, Kabupaten Langkat

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Fariz

Keberadaan mobil dan sepeda motor ini sempat disebut-sebut dalam persidangan sebelumnya.

Namun, hal itu dibantah oleh Boiman. Dirinya melihat mobil yang dimaksud dan sepeda motor itu saat truk yang dinaikinya berpapasan dijalan hendak menuju rumah Paino, sehabis menimbang hasil karet.

"Saya melihat mobil abu-abu Suzuki Ertiga, dan satu unit sepeda motor KLX dibelakangnya, saat pulang kerja menimbang hasil karet tepat di SD Inpres pada pukul 19.30 WIB. Saya gak tau siapa yang ada di dalam mobil. Dan KLX itu pengendaranya laki-laki, saya tidak kenal. Saya tidak pernah melihat mobil itu sebelumnya, dan baru pertama kali melihat," ujar Boiman.

Tak sampai di situ, JPU kembali menyinggung nama terdakwa Persadanta alias Sahdan yang ikut terlibat dalam perkara pembunuhan Paino.

"Sahdan anggota kerja Okor Ginting. Saya hanya sekedar tau aja," ujar Boiman.

Pemeriksaan saksi Boiman pun disudahi. Selanjutnya, JPU kembali memanggil saksi bernama Jenius yang merupakan sopir truk Colt Diesel yang membawa muatan getah karet yang diambil dari petani kampung ke kampung.

Jenius mengaku, jika dirinya di BAP karena persoalan rekaman CCTV dan papasan truk yang dikemudikannya bersama Boiman dan Dika Syahputra, dengan mobil yang diduga merek Suzuki Ertiga dan sepeda motor KLX bercorak loreng OKP.

"Saya mengetahui mobil Ertiga, saat sehabis nimbang getah karet dan berpapasan di SD Inpres. Saya melihat tanggal 26 Januari 2023 malam, sebelum kejadian Pak Paino," ujar Jenius.

Majelis hakim pun bertanya arah kendaraan mobil yang diduga merek Suzuki Ertiga saat berpapasan dengan Jenius.

"Eertiga itu keluar dari perkampungan. Saya tidak pernah melihat mobil itu sebelumnya. Dan saya melihat dibelakangnya ada sepeda motor jenisnya KLX corak loreng. Yang mengendarai saya tidak tau. Setelah itu saya tiba digudang, dan tidak ada bertemu Pak Paino," ujar Jenius.

Pria yang sudah bertetanggaan dengan Paino sejak tahun 1984 menegaskan, jika dikampungnya tidak ada yang punya mobil jenis Suzuki Ertiga.

Semenntara itu, Jenius menuturkan, dirinya diperlihatkan CCTV setelah kejadian oleh anak Paino yang bernama Dika Syahputra.

"Di dalam rekaman itu, saya melihat mobil dan sepeda motor dengan bentuk dan jenis yang sama pada saat berpapasan sebelum Pak Paino meninggal dunia," ujar Jenius.

Mendengarkan keterangan yang diucapkan Jenius, penasehat hukum terdakwa Tosa Ginting merasa keberatan.

Minola Sebayang selaku penasehat hukum terdakwa bertanya soal merek mobil yang disebut-sebut Jenius.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved