Breaking News

Sudirman Cup

INI Sejarah Sudirman Cup, Lahir di Indonesia, Kini Dikuasai China, Bisakah Anthony Ginting Cs Juara?

Sejarah Sudirman Cup, Lahir di Indonesia dan Kini Dikuasai China. Hasil Piala Sudirman 2023 - Indonesia Taklukkan Jerman 4-1, Pimpin Klasemen Grup B

|
PP PBSI
Sejarah Sudirman Cup, Lahir di Indonesia dan Kini Dikuasai China. Sebelumnya, Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, bereaksi setelah menang pada laga kedua grup BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Stadium, Bangkok, Kamis (8/12/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Tim Bulu Tangkis Indonesia kini tengah berlaga di ajang Sudirman Cup 2023.

Hasil Piala Sudirman 2023, Indonesia menang telak dari Jerman dalam babak penyisihan dan tim Garuda memuncaki klasemen Grup B

Piala Sudirman menjadi salah satu turnamen bulu tangkis yang lahir di Indonesia dan diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

Format Sudirman Cup adalah pertandingan beregu dengan setiap negara mengirim lima wakil dari lima nomor di bulu tangkis.

Lima nomor tersebut yang akan dipertandingkan adalah tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Saat ini, BWF mengadakan Sudirman Cup sebagai bentuk penghormatan kepada mantan pemain bulu tangkis Indonesia sekaligus pendiri PBSI, Dick Sudirman.

Dikutip dari laman BWF, Dick Sudirman mempunyai jasa penting dalam sejarah bulu tangkis dunia.

Dick Sudirman paling dikenal memiliki peran penting dalam membantu menyatukan dua organisasi bulu tangkis dunia yang terpecah.

Pada Februari 1978, ada anggota yang menyatakan diri sebagai World Badminton Federation memisahkan diri dari IBF (nama awal BWF).

Hal tersebut kemudian membuat aspirasi bulu tangkis untuk diikutsertakan dalam Olimpiade menjadi terancam.

Berbagai upaya rekonsiliasi juga telah menemui beberapa hambatan, sehingga Dick Sudirman turun tangan.

Dick Sudirman menjadi jembatan mempertemukan kedua pemimpin dua federasi bulu tangkis yang telah bersengketa di Bandung pada 28 Mei 1979.

Memiliki teman dari kedua federasi tersebut membuat Dick Sudirman mengusulkan membuat kelompok studi kerja yang diisi dari kedua federasi untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan.

Dia juga menyarankan untuk diadakan pertandingan persahabatan antar pemain dari kedua federasi. Usulannya kemudian diterima dan menjadi dasar bagi upaya rekonsiliasi.

Dua tahun setelah itu pada 28 Mei 1981, kedua federasi bulu tangkis itu berdamai dan kemudian bersatu lagi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved