Petugas SPBU Jadi Korban Hipnotis dengan Modus Tukar Duit, Puluhan Juta Raib Dibawa Kabur

Unggahan itu kini ramai dikomentari oleh warganet.

"Ada ya manusia tega!!!!Kasian dia kan cuma kerja ...smoga segera di tangkap pelakunya," tulis @vera_yulianti89.

"Kalau benar Kasihan abangnya semoga ga di proses ya. Kalau tidak atau dia kawanan kriminil itu (pura pura di hipnotis) ya di proses hukum," tulis @rickosaiyan.

"Ya Allah kasian petugas SPBU nya," tulis @girisasongko08.

Agen Telur Diduga Kena Hipnotis WNA Dengan Modus Tukar Uang, Uang 3 Juta Seketika Raib

Beredar di media sosial sebuah video yang menarasikan seorang agen telur kena hipnotis Warga Negara Asing (WNA) di Jalan Raya Penggilingan, RT.07 RW.05, Cakung ,Jakarta Timur.

Aksi WNA yang diduga menghipnotis agen telur tersebut terjadi pada Senin, (15/5/2023) dan berhasil terekam CCTV toko.

Video yang menarasikan agen telur kena hipnotis WNA tersebut diunggah oleh akun Instagram @infopenggilingan.

Dalam keterangan unggahan tersebut, WNA itu melancarkan aksinya dengan berpura-pura menukarkan uang.

"AGEN TELUR DIDUGA KENA HIPNOTIS WNA DENGAN MODUS TUKAR UANG," isi narasi dalam keterangan unggahan @infopenggilingan.

Dalam rekaman CCTV tersebut, tampak seorang pria bertubuh tinggi mengenakan baju berwarna putih dan topi hitam tengah belanja di toko agen telur.

Pria itu tampak tengah melakukan transaksi dengan pegawai toko wanita yang mengenakan kaos berwarna hitam.

Pada video itu disebutkan bahwa pria itu awalnya hanya membeli mie instan. Setelah mie instan tersebut diberi oleh pegawai wanita itu, pria tersebut lantas mengeluarkan sejumlah uang untuk membayarnya.

Setelah membayar, tampak pria itu mengeluarkan kembali sejumlah uang. Menurut keterangan dalam unggahan @infopenggilingan, pria itu sengaja pura-pura menukarkan uang untuk melancarkan aksinya.

Tak sendiri, pria itu juga ditemani oleh seorang wanita. Dari wajah dan penampilan pria dan wanita itu, keduanya terlihat bukan warga asli Indonesia.

Wajah keduanya terlihat seperti orang Arab. Entah berpura-pura atu tidak, keduanya juga disebut tak bisa Bahasa Indonesia.