Berita Medan
Kain Ulos Khas Toba yang Dipamerkan di Acara PIIS 2023 Tembus Pasar Internasional
Kerajinan kain tenun ulos khas Kabupaten Toba, Sumatera Utara telah berhasil menembus pasar Internasional.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kerajinan kain tenun ulos khas Kabupaten Toba, Sumatera Utara telah berhasil menembus pasar Internasional.
Dengan melakukan inovasi terhadap pewarna benang yang menggunakan pewarna alami, serta memiliki motif dan corak bervariasi, ulos khas Toba diminati hingga ke negara tetangga.
Baca juga: Makna Penenun Ulos dan Danau Toba di Badan Pesawat AirAsia
Pada acara Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PIIS) ke 9 tahun 2023, kerajinan tenun ulos khas Toba turut di pamerkan.
"Dulunya kain ulos batak ini hanya dipakai pada acara adat saja, jadi sekarang dengan adanya kemajuan fashion kita berinovasi dengan membuat ulos dengan pewarna alami dan berinovasi untuk motif ataupun corak, dan saat ini penjualan kita sudah mencapai ke mancanegara," ungkap perajin tenun ulos Kabupaten Toba, Else Ria Nadapdap kepada Tribun Medan, Rabu (24/5/2023).
Dia menjelaskan inovasi pewarna alam tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan yang berada di Kabupaten Toba seperti tumbuhan indigo yang hanya tumbuh dipinggiran Danau Toba, kemudian tumbuhan seca dan lainnya
"Dari dulu nenek moyang kita membuat ulos sebenarnya dari tumbuhan indigo ini dan warna ini merupakan warna khas ulos Toba, kemudian ada tumbuhan lainnya yang bisa diambil dari buah, daun, kulit hingga batangnya," jelasnya.
Dia menyebutkan, kerajinan tenun ulos khas Kabupaten Toba ini juga pernah dipamerkan di acara bergengsi seperti G20 yang diselenggarakan di Bali dan pameran W20 di Parapat.
"Dari situ kita semakin terkenal dan sudah ada pemesanan dari luar Negeri seperti Malaysia dan negara tetangga lainnya, ada juga wisatawan mancanegara yang langsung berkunjung ke tempat kita seperti Jerman, Amerika untuk membeli ulos kita," sebutnya.
Untuk harga ulos yang memakan waktu selama 1 bulan dalam proses pembuatannya dibanderol mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per setnya.
"Kita menjual biasanya per set yaitu sarung dan selendang dengan rata-rata harga mulai dari Rp 2juta hingga 3 juta tergantung motif dan bahannya," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Datang ke Pemko Medan, Dipakaikan Ulos oleh Bobby Nasution
Dia berharap kedepannya ulos khas Kabupaten Toba tersebut terus dipromosikan hingga ke ajang pameran Internasional agar produksinya terus berjalan sehingga membuat para pengrajin sejahtera.
"Harapannya untuk kedepan pengrajin dapat terus berinovasi, menjaga kualitas dan kami berharap bisa dibawa ke pameran-pemeran Internasional supaya ulos dari UMKM seperti kami lebih dikenal dan produksinya lebih meningkat sehingga ekonomi kami pengrajin juga meningkat," pungkasnya.
(cr10/tribun-medan.com)
Kain Ulos
Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PIIS)
Tembus Pasar Internasional
ulos batak
Tribun Medan
Salon Foto Indonesia ke-45 Siap Digelar di Medan, Hadirkan Ribuan Karya Fotografer Nusantara |
![]() |
---|
Pemko Rapat Bahas Gerakan Pangan Murah di Medan |
![]() |
---|
Ketua Komisi III DPRD Medan Diperiksa Kejatisu dari Pagi Hingga Sore, Kasus Pemerasan |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Sumbagut Gelar Pertamina Energi Negeri 8.0, Ajak Anak Berani Bermimpi Tinggi |
![]() |
---|
Ketum PP Pordasi Aryo PS Djojohadikusumo Lantik Pengprov Pordasi Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.