Berita Viral
Polisi Kabulkan Penangguhan Romyani, Kini Sopir Bus Kecelakaan Guci Tegal Sudah Pulang ke Rumah
Kabar terbaru dari kasus kecelakaan di Guci, Tegal. Romyani, sopir bus kecelakaan di Guci Tegal akhirnya bebas dan sudah pulang ke rumah, Selasa (24/5
TRIBUN-MEDAN.com - Kabar terbaru dari kasus kecelakaan di Guci, Tegal. Romyani, sopir bus kecelakaan di Guci Tegal akhirnya bebas dan sudah pulang ke rumah, Selasa (24/5/2023).
Dibebaskannya Romyani, usai Polres Tegal mengabulkan pengajuan penangguhan penahanan sopir bus maut yang mengalami kecelakaan di kawasan Objek Wisata Guci.
Sebelumnya, ia ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan hingga mengakibatkan dua korban jiwa.
Penangguhan penahanan Romyani tersebut dikabulkan setelah pengacara Hotman Paris ikut meminta agar Romyani diberi penangguhan.
Atas hal tersebut, Romyani pun mengaku sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Hotman Paris dan berbagai pihak yang sudah mendukung dan memberikan doa untuknya.
"Terima kasih saya hari ini sudah pulang, penangguhannya dikabulkan, terima kasih kepada Bang Hotman, Kapolres Tegal dan Kapolda Jateng."
"Terima kasih kepada semua yang sudah support dan doa, rasanya bahagia sekali hari ini saya keluar, sampai lupa makan, semalam tidak bisa tidur," ujar Romyani lewat postingan TikTok, dikutip dari TribunJateng.com.
Dalam video yang diunggah Hotman Paris di Instagram, Romyani juga mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu tanpa dipungut biaya sepeser pun.
"Bang Hotman Paris dari 911, saya selaku pengemudi mengucapkan terima kasih untuk bantuan hukumnya yang tidak dipungut biaya sepeserpun."
"Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih Bang Hotman, semoga sukses dan lancar selalu," ucap Romyani.
Hotman Paris Bela Romyani
Sebelumnya, penetapan Romyani sebagai tersangka atas kasus kecelakaan maut tersebut, menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat.
Atas hal tersebut, akhirnya warganet berbondong-bondong men-tag akun Instagram Hotman Paris agar membantu Romyani.
Permintaan warganet itu pun direspons oleh Hotman Paris yang ikut membantu membela sang sopir.
"Salam utk Pak supir di tahanan Polres Tegal! Ayok Rakyat Indonesia kirim surat ke Kapolda Jateng & Kapolres Tegal agar di tangguhkan penahanan Pak Supir," tulisnya di akun Insagram @hotmanparisofficial, Rabu (17/5/2023).
Pengacara kondang itu juga meminta agar Polres Tegal menunda penahanan Romyani dan kernet bus tersebut.
"Mohon Kapolres Tegal tunda penahanan Supir & Knek kasus ! Puluhan juta warga Indonesia juga berharap ke Kapolres Tegal @ahmadsolehoficial," tulis Hotman Paris di kolom caption Instagramnya, Rabu (17/5/2023).
Hasil Investigasi KNKT
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan langsung melakukan investigasi kecelakaan bus tersebut.
Pihak KNKT mengatakan, jika ada kemungkinan bus tergelincir saat sedang parkir di jalan yang menurun karena adanya energi potensial.
"Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi suatu benda yang berada di suatu ketinggian."
"Semakin besar massanya, semakin tinggi tempatnya, maka semakin besar gaya yang mendorongnya ke bawah," ucap Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan, dikutip dari TribunJogja.com, Rabu (10/5/2023).
Wildan menjelaskan, bus pariwisata itu meluncur tanpa sopirnya saat parkir.
Jadi, dikatakan Wildan, untuk bus yang parkir di jalan menurun, ada energi potensial yang mendorong bus meluncur ke bawah.
Bus akan diam selama ditahan dengan gaya yang lebih besar dari energi potensial tadi, diganjal misalnya.
"Tapi pada suatu keadaan di mana massa bus itu bertambah (ditambah jumlah penumpang atau barang), maka energi potensial semakin besar."
"Pada titik tertentu, saat energi potensial lebih besar dari gaya yang menahan, maka bus akan meluncur," ucapnya.
Berdasarkan hasil investigasi pihak KNKT, rem tangan yang digunakan bus masih beroperasi dengan baik.
Bahkan, saat bus dievakuasi, roda masih mengunci, menandakan rem tangan tidak diangkat atau pun rusak.
"Saat energi potensial lebih besar dari gaya rem tangan, otomatis bus akan meluncur ke bawah."
"Sedangkan hand brake bus hanya didesain menahan beban sesuai daya angkutnya dan pada kemiringan maksimal 18 persen," ucap Wildan.
Sedangkan berdasarkan temuan di lapangan, lokasi bus parkir mempunyai kemiringan 23 persen sampai 28 persen.
Seiring ditambah penumpang yang masuk, kata Wildan, energi potensialnya jadi lebih besar dari kemampuan menahan dari rem tangan, maka bus meluncur.
"Keberadaan ganjal roda sebesar apapun percuma karena tanah di tempat tersebut gembur. Sehingga tanah mudah amblas ketika ditekan roda bus," ucap Wildan.
Jadi untuk sementara, dugaannya adalah bus terparkir di tempat dengan kemiringan cukup besar dan di atas tanah yang gembur.
Massa bus terus ditambah, membuat energi potensial lebih besar dari gaya rem untuk menahan bus tetap diam, bus pun meluncur ke jurang.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com
Anak Menkeu Purbaya Bikin Gebrakan Lagi, Kini Pamer Dolar AS, Tak Kapok Viral Rupanya |
![]() |
---|
TERSIKSA Tak Dapat Nafkah Batin, Tasya Farasya Bakar Semua Baju Tidurnya: Bikin Gua Gila |
![]() |
---|
Terancam Penjara, Lisa Mariana Ancam Ridwan Kamil, Bakal Bongkar Wanita yang Terima Aliran Dana |
![]() |
---|
Fakta-fakta Pria Bertato Bacok Kurir Paket, Perkara COD Bayar Rp 30 Ribu, Kini Pelaku Sudah Kabur |
![]() |
---|
Ternyata Dirudapaksa, Kasus Hijrah Tewas Usai Tagih Utang, Keluarga Minta Istri Pelaku Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.