BRI
Rumah BUMN BRI Tarutung Bantu Pasarkan Produk UMKM hingga Salurkan Hobi Masyarakat
Pada peresmian itu hadir pula dari Kementerian BUMN yang diwakilkan oleh Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com- Rumah BUMN Tarutung yang berada di Raja Johannes Hutabarat, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara menjadi wadah berkumpulnya para pelaku UMKM pinggiran Danau Toba.
BUMN melalui BRI membangun rumah untuk memfasilitasi dan membantu para pelaku UMKM agar lebih berkembang dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan sekaligus turut serta dalam proses pemasaran.
Rumah BUMN BRI telah diresmikan pada 24 Februari 2023.
Pada peresmian itu hadir pula dari Kementerian BUMN yang diwakilkan oleh Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga.
Rumah dengan dua lantai ini menyediakan peralatan untuk membantu para pelaku UMKM. Tak cuma menyediakan peralatan, rumah BUMN ini juga mebuat program bagi masyarakat yang ingin mencoba terjun ke dunia UMKM.
Masuk lebih dalam, di rumah BUMN ini para pengunjung bisa melihat aneka ragam produk UMKM Danau Toba, mulai dari ulos, Kacang Sihobuk, kopi, tenun tarutung, gitar Sipaholon dan kerajinan lain.
Seorang pelaku UMKM bernama Sri Darwati mengungkapkan kesan selama bergabung dalam rumah BUMN. Darwati mengungkapkan rumah BUMN Tarutung bisa menjadi wadah menyalurkan hobinya merajut sejak kecil. Setelah bergabung dengan Rumah BUMN, produk kerajinan Darwati yakni sepatu dan sandal semakin dipasarkan.
Darwati merasa dengan memanfaatkan waktu luang sebagai ibu dua anak bisa menghasilkan pendapatan untuk membantu suami.
“Untuk mengisi waktu luang, saya punya banyak waktu untuk serius merajut,” ujarnya kepada tribun-medan.com via seluler, Kamis (25/5/2023).
Darwati mengatakan untuk memasarkan sepatu dan sandal rajut, ia mengunggah produknya di media sosial yang dikelolanya secara mandiri atau secara langsung ke ibu-ibu sekitar tempat tinggalnya.
Katanya, pembeli banyak yang tertarik karena pola yang unik. Darwati bisa menyesuaikan kombinasi warna maupun maupun bentuk kaki pembeli.
Pola dan teknik pembuatan dengan dirajut, menurutnya menjadi keunikan tersendiri sehingga produknya diminati pasar. Darwati melakukan proses rajut sendiri tanpa bantuan karyawan.
Untuk harga, sepatu dengan ukuran paling kecil dibanderol sekitar Rp 250.000. Kemudian ada model boots yang dibanderol di kisaran Rp1 juta tergantung dari ukuran. Sementara untuk sepatu dan sandal perempuan kisaran harganya berkisar Rp750.000 hingga Rp1 juta.
Kehadiran Rumah BRI, kata Darwati juga bisa membantu memasarkan produknya. Dengan bergabung di Rumah BUMN, dia jadi memiliki tempat display produk. Di Rumah BUMN Tarutung, produk hasil karya Darwati dilabeli dengan brand Rura Parbubu Rumah Rajut.
“Menurut saya untuk ajang promosi memperkenalkan itu bagus banget. Saya sangat berterima kasih bersyukur diajak gabung di Rumah BUMN. Kalau masalah laku atau tidaknya itu banyak faktor yang mempengaruhi seperti ukuran, model, dan warna mungkin tak sesuai. Tapi di sana kita kasih nomor kontak sehingga pelanggan menghubungi untuk memesan, itu yang saya harapkan,” katanya optimistis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.