Hercules Tak Takut Mati: Kepala dan Mata Saya Pernah Ditembak, Mati Itu Urusan Allah SWT!

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Hercules mengaku tidak takut mati.

Ia mengaku tidak pernah menipu dan menyolong. Tapi berani membela orang yang tertindas.

"Sampai hari ini saya banyak difitnah oleh penegak hukum, mereka mendzolimi saya, memfitnah saya, menenggelamkan saya. Angkat lagi, tenggelamkan lagi, tenggelamkan lagi. Karena Allah SWT selalu ada disamping saya," kata Hercules.

"Kita tidak usah takut mati ya saudara-saudara semua ya. Mati itu urusan Allah SWT. Kita datang ke dunia ini dengan hari tertentu, kita akan diambil kembali dengan hari tertentu. Jadi enggak usah takut mati," sambungnya.

Hercules bercerita dirinya pernah ditembak dan tembus di sana-sini sekujur tubuh. Bahkan mata dan kepalanya sudah menjadi korban timah panas.

"Toh saya enggak mati kok. Karena Allah belum memanggil saya," tegas Hercules.

Sebelumnya viral, Hercules secara terbuka mengaku tak takut menghadapi Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Hercules kesal lantaran mendapat kabar ada ancaman yang dialamatkan kepada dirinya.

"Bilang sama dia (Hengki Haryadi), gue enggak tahut sama anda pribadi, saya tidak bilang institusi Polri," kata Hercules.

Hercules mengaku sudah dilatih oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Urat saya mati itu sudah hilang. Makanya saya sekarang berada di sini. Karena saya tahu bahwa kematian dan kehidupan ada di tangan Allah SWT," tegas Hercules.

"Saya sebut ini, saya sebut nama dia. Dia terlalu mendzolimi saya. Kata nya kemarin dia ancam saya. Anda bisa ancam saya, saya juga bisa ancam anda," sambungnya.

Lebih lanjut, Hercules mengklaim mempunyai 1,4 juta anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ia buka suara ke publik agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendengar curhatannya.

"Saya dengar-dengar kemarin Kombes Hengki ancam saya. Hei, kau kecil Hengki Haryadi. Kau ancam saya, saya bisa bikin kau 5 menit selesai, kalau saya mau. Karena saya sudah gila," ancamnya. (*)