Mayat Wanita dalam Mobil

Fonda Wanita yang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil di Medan Helvetia Diduga Dibunuh Orang Terdekat

Ia mengatakan, untuk jasad korban juga telah dilakukan autopsi untuk memastikan berapa luka tusuk yang dialami korban hingga meninggal dunia.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Fonda Harianingsih semasa hidup, korban tewas di dalam mobil Xenia di kawasan Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, pada Rabu (7/6/2023) sore. 

Tifani merupakan anak tunggal dari almarhum Fonda Harianingsih (50) warga Kwala Begumit, Kabupaten Langkat, yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam mobil.

Tifani mengaku bahwa dirinya tak merasa ada kejanggalan atau firasat buruk lantaran, ibundanya selalu berkomunikasi dengannya.

"Tak ada firasat buruk sama sekali, karena mami memang biasa komunikasi sama kami apalagi ia nanya cucu-cucunya. Karena saya anak tunggal jadi cuma ini lah cucunya ada dua orang," bebernya.

Sembari menyeka air matanya, Tifani mengaku sempat ditelpon almarhum ibundanya, namun ia tak sempat mengangkatnya dikarenakan mengurus kedua anaknya yang masih kecil.

Karena melihat panggilan telpon tak diangkat, ternyata ada voice note dari ibundanya.

"Ada voice Mimi, ia sebut mana ini cucu-cucu Mimi kok sombong. Kira-kira begitulah ucapan di voice note terakhir Mimi," katanya.

Sekitar pukul 14.00 WIB, Tifani mengaku mencoba menghubungi ibundanya namun tidak ada jawaban.

Warga mengerumuni lokasi penemuan mayat wanita di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Rabu (7/6/2023).
Warga mengerumuni lokasi penemuan mayat wanita di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Rabu (7/6/2023). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

"Setelah pukul 14.00 WIB, saya coba hubungi kembali Mimi tapi gak diangkat. Sekitar pukul 15.00 WIB, telpon ayah nanya rupanya sama-sama tidak mengetahui, jadi kecurigaan muncul, kenapa," ujarnya.

Kecurigaan muncul lanjutnya, saat dapat kabar kalau ternyata sendal ibunda ada di tempat jualan namun yang bersangkutan tidak ada.

"Anehnya sendal ada, tapi kok orangnya gak ada. Jadi ditanya sama pedagang lainnya juga tidak mengetahui," katanya. Sekitar pukul 18.00 WIB, lanjut Tifani, ia mendapati kabar bahwa ibundanya sudah tiada.

"Begitu dapat kabar, saya bersama suami langsung ke lokasi tapi di lokasi padat kali. Mobil ibu masih di sana, jenazah ibu juga," sebutnya.

Tifani menuturkan bahwa almarhum ibundanya memang keseharian berjualan es.

Ia juga mengaku bahwa ibundanya tidak pernah mempunyai masalah dan tetap bersosialisasi karakternya.

"Setahu saya tidak ada masalah ibunda saya. Karena selama ini baik-baik saja," ungkapnya. Tifani berharap polisi bisa mengungkap pelaku yang tega menghabisi nyawa ibundanya. "Sejauh ini saya dapat kabar polisi masih olah TKP, kami juga masih menunggu autopsi. Semoga polisi bisa nangkap pelakunya," pungkasnya.

(Cr11/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved