Dansat Brimob Serang Balik Bripka Andry Usai Bongkar Aib Pemalakan Komandan, Mabes Polri Serius

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol akhirnya angkat bicara terkait kasus pemalakan yang dialami Bripka Andry Darma Ir

Penulis: Salomo Tarigan | Editor: Salomo Tarigan
Tribunpekanbaru.com
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau Ronny Lumban Gaol 

TRIBUN-MEDAN.com - Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol akhirnya angkat bicara terkait kasus pemalakan yang dialami Bripka Andry Darma Irawan.

Kasus penyogokan agar Bripka Andry Darma tidak dimutasi masih terus didalami.

Kini, Bripka Andry malah diserang balik oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol.

Baca juga: Pembelaan Bripka Andry Dituduh 3 Bulan Tidak Dinas, Hingga Kondisi Terkini Usai Bongkar Setoran Uang

Ronny menyebut Andry sebagai sosok polisi yang bermasalah.

Dilansir Tribun-Medan.com dari  Tribun Sumsel, Ronny menuturkan, Andry dinilai melakukan perbuatan tak pantas selaku anggota Polri.

Hal itu membuat Dansat Brimob Polda Riau memutasi Andry.

Menurut Ronny, curhat Andry yang mengaku dipalak komandannya Kompol Petrus merupakan upaya Andry agar batal dimutasi.

 "Lalu kami pindahkan, memutasi dia. Namun dari sekian banyak mutasi, hanya dia yang berupaya. Salah satunya untuk hari ini, memuat di media sosial dan sebagainya," kata Ronny, Senin (5/6/2023).

Ronny menuturkan bahwa Andry kerap melakukan banyak masalah.

Data itu, kata Ronny, ada di Bidang Propam Polda Riau. 

"Karena, kami lihat ada kejanggalan di situ dan kita periksa. Itu sebenarnya datanya di Bid Propam. Banyak masalah yang dilakukannya. Cuma karena tidak berkenan dimutasi, itulah upaya-upayanya," ujar Ronny.

Ronny mengungkap, yang disampaikan Andry, bertolak belakang dengan hasil pemeriksaan.

"Nanti bisa ke Bid Propam untuk mendapatkan yang riil sebenarnya kejadiannya seperti apa. Nanti bisa ke Bid Propam untuk mendapatkan yang riil sebenarnya kejadiannya seperti apa," tutur Ronny.

Ronny berujar, Andry sejak keluar mutasi sampai saat ini, tidak masuk dinas atau disersi.

Kondisi Andry yang jarang masuk juga disebut sudah dilakukan sejak sebelum dimutasi.

Bahkan, Ronny menyebut bahwa Andry kerap berkeliaran di luar tugas dan nyari duit di luar.

"Sebelumnya dia juga jarang masuk, itulah berkeliaran, nyari duit, gitu. Itulah kelakuannya. Itu tidak boleh. Itulah karena perilaku itu kita mutasi,” bebernya.

Maka kata Ronny, curhat Andry yang mengaku dipalak komandan merupakan upaya serangan balik.

Ronny pun mengancam bahwa Propam akan mengaudit keuangan Andry.

“Tapi dia berbalik malah menghantam (menyerang, red) kita. Tapi kita akan buktikan, dia kan udah diperiksa dia, keterangannya sudah diambil. Audit keuangannya juga sudah diambil itu. Untuk rincinya semua ada semua di Propam," papar Ronny.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak pernah masuk dinas dan lari dari tugas.

"Karena ada pengaduan juga yang sampai ke pimpinan. Ada 8 orang yang sudah kita klarifikasi untuk tindak lanjut," ucap dia.

Bripka Andry diketahui tidak masuk dinas lagi sejak dimutasi, atau melakukan desersi.

Diketahui ia dimutasi oleh atasannya Kompol Petrus.

Karena mutasi tersebut, Bripka Andry pun kesal dan membongkar borok Kompol Petrus selama menjadi komandannya.

Mabes Polri Bicara soal Setor-menyetor 

Mabes Polri akhirnya menanggapi viral curhatan Bripka Andry Darma Irawan yang menjadi korban pemerasan komandannya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menegaskan, tidak boleh ada setor-menyetor antara bawahan dan atasan di lingkungan Polri.

Hal itu sehubungan curhatan di media sosial Bripka Andry yang mengaku dimintai uang hingga Rp650 juta oleh Kompol Petrus.

Saat itu, Kompol Petrus masih menjabat sebagai Komandan Batalyon B Satbrimob Polda Riau.

"Tidak ada di lingkungan Polri mengatur setor-setoran ya. Jadi kalau pertanyaannya boleh atau tidak, ya pasti tidak boleh ya," ujar Ramadhan, kepada wartawan, Rabu (7/6/2023).

"Tidak ada aturan yang mengatur seperti itu, jadi itu tidak boleh. Jadi kalau memang ada seperti itu, tentu akan berhadapan dengan hukum," sambungnya.

Polri, kata Ramadhan, tetap berkomitmen untuk menindak tegas terhadap pelanggaran dan penyimpangan. 

Baik itu pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik maupun tindak pidana oleh anggota Polri.

"Pasti akan dilakukan penindakan. Tapi secara prinsip ini komitmen Polri, jadi tidak menunggu kasus itu ada kasus yang dilaporkan, diperintahkan untuk ditindaklanjuti dan kami pastikan kasus itu bila memenuhi unsur apakah itu pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik apalagi pelanggaran pidana pasti ditindaklanjuti," tutur dia.

 
"Tentu kami membuka tangan masyarakat yang ikut melakukan pengawasan terhadap Polri, pengawasan itu di Polri sudah ada Propam, Irwasum ada dan bila ada masyarakat yang melakukan kontrol sosial dengan bentuk misalnya melaporkan kepada kepolisian adanya perbuatan seperti itu ya kami mengucapkan terima kasih dan kami tindaklanjuti," sambungnya.

Lapor LPSK,Nyawa Bripka Andry Darma Irawan terancam

Beginilah kondisi anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan yang menjadi korban pemerasan komandannya.

Setelah bongkar kelakuan komandannya, Brimob Andry Darma Irawan pun menjakani pemeriksaan Prompam Polda Riau.

Komandannya Kompol Petrus Simamora sudah dicopot dari jabatannya.

Akan tetapi, Andry Darma Irawan kini enggan masuk kantor atau berdinas lagi.

Alasannya, anggota Brimob tersebut merasa terancam nyawanya.

Lantas bagaimana nasib anggota Brimob Andry Darma Irawan terkini?

Fakta Baru Anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan usai diperiksa
Fakta Baru Anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan usai diperiksa (Kolase HO)

 Andry Darma Irawan yang mengaku diperas komandannya kini merasa terancam.

Andry sebelumnya mengungkap menyetor Rp 650 juta sebagai uang sogok agar tidak dimutasi.

Alhasil, Andry tidak mendapat keinginannya meski sudah dimintai uang oleh komandannya.

Kabar itu viral di media sosial (medsos) setelah dibongkar oleh korban.

Anggota Brimob Bripka Andry
Anggota Brimob Bripka Andry (Kolase FB)

Dalam curhatnya, anggota Brimob bernama Bripka Andry Darma Irawan itu kecewa karena dimutasi tanpa alasan yang jelas.

Baca juga: Disorot Mahfud MD Akhir Nasib Syarifah Fadiyah, Pemko Jambi Cabut Laporan, Ternyata Ini Penyebabnya


Padahal saat itu, anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau yang bermarkas di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) itu sedang mengurus ibunya yang sakit.

Sebelum dimutasi, Bripka Andry membongkar isi chat dengan komandannya Kompol Petrus H Simamora.

Baca juga: Jelang Manchester City vs Inter Milan Duel Final, Bintang Man City Kyle Walker Absen Latihan

Kompol Petrus merupakan Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Riau.

Dalam chatnya, Kompol Petrus terlihat minta uang jutaan hingga puluhan juta kepada Bripka Andry dengan santainya.

Bahkan, keperluan dana acara HUT satuan hingga bantuan ke sekolah dasar disediakan oleh Bripka Andry.

Tak tanggung-tanggung, jika ditotal mencapai Rp 650 juta. 

Uang itu ditransfer Bripka Andry ke rekening pribadi komandannya.

Namun, secara tiba-tiba Bripka Andry dimutasi.

Ia dimutasi tanpa alasan yang jelas.

Kesal dipalak ratusan juta dan tetap dimutasi, kemudian Bripka Andry melaporkan komandannya ke Propam Polda Riau.

Baca juga: Jelang Manchester City vs Inter Milan Duel Final, Bintang Man City Kyle Walker Absen Latihan


Namun kata Bripka Andry, hingga saat itu komandannya belum juga ditindak.

Selain itu, hingga kini Bripka Andry juga mengaku takut kembali berdinas, karena nyawanya merasa terancam.

Dikutip dari Tribun Pekanbaru, Kepala Bidang Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan mengatakan, Kompol Petrus sudah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Riau.

"Kompol Petrus sudah dicopot mulai bulan Maret 2023 dalam rangka pemeriksaan juga," kata Johanes.

Sementara, pihaknya masih mendalami terkait setoran yang diberikan Bripka Andry kepada Kompol Petrus.

"Terkait setoran masih kita dalami. Dalam masalah ini, kita juga sudah periksa delapan orang saksi-saksi, termasuk Bripka Andry untuk didalami lagi," ujar Johanes.

Dia menyebut, Bripka Andry sempat diperiksa terkait beberapa masalah, yaitu disiplin dan desersi.

Minta Perlindungan LPSK

Bripka Andry meminta perlindungan ke LPSK usai membongkar dugaan keburukan atasannya Kompol Petrus Simamora.  

Setelah viral, kini Bripka Andry akhirnya meminta perlindungan LPSK.

Bripka Andry Darma Irawan, personel Satuan Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saki dan Korban (LPSK).

Bripka Andry viral di media sosial setelah dalam unggahan media sosialnya mengaku atasannya sering minta uang setoran.

Setelah membongkar mengenai uang setoran tersebut, Bripka Andry sempat mendatangi Propam Mabes Polri dan Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK) di Jakarta untuk mencari perlindungan.

"Saya sama ibu sudah ke Jakarta menjumpai LPSK dan Propam Mabes Polri. Namun, waktu ke Propam Mabes Polri itu hari libur, sehingga tidak dapat berjumpa,” jelasnya, Senin (5/6/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas TV

Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal.
Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal. (HO)

“Kalau di LPSK saya diterima dan ada bukti tanda terimanya," sebut Andry.

Andry juga mengaku bahwa saat ini selain mengurus masalah yang dihadapinya saat ini, dirinya juga fokus mengurus ibunya yang sedang sakit komplikasi.

Menurutnya, kesehatan ibunya menurun dengan adanya masalah mutasi tersebut.

Dalam wawancara dengan Kompas.com tersebut, Andry mengaku belum masuk dinas setelah membongkar masalah setoran tersebut.

"Saya pendam tiga bulan ini masalah. Akhirnya saya ceritakan semuanya di media sosial saya," ucap Andry.

Dia mengaku bukan tidak mau masuk dinas, tetapi khawatir setelah membongkar rahasia komandannya itu.

"Bukan saya tidak mau masuk dinas, tapi ibu, istri, dan keluarga saya khawatir setelah membongkar ini. Ibu saya menahan saya untuk jangan masuk dinas dulu. Coba cari perlindungan dulu," kata Andry.

Sebelumnya, dalam unggahan yang viral di media sosial, Andry mengaku telah menyetor uang hingga Rp 650 juta kepada atasannya Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor, Kompol Petrus H Simamora.

Dia membongkar aib komandannya karena tidak terima dimutasi dari Brimob Batalyon B Pelopor di Kabupaten Rokan Hilir ke Satbrimob Polda Riau di Pekanbaru.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribun-medan.com/Wartakota 

Dansat Brimob Serang Balik Bripka Andry Usai Bongkar Aib Pemalakan Komandan, Mabes Polri Serius

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved