Mahasiswa USU Unjukrasa di Polda

DATANG ke Polda Sumut, Mahasiswa USU Pertanyakan Kasus Kematian Mahira Dinabila yang Jalan di Tempat

Mereka berunjukrasa sambil membentangkan spanduk tuntunan tepat di pintu keluar pejabat Polda Sumut.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Puluhan mahasiswa USU berunjukrasa di depan pintu keluar pejabat Polda Sumut, Jumat (9/6/2023). Mereka menggelar aksi damai bakar lilin sebagai protes kematian temannya yang tak kunjung terungkap. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Puluhan mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) berunjukrasa di Polda Sumut, Jumat (9/6/2023) malam sekitar pukul 19:30 WIB.

Mereka berunjukrasa sambil membentangkan spanduk tuntunan tepat di pintu keluar pejabat Polda Sumut.

Momen puluhan mahasiswa USU berunjukrasa di depan pintu keluar pejabat Polda Sumut, Jumat (9/6/2023). Mereka menggelar aksi damai bakar lilin sebagai protes kematian temannya yang tak kunjung terungkap.
Momen puluhan mahasiswa USU berunjukrasa di depan pintu keluar pejabat Polda Sumut, Jumat (9/6/2023). Mereka menggelar aksi damai bakar lilin sebagai protes kematian temannya yang tak kunjung terungkap. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Mereka juga membakar lilin sebagai aksi damai untuk kematian Mahira Dinabila dan pengusutan yang dinilai jalan ditempat.

Teman-teman Mahira ini menilai Polsek Patumbak dan Polrestabes Medan lamban menangani penyebab kematian Mahira Dinabila, wanita yang mayatnya ditemukan di kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas.

Menurut mereka, selama 37 hari polisi belum mampu mengungkap misteri tewasnya wanita yang dikenal periang tersebut.

Apalagi, sampai hari ini Polisi juga belum memberikan hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jasad dan barang bukti lainnya.

"Hari ini kita melihat kasus Mahira tidak dikawal dengan maksimal. Kita melihat kinerja 37 hari itu tidak menghasilkan apa-apa, hasil autopsi saja tidak ada,"kata Presiden Mahasiswa USU, Dimas Aditya Syailendra, Jumat (9/6/2023) malam.

Puluhan mahasiswa USU berunjukrasa di depan pintu keluar pejabat Polda Sumut, Jumat (9/6/2023). Mereka menggelar aksi damai bakar lilin sebagai protes kematian temannya yang tak kunjung terungkap.
Puluhan mahasiswa USU berunjukrasa di depan pintu keluar pejabat Polda Sumut, Jumat (9/6/2023). Mereka menggelar aksi damai bakar lilin sebagai protes kematian temannya yang tak kunjung terungkap. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Pantauan di lokasi, mahasiswa ini silih berganti berorasi. Mereka membakar lilin sambil bernyanyi, lalu membaca puisi.

Diiringi bacaan puisi dari seorang mahasiswi, puluhan mahasiswa ini memegang lilin di tangannya.

Dalam aksi damai yang berlangsung lebih dari satu jam, mereka juga memberi kesempatan kepada ibu kandung Mahira, Nur Afni untuk menyampaikan unek-uneknya.

Mengenakan baju hitam dan hijab hitam, ibu Mahira berapi-api menyampaikan keluhannya terhadap kinerja Polisi yang menangani kasus kematian anaknya.

Sambil menangis, Nur menyebut sebulan lebih menanti keadilan tetapi tak kunjung datang dari Polisi yang diharapkan.

Dia menilai kematian Mahira Dinabila tak wajar. Makanya dia meminta autopsi jenazah melalui bongkar makam beberapa waktu lalu.

Namun apa yang diinginkan jauh dari harapannya. Hingga kini Polisi belum juga mampu memberikan penjelasan penyebab pasti kematian Mahira.

"Tolong kami kebenaran keadilan. Anak saya mati tak wajar. Saya menunggu sebulan lebih kalian tak ada menuntaskan ini,"kata Nur Afni, orangtua Mahira Dinabila.

Mahira DInabila, mahasiswi USU yang tewas dalam kondisi mengenaskan
Mahira DInabila, mahasiswi USU yang tewas dalam kondisi mengenaskan (INTERNET)

Terpisah, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting penanganan kasus yang awalnya dipegang Polsek Patumbak ditarik ke Polrestabes Medan.

Mewakili Polrestabes Medan, Madianta mengklaim pihaknya juga masih menunggu hasil otopsi Mahira yang sedang ditangani Bid Labfor Polda Sumut.

Dia menyebut proses pemeriksaan barang bukti ditangani beberapa rumah sakit diantara RS Bhayangkara TK II Medan dan RS USU.

Namun saat dicecar kapan hasil autopsi rampung, Madianta tak mampu menjawab.

"Kita sama-sama menunggu dan berharap semoga hasilnya cepat selesai sehingga kami juga dapat menentukan langkah apa yang kamu lakukan selanjutnya setelah hasil otopsi ini keluar,"kata Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting.

Sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), ditemukan tewas di kediaman ayah angkatnya, Rabu 3 Mei 2023 lalu.

Saat ditemukan, bagian kepalanya nyaris jadi tengkorak, sementara tubuhnya masih utuh.

Untuk memastikan penyebab kematiannya Polisi membongkar makamnya. Namun hingga kini hasilnya tak kunjung selesai.

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved