Penganiayaan

Kasatpol PP Madina Dianiaya Bawahan hingga Kepalanya Berdarah, Ini Penyebabnya

Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Mandailing Natal, Yuri Andi menjadi korban penganiayaan anggotanya sendiri bernama Ahmad Fauzan.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Instagram.com/@tkpmedan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Mandailing Natal, Yuri Andri jadi korban penganiayaan anggotanya. Penganiayaan tersebut terjadi di halaman kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Madina, Di Panyabungan (Senin, 5/6/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Mandailing Natal, Yuri Andi menjadi korban penganiayaan anggotanya sendiri bernama Ahmad Fauzan. Akibatnya, pelipisnya pun pecah.

Hal itu diketahuinya seusai kejadian, saat hendak menjalankan salat Magrib pada Senin 5 Juni lalu.

Meski sedang luka dan darah bercucuran, dia mengaku tetap beribadah di rumah. Setelahnya, barulah dia berangkat ke rumah sakit.

"Saya pulang berdarah darah, darahnya banyak, rencana solat magrib di jalan enggak jadi. Saya cuci darahnya di rumah. Habis solat magrib di rumah, saya ke rs, saya visum, dijahit saya balik ke rumah,"kata Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Mandailing Natal, Yuri Andi, Kamis (8/6/2023).

Yuri menjelaskan penganiayaan itu terjadi pada Senin 5 Juni lalu sore.

Saat itu anggotanya, Ahmad Fauzan mempertanyakan soal gajinya kenapa tidak cair.

Kemudian dijelaskan Yuri kalau ingin mendapatkan gaji harus mengisi surat pernyataan yang sebelumnya sudah diserahkan dan harus diisi.

Surat itu mengenai komitmen pelaksanaan tugas dan disiplin.

Dari 271 anggota Satpol PP dibawah pimpinannya ada 19 yang tidak mengisinya, satu diantaranya Ahmad Fauzan.

Namun ada juga lima orang beralasan tidak mengaku tidak mengetahui bagaimana cara mengisinya.

Berbeda dengan Ahmad Fauzan dan beberapa orang lainnya, dia malah menantang atasannya sendiri.

Karena merasa tak terima, Ahmad Fauzan malah mengajak atasannya itu berkelahi lalu menyerangnya sampai akhirnya kepala Yuri dihantam menggunakan kepala Ahmad Fauzan.

"Jadi kita menilai di situ komitmen untuk menyatakan diri sanggup patuh dan melaksanakan tugas itu tidak ada memang."

Akibat kejadian ini Yuri melaporkan Ahmad Fauzan ke Polisi. Dia juga telah visum atas luka yang dideritanya.

Namun sebelum melapor dia juga sempat menghubungi Ahmad Fauzan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved