Breaking News

News Video

Orang Tua Mahira Dinabila Melotot Dihadapan Kapolsek Patumbak : Bukan Bunuh Diri, Tapi Mati Dibunuh

Nur Afni, ibu kandung Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang ditemukan tewas mengenaskan di kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Nur Afni, ibu kandung Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang ditemukan tewas mengenaskan di kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas, turut serta berunjukrasa bersama puluhan mahasiswa USU di depan pintu keluar Pejabat Utama Polda Sumut, Jumat (9/6/2023) malam.

Dia hadir bersama suaminya dan tante Mahira untuk menyampaikan unek-uneknya dan mempertanyakan hasil otopsi.

Ketika diberi kesempatan berorasi, wanita yang berpakaian hitam dan hijab hitam ini tak kuasa menahan tangis karena emosi melihat kinerja kepolisian yang tak kunjung mengungkap misteri kematian anaknya.

Sambil menangis penuh emosi, Nur menyebut sebulan lebih harapannya dari Polisi tak kunjung datang.

Dia menilai kematian Mahira Dinabila tak wajar dan diduga dibunuh. Makanya dia meminta otopsi jenazah melalui bongkar makam beberapa waktu lalu.

Namun apa yang diinginkan jauh dari harapannya. Hingga kini Polisi belum juga mampu memberikan penjelasan penyebab pasti kematian Mahira.

"Tolong kami kebenaran keadilan. Anak saya mati tak wajar. Saya menunggu sebulan lebih kalian tak ada menuntaskan ini,"kata Nur Afni, orangtua Mahira Dinabila.

Sementara tante Mahira bernama Ai Kurniadi, adik dari almarhum ibu angkatnya juga menangis penuh emosi.

Dihadapan Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting dan personel lainnya dia menangis dan berteriak sejadi-jadinya.

Memegang foto keponakannya, mata wanita ini melotot tajam ke arah Polisi yang bertugas.

Sementara Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago yang menangani kasus ini saat itu masih berdiri dibalik pagar.

Dihadapan Kompol Faidir dia mempertanyakan hasil otopsi jenazah mahasiswi USU tersebut.

"Mana hasil otopsi yang sebenarnya. Anakku bukan mati bunuh diri, anakku mati dibunuh,"kata Ai Kurniadi, tante Mahira, Jumat (9/6/2023).

Sambil berorasi, wanita ini nampak dua kali hendak bersujud di hadapan Polisi agar hasil otopsi segera diungkap.

Namun upaya sujud dan memohon itu dihalangi mahasiswa.

Ai meyakini Mahira bukan tewas bunuh diri, melainkan dibunuh.

Menurut keyakinannya, tulisan Mahira yang ditemukan berbeda dengan tulisan yang ada di bukunya yang ada dirumahnya.

"Tulisan yang dibuat bukan tulisan anakku. Aku meyakini 100 persen karena buku sama aku.
Semua sudah kami serahkan. Mana keadilan buat kami."

Terpisah, Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago mengatakan pihaknya telah memeriksa 16 saksi, baik yang menemukan maupun orang tua angkat Mahira.

Sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dan hasil dari Laboratorium Forensik Polda Sumut terkait temuan bukti seperti surat wasiat dan beberapa bukti lainnya.

"Hanya satu item, menunggu hasil otopsi. Sudah 16 saksi diperiksa. Jadi kita hanya menunggu hasil otopsi dari Labfor,"kata Kompol Faidir Chaniago.

Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) menggeruduk Polda Sumut. Mereka berunjukrasa sambil membentangkan spanduk tuntunan tepat di pintu keluar pejabat Polda Sumut, Jumat (9/6/2023) malam sekitar pukul 19:30 WIB.

Mereka juga membakar lilin sebagai aksi damai untuk kematian Mahira Dinabila dan pengusutan yang dinilai jalan ditempat.

Diiringi bacaan puisi dari seorang mahasiswi, puluhan mahasiswa ini memegang lilin di tangannya.

Teman-teman Mahira ini menilai Polsek Patumbak dan Polrestabes Medan lamban menangani penyebab kematian Mahira Dinabila, wanita yang mayatnya ditemukan di kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas.

Menurut mereka, selama 37 hari Polisi belum mampu mengungkap misteri tewasnya wanita yang dikenal periang tersebut.

Apalagi, sampai hari ini Polisi juga belum memberikan hasil otopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jasad dan barang bukti lainnya.

(cr25/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved