Suami Jenny Rachman Buka Suara, Kuasa Hukum Supradjarto Bantah Kliennya Selingkuh: Merugikan

Profil Jenny Rachman

Jenny Rachman merupakan wanita keturunan Aceh, Madura, dan Tionghoa ini sempat terkenal pada masanya, yakni di era 1970-an.

Wanita kelahiran 18 Januari 1959 ini mengawali kariernya sebagai bintang iklan, model foto, dan peragawati semenjak usia 14 tahun.

Debut film pertamanya berjudul Ita Si Anak Pungut (1973) arahan Frank Rorimpandey dan debut memerani peran utama lewat film Rahasia Gadis (1975).

Dengan karier yang luas dalam film sejak masa remajanya, ia dipuji dan dianggap sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya.

Bersama Doris Callebaut, Roy Marten, Robby Sugara dan Yati Octavia, ia menjadi bagian dari deretan aktor dan aktris Indonesia berjuluk The Big Five.

Keseriusannya dalam film sudah ditunjukkan dengan diraihnya 2 Piala Citra melewati Kabut Sutra Ungu (1979) arahan sutradara Sjumandjaja dalam FFI 1980 dan Gadis Marathon (1981) arahan Chaerul Umam pada FFI 1982.

Jenny juga bisa menjadi magnet layar yang menghasilkan box office bagi film-filmnya, sekaligus memberikan akting yang mampu diapreasiasi kritikus.

Kebolehan inilah yang yang membuat Jenny diberi gelar "The Queen of Indonesian Cinema" oleh kalangan industri film Indonesia.

Meski tak lagi giat jadi pemain film, Yenny tetap giat di lingkungan kehidupan keartisan.

Melewati kongres PARFI 2006, Jenny terpilih sebagai ketua umum organisasi aktor dan aktris film Indonesia sebagai periode 2006-2010, mengantikan Eva Rosdiana Dewi.

Menilik kehidupan pribadinya, Jenny pernah menikah dengan Budi Prakoso, adik dari Setiawan Djodi.

Namun pernikahan itu tak berlangsung lama, Jenny menikah lagi dengan Niti Yudowahyo, blesteran Indonesia-Australia.

Sayangnya pernikahan ini lagi-lagi berakhir pada 11 Desember 2007.

Tak lama menjanda, pada tanggal 18 April 2008, Yenny resmi disunting oleh Supradjarto, salah seorang direksi Bank BRI.