Medan Memilih

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Partai Gelora Medan Angkut Satu Ton Sampah dari Sungai Deli

Partai Gelora Indonesia Kota Medan melakukan Gerakan Bersih Sungai Deli (GBSD) dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

|
Penulis: Anisa Rahmadani |
HO
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DPD Gelora Kota Medan lakukan kegiatan bersih-bersih Sungai Deli, Rabu (14/6/2023). Ketua DPD Partai Gelora Medan Ismail mengatakan ada 1 ton sampah yang berhasil diangkut dalam kegiatan ini. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Partai Gelora Indonesia Kota Medan melakukan Gerakan Bersih Sungai Deli (GBSD) dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Kegiatan tersebut sebagai wujud kampanye dan sosialisasi sadar lingkungan kepada masyarakat bantaran Sungai Deli.

Baca juga: Beda dari Dairi, Partai Gelora Medan Justru Kerahkan 50 Bacaleg untuk Bertarung pada Pileg 2024

Gerakan Bersih Sungai Deli (GBSD) diinisiatori Wakil Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Medan,Ismail Harun Sanjaya.

Kegiatan tersebut diawali dengan aksi long march dari Istana Maimun sampai ke jembatan Avros

"Aksi ini dilakukan guna kepedulian kami terkait Hari Lingkungan Hidup", ujar Ismail, Rabu (14/6/2023).

Menurut Ismail, sampai saat ini penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Deli masih melakukan kebiasaan buruk, yakni membuang sampah sembarangan ke sungai.

Kebiasaan ini tentunya menjadi masalah ketika mengetahui dampak buruknya. 

Kegiatan ini terinspriasi dari pertanyaan bagaimana membangun sebuah kultur baru yang diharapkan bisa memberikan perubahan, meskipun harus memakan waktu yang tidak sebentar. 

"Kegiatan ini memang cukup memakan energi yang banyak, namun kami percaya ketika dikerjakan secara sukarela, kolektif, dan berkesinambungan pasti akan ada perubahan ke arah yang lebih baik," ujar ismail.

Dikatakan Ismail, Sungai Deli merupakan cerminan peradaban Kota Medan sejak masa lampau. 

"Sungai yang dahulu dikenal dengan sebutan Sei Deli ini, terletak di Ibukota Provinsi Sumatera Utara, menjadikan sungai ini sangat berjaya di masa Kesultanan Deli. Dengan hulu di Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang, Sungai Deli berhilir ke pusat Kota Medan dan bermuara di Selat Malaka," katanya.

Diterangkan Ismail, dulunya Sungai Deli berfungsi sebagai jalur transportasi dan jalur perdagangan pada masa Kesultanan Deli. 

"Sekarang sangat miris sekali keadaan sungai deli ini akibat pergeseran fungsi karena sudah banyak tercemar sampah dan limbah yang masuk ke sungai deli sehingga terjadinya pendangkalan sungai, penyempitan lebar sungai akibat bangunan-bangunan yang ada pinggir sungai, kerusakan ekosistem sungai, hilangnya sepadan sungai, dan banjir," jelasnya.

Berbicara tentang fungsi dan perannya, Ismail menerangkan, sungai memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat. 

"Tak hanya sebagai maskot daerah wisata, mata pencaharian, dan transportasi saja, namun menjadi wadah untuk menampung debit air yang turun ke tanah saat hujan agar tidak banjir. Salah satu sungai yang terkenal di kota Medan adalah Sungai Deli," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved