Breaking News

Berita Seleb

Sempat Kunjungi Putrinya Sebelum Tewas di Tangan Menantu, Gunadi Ungkap Sikap Aneh Budiati

Ia menambahkan, Budiati juga terlihat memegang bagian tubuhnya yang sakit akibat dipukuli Mashuri.

YouTube
Kolase Foto Gunadi, Budiati, dan Mashudi 

TRIBUN-MEDAN.com - Sempat kunjungi putrinya sebelum tewas di tangan menantu, Gunadi ungkap sikap aneh Budiati.

Budiati merupakan ibu muda yang ditemukan tewas dipeluk 3 anaknya di Pati, Jawa Tengah.

Ia dibunuh oleh suaminya sendiri Mashuri.

Budiati (kiri) dan suaminya sekaligus pelaku pembunuhan (kanan). Budiati ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya yang baru berusia 26 hari di rumah kontrakannya di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023)
Budiati (kiri) dan suaminya sekaligus pelaku pembunuhan (kanan). Budiati ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya yang baru berusia 26 hari di rumah kontrakannya di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023) (YouTube)

Sebelum Budiati ditemukan tewas, sang ayah Gunadi sempat berkunjung ke rumah kontrakannya untuk menjenguk cucu-cucunya, Sabtu (10/6/2023).

Saat berkunjung, Gunadi menyaksikan Budiati menangis sambil melirik ke arah Mashuri.

"Sabtu itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu, anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya," ungkap Gunadi, Jumat.

Ia menambahkan, Budiati juga terlihat memegang bagian tubuhnya yang sakit akibat dipukuli Mashuri.

Baca juga: PENGAKUAN Ayah Budiati tak Ingin Mashuri Jadi Mantu, Siap Balas Dendam Jika Pelaku tak Dihukum Berat

"Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata dia dipukuli pada hari Jumat (9/6/2023)" tuturnya.

Selama telantar, ungkap Budi, cucu-cucunya memakan makanan yang ada di kulkas rumah kontrakan.

"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka telantar. Makan apa saya yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis, ya sudah," katanya.

Kolase Foto Gunadi, Budiati, dan Mashudi
Kolase Foto Gunadi, Budiati, dan Mashudi (YouTube)

Gunadi mengungkapkan Mashuri adalah suami siri Budiati.

Sebelumnya, sang anak memiliki suami sah yang bekerja di Jakarta.

Namun, saat mengenal Mashuri, Budiati didesak untuk menceraikan suami sahnya.

Setelah cerai, Budiati dan Mashuri menikah secara siri.

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Muda Budiati Tewas Dianiya Suami, Jasad Dipeluk 3 Anak, Si Bungsu Baru 26 Hari Lahir

"Begitu dapat surat merah (akta cerai), (Budiati) langsung dinikahi secara tidak resmi. Nikah siri."

"Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak Mashuri," kata Gunadi.

Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dibawa Gunadi ke rumahnya.

Sementara, si bungsu masih menjalani perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.

Kepergiannya meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi keluarga, terutama ayah Budiati, Gunadi (61).

Ia tak menyangka anaknya akan meregang nyawa dengan cara tragis seperti itu di tangan suaminya sendiri, Mashuri (45).

Sebagai informasi, nyawa Budoati ditemukan tak bernyawa di rumah kontrakan di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati pada Rabu 14 Juni 2023.

Saat ditemukan, posisi jasad Budiati tengah memeluk anak bungsunya yang masih berusia satu bulan.

Baca juga: Tampang Mashuri, Pembunuh Istri di Pati, 3 Anaknya Terlantar Sambil Peluk Jasad Ibu Selama 2 Malam

Sedang kedua anaknya yang lain, memeluknya dari belakang.

Menurut kesaksian ayah Budiati, putrinya dipukuli oleh Mashuri pada Jumat 9 Juni 2023 lalu.

"Sabtu (10 Juni 2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya."

"Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata dia dipukuli pada hari Jumat," kata Gunadi saat ditemui di kediamannya, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana.

Menurut Gunadi, orang yang kali pertama mengetahui bahwa Budiati telah meninggal bukanlah Mashuri, melainkan Ketua RT setempat.

"Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu. Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal."

"Lalu Pak RT lapor polisi. Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong."

"Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan," jelas Gunadi.

Saat itu, menurut Gunadi, Mashuri tampak gelisah.

Baca juga: Pembunuh Fonda Harianingsih, Mayat Dalam Mobil Ditangkap, Pelaku Ditembak karena Lawan Petugas

Dia merokok satu-dua hisapan lalu rokoknya dibuang sebelum habis.

Seperti itu berulang kali.

Mashuri juga terus memegangi kepalanya.

Dari situlah Gunadi menaruh curiga.

Terlebih, selama ini Gunadi tidak pernah mengikhlaskan anaknya dinikahi oleh Mashuri.

Menurut Gunadi, Mashuri adalah menantu tidak sah.

Sebab, putrinya hanya dinikahi secara siri.

"Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta."

"Belum pernah cerai. Tapi saat pulang ke Pati, kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya," ucap dia.

Tampang Mashuri pelaku pembunuhan kasus ibu muda Budiati (31) yang ditemukan tewas di rumah kontrakan, Ngipik, Perumahan Griya Pesona, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati.
Tampang Mashuri pelaku pembunuhan kasus ibu muda Budiati (31) yang ditemukan tewas di rumah kontrakan, Ngipik, Perumahan Griya Pesona, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati. (TikTok Polresta Pati)

Gunadi menyebut, tanpa seizin dirinya, Mashuri membawa kabur Budiati.

"Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi. Nikah sirri."

"Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri," ungkap dia.

Baca juga: Biadab Pria Pembunuh Siswi SMP, Fantasi Gila Jenazah Korban Disetubuhi

Menurut Gunadi, dia tidak merestui hubungan anaknya dengan Mashuri karena selama ini ia melihat Mashuri berwatak keras dan mudah marah.

Dia juga punya kebiasaan buruk mabuk-mabukan dan berjudi.

Gunadi berharap Mashuri bisa dihukum seberat-beratnya.

"Saya ikhlas atas kepergian anak saya. Saya doakan diterima di sisi Allah."

"Tapi jangan sampai anak saya mati konyol, nyawanya direndahkan. Karena itu pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Kalau hukumannya ringan, saya berani membunuh (pelaku) dan rela dipenjara," tegas Gunadi.

Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya.

Sementara, anak bungsu yang masih bayi saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.

Pada saat Budiati ditemukan tewas, ketiga anak Budiati yang masih balita itu tak mengetahui bahwa ibu mereka sudah tiada.

Hal ini diungkapkan juga oleh Gunadi.

Gunadi mengatakan, sebelum diketahui bahwa Budiati telah meninggal, cucu-cucunya tidak mengetahui bahwa ibunya sudah tiada.

"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka telantar. Makan apa saja yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis ya sudah," kata dia.

Skenario Mashuri Pura-pura Kaget

Wahyu, Ketua RT setempat mengungkapkan, orang yang pertama kali menemukan korban adalah suaminya, Mashudi.

Diketahui, suami korban baru saja pulang ke rumah setelah beberapa hari bekerja di luar kota.

"Tadi malam suaminya pulang sekitar pukul 21.20 WIB," ujar Wahyu, Kamis 15 Juni 2023.

Suami korban langsung keluar dan meminta pertolongan warga sekitar.

Mendengar ada yang meminta pertolongan, warga pun langsung datang ke tempat kejadian.

"Dia bilang tubuh istrinya kaku. Ada luka gosong-gosong (lebam) di pipi," ungkap Wahyu.

Tiga anak di dalam kamar pun dalam keadaan lemas.

Sedangkan bayi yang dipeluk korban langsung dibawa rumah sakit karena dehidrasi.

"Saat saya ke sana, keadaannya memang sudah meninggal dunia dalam keadaan memeluk bayinya. Anak bayinya saya larikan ke rumah sakit karena sudah dehidrasi," ujar dia.

Dari keterangan warga, suami korban sudah tidak mendapat kabar dari korban dalam dua hari terakhir.

Mashuri Jadi Tersangka

Polisi akhirnya menangkap Mashuri (45) sebagai tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT) yang mengakibatkan istrinya, Budiati (31), tewas dengan luka-luka lebam.

Mengenakan kaus oranye, Mashuri menunduk-nunduk malu saat digelandang ke ruang interogasi Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat 16 Juni 2023.

Mashuri sendiri yang kali pertama mengetahuinya.

Dia baru pulang setelah beberapa hari bekerja di Kabupaten Rembang.

Menurut keterangan tetangga, Mashuri memang biasanya hanya sepekan dua kali mengunjungi Budiati.

Saat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Budiati tengah memeluk anak ketiganya yang masih bayi dan belum genap berusia satu bulan.

Adapun anak pertama dan keduanya yang berusia 4 dan 2 tahun memeluk Budiati dari belakang.

Ketiga anak itu kondisinya lemas.

Bahkan si anak bungsu dehidrasi dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Melihat istrinya sudah tak bernyawa, Mashuri langsung keluar meminta tolong pada warga.

Kecurigaan timbul karena pada jasad Budiati ada bekas luka lebam di kepala.

Belakangan, kecurigaan itu terbukti.

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, dari hasil autopsi memang disimpulkan bahwa sebelum tewas Budiati sempat menerima tindakan penganiayaan.

Saat diinterogasi, Mashuri juga mengakui pernah memukuli istrinya.

Hal itulah yang mendasari polisi menetapkan Mashuri sebagai tersangka.

"Dari hasil autopsi, ditemukan memar-memar di kepala korban yang pada akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.

Tapi itu tidak terjadi seketika. Itu akumulasi dari penganiayaan yang dilakukan suaminya. Terlebih karena korban kondisinya belum fit pasca melahirkan.

Akhirnya dipicu luka lebam itu, korban meninggal dunia," kata Onkoseno saat ditemui awak media di Kantor Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Ia menambahkan, Budiati diduga sudah meninggal dunia sejak Selasa (13/6/2023).

"Suami korban mengakui melakukan pemukulan pada istrinya pada Jumat sepekan sebelumnya.

Tapi sebelum itu juga pernah melakukan penganiayaan karena sifatnya temperamental," ujar dia.

Menurut Onkoseno, Mashuri mengaku marah pada istrinya dan melakukan penganiayaan karena dipicu rasa cemburu.

"Dia bilang, saat mau melihat HP (ponsel) istrinya, dia dilarang. Hal ini membuat pelaku mencurigai istrinya punya selingkuhan," kata dia. 

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Ibu Muda Ditemukan Tewas Peluk Bayinya, 2 Anak yang Lain Lemas Telantar, Suami Ditangkap

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved