Berita Viral
Jawaban Menohok Moeldoko Tanggapi Pecatan TNI Ruslan yang Siap Mati Demi Demokrat & Cap Jempol Darah
Jawaban Menohok Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menangapi pernyataan Eks perwira TNI Ruslan Buton yang siap mati demi Demokrat dan gelar aksi
TRIBUN-MEDAN.COM – JAWABAN Menohok Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menangapi aksi cap jempol darah ratusan kader dan simpatisan Partai demokrat.
Adapun Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko enggan menanggapi aksi cap jempol darah ratusan kader dan simpatisan Partai demokrat itu.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebatas mencibir aksi tersebut dan mengingatkan para pihak agar taat konstitusi dan "nggak usah macam-macam."
"Apa yang perlu ditanggapi? Enggak perlu lah, itu nggak penting itu," kata Moeldoko dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Sebelumnya, ratusan kader dan simpatisan Partai Demokrat melakukan aksi cap jempol darah di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat pada Jumat (16/6) siang.
Aksi ini merupakan wujud penentangan atas peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko di Mahkamah Agung RI sehubungan kepengurusan Partai Demokrat.
Aksi dilakukan dengan jempol para kader terlebih dulu ditusuk jarum dan darah mereka diabadikan dalam spanduk putih yang ditempel di tembok.
Menurut Moeldoko, aksi cap jempol darah itu berlebihan.
Ia menyebut Indonesia adalah negara konstitusional yang segalanya telah diatur konstitusi.
"Kita ini kan semuanya hidup di atas konstitusi. Ini kan ada konstitusi, enggak usah macam-macam lah," kata Moeldoko.
Ia pun mencibir aksi itu dengan meminta kader Demokrat menggelar aksi cap jempol darah tiap hari.
"Biar darahnya habis," katanya.
Baca juga: MELAWAN MOELDOKO Simpatisan dan Kader Demokrat Menggelar Aksi Solidaritas Cap Jempol Darah
MA sendiri belum memutuskan hakim agung untuk mempersidangkan PK Moeldoko.
Pihak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai PK ini adalah upaya kelompok berkuasa mengganggu pihak yang bertentangan.
Konflik antara Demokrat dan Moeldoko sendiri terjadi sejak 2021 ketika sejumlah kader menggelar kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.