Berita Viral

TERBONGKAR Siasat Busuk Kepolsek AKP SW dan Menantunya Ipda D Tipu Tukang Bubur, Rugi 310 Juta

Siasat busuk Kapolsek AKP SW terbongkar. AKP SW menipu pedagang bubur hingga Rp 310 juta. 

|
IST
AKP Supai Warna Sambangi Warga bersama Wakil Bupati Kab. Cirebon, Sabtu (06/03/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com - Siasat busuk Kapolsek AKP Supai Warna alias SW terbongkar. AKP SW menipu pedagang bubur hingga Rp 310 juta. 

AKPS SW bersama dengan menantunya Ipda D menipu tukang bubur dan membuat laporan palsu. 

Kini oknum polisi itu diburu. 

Melansir Kompas.com, korban bernama Wahidin, seorang tukang bubur asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

AKP SW bersama menantunya Ipda D, serta dua kawan berinisial H dan NY, menguras harta tukang bubur ratusan juta rupiah.

Wahidin bahkan terpaksa menggadaikan rumahnya lantaran hartanya telah dikuras.

Tukang bubur yang berasal Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kebupaten Cirebon, Jawa Barat itu kini tak henti mencari keadilan.

Dia bersama tiga orang kuasa hukum Law Firm Harum NS, membuka kasus yang terkatung-katung selama dua tahun tersebut.

Dalam konferensi pers di hadapan sejumlah awak media pada Sabtu (17/6/2023), Wahidin dan kuasa hukum beberkan bukti-bukti tindak kejahatan oknum polisi SW bersama menantu dan rekannya.

"Saya hanya minta keadilan. Saya hanya seorang tukang bubur. Saya menagih janji, duit bisa balik," kata Wahidin, Sabtu (17/6/2023).

"Tapi sampai sekarang satu rupiah pun enggak ada yang kembali dari 2021 sampai 2023. Kasus terungkap. Sebab apa, kelanjutan masa depan anak saya gimana?" imbuhnya.

Baca juga: AJARAN SESAT Panji Gumilang, Rubah Rukun Islam Hingga Lempar Jumrah Pakai Semen!

Baca juga: Cekcok dengan Preman di Gudang Penyimpanan Kontainer, Kaki Dedek Syahputra Jebol Ditembak Anak Panah

Ketua kuasa hukum Wahidin, Harumningsih Surya menceritakan siasat oknum polisi AKP SW.

Ia menyebut, AKP SW menjanjikan dapat meluluskan anak pertama Wahidin menjadi anggota Polri berpangkat Bintara pada masa penerimaan anggota Polri 2021/2022.

"Wahidin mendatangi tim kami, dia bilang, saya punya perkara. Anaknya mau masuk Bintara, saya ditipu," kata Harum.

"Dua tahun dia mencari keadilan, tapi tidak pernah mendapatkan itu. Dia sudah ke sana ke mari," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved