Berita Medan

Presiden Jokowi Geram Anggaran Stunting Tidak Tepat Sasaran, Bobby Nasution: Bukan di Medan

Menurut Bobby Nasution pihaknya menganggarkan dana stunting yang diberikan sudah sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo. 

|
Penulis: Anisa Rahmadani |
Tribun Medan/Anisa Rahmadani
Wali Kota Medan Bobby Nasution, Ketua TP PKK Kahiyang Ayu, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan seluruh OPD Pemko Medan saat berfoto bersama dalam kegiatan rembuk stunting 2023 di Hotel Santika, Rabu (21/6/2023). Bobby mengatakan, stunting di Kota Medan alami penurunan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Bobby Nasution menegaskan anggaran stunting di Kota Medan tidak pernah dilakukan untuk kegiatan dinas. 

Hal tersebut disampaikan Bobby Nasution dalam kegiatan rembuk stunting Kota Medan tahun 2023 di Hotel Santika, Rabu (21/6/2023). 

Baca juga: JOKOWI MURKA Anggaran Stunting Rp 10 Miliar, Dipakai Perjalanan Dinas dan Rapat Rp 6 M!

Menurut Bobby Nasution pihaknya menganggarkan dana stunting yang diberikan sudah sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo. 

"Ini tadi kita bahas penekanan anggaran. Karena berdasarkan instruksi presiden harus tepat dalam menganggarkan. Tadi saya tanyakan ke OPD itu (anggaran stunting digunakan untuk kegiatan dinas)  tidak terjadi di Kota Medan," ucapnya usai menghadiri kegiatan tersebut.

Bobby Nasution juga mengatakan, anggaran stunting tidak digunakan untuk kegiatan dinas terbukti dari berkurangnya anak terkena stunting di Kota Medan.

"Dari data dinas kesehatan yang kami terima jumlah anak terkena stunting di Kota Medan hingga Juni 2023 ada 298 balita atau 0,19 persen," jelasnya. 

Menurut Bobby angka balita terkena stunting ini terus mengalami penurunan sejak tahun 2022 lalu. 

"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Medan, pada Februari 2022 lalu ada 550 balita terkena stunting. Jumlah ini menurun kembali pada Agustus 2022 dengan jumlah 364 balita yang terkena stunting  dengan jumlah 119.225 balita yang diukur," jelasnya.

Diterangkan Bobby, pada Februari 2023  Dinkes kembali mendata. Dimana dari Februari hingga Juni 2023,  stunting di Kota Medan turun drastis menjadi 298 balita atau  0,19 persen dari total 153. 944 balita yang diperiksa. 

"Artinya dari data tersebut, Pemko Medan  terus berupaya melakukan penurunan stunting dengan berbagai program. Mulai dari Bapak Asuh, pemberian gizi dan pemberian bantuan UMKM untuk orang tua yang anaknya terkena stunting. Dan Dana yang diberikan pemerintah untuk penanganan stunting digunakan sebaik mungkin untuk anak-anak stunting," tegasnya. 

Berkurangnya anak-anak terkena stunting di Kota Medan, dijelaskan mantu Presiden RI itu, maka anggaran stunting untuk Pemko Medan di tahun 2023  akan dikurangi.

"Tahun 2023 ini berdasarkan hasil rembuk yang kita laksanakan tadi. Anggaran penanganan stunting di Kota Medan hanya Rp 57 miliar," jelasnya.

Dikatakan Bobby, turunnya  anggaran stunting tersebut berbanding lurus dengan turunnya stunting di Medan.

"Karena kita hitung berdasarkan jumlah anak stunting beserta potensinya. Makanya anggaran stunting 2022 kemarin mencapai Rp 198,1 miliar," ucapnya.

Kendati alami penurunan jumlah stunting di Kota Medan, Bobby meminta seluruh OPD tetap fokus untuk membuat Kota Medan zero anak terkena stunting.

"Tapi, kita inginkan Kota Medan Zero stunting. Makanya program bapak asuh dan lain sebagainya saya harapkan seluruh OPD  ini jangan lengah dan tetap fokus dalam penurunan angka stunting di Kota Medan," pungkasnya.

Untuk diketahui beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo geram lantaran banyak alokasi anggaran yang tidak tepat penggunaannya.

Baca juga: Wagub Ijeck Harap Kerjasama Seluruh Kabupaten/Kota Demi Target Penurunan Stunting 18 Persen

Satu di antara anggaran yang disorotinya ialah anggaran stunting di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Joko Widodo saat membuka rapat  koordinasi nasional pengawasan internal Pemerintah tahun 2023 di Jakarta beberapa hari lalu. 

Jokowi mengatakan, anggaran penanganan stunting seharusnya lebih banyak dipakai untuk beli telur, susu, ikan, daging, sayuran, dan lainnya.

Sebab, bahan-bahan makanan tersebut manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat, bukan malah untuk rapat atau perjalanan dinas.

Jokowi menilai jika anggaran yang dipakai tidak tepat penggunaannya, ia khawatir persoalan stunting tidak akan selesai

(cr5/tribun-medan.com)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved