News Video

POLISI Tangkap Anggota PP yang Terlibat Tawuran, Warga: Anggota IPK Bawa Klewang Kok Gak Ditangkap

Personel Polres Binjai, melakukan penggerebekan dan menyisir salahsatu rumah ketua OKP di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, pascabentrokan

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Personel Polres Binjai, melakukan penggerebekan dan menyisir salahsatu rumah ketua OKP di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, pascabentrokan terjadi. Alhasil sejumlah anggota OKP pun ditangkap.

Namun penangkapan anggota OKP yang dilakukan aparat penegak hukum meresahkan masyarakat.

Salah satunya warga yang bermukim di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan. Ibu rumah tangga ini menuding, aparat penegak hukum diduga berpihak dan tidak berlaku adil.

"Anggota IPK yang pegang kelewang dan senjata tajam lainnya tidak ditangkapi. Malah anggota dari kubu lain yang ditangkap," ujar warga yang meminta namanya dirahasiakan kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).

Lanjut warga, anggota IPK pun diduga juga turut melakukan penyerangan ke rumah ketua dari kubu lain usai bentrok. Dalam rekaman video yang beredar, wanita tersebut berteriak-teriak seraya berujar aparat kepolisian tidak becus.

"Polisi, polisi, enggak bagus. Woi polisi, IPK didukung, IPK dibiarkan tadi ke sini, nanti kami demo ke kantor polisi," teriak wanita tersebut dalam video.

Warga pun sudah meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkapi kubu sebelah yang sudah berkumpul diduga hendak melakukan penyerangan.

"Gara-gara orang itu (Anggota OKP) nyerang dan polisi gerebek, anak saya perempuan berusia 5 tahun atau jalan 6 tahun, trauma sampai demam tinggi 38,9 derajat celcius. Dan anehnya lagi, yang melakukan penyerangan ke sini tidak diangkut," tambahnya.

Selaku masyarakat ia pun terkena imbasnya akibat saling serang anggota OKP dan penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Bentrokan antar OKP IPK dengan PP ini diduga dipicu adanya penurunan plang.

Disebut-sebut plang yang didirikan oleh IPK diturunkan oleh masyarakat. Akibat adanya bentrokan ini, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah bersama Kapolres AKBP Hendrick Situmorang dan Dandim Langkat 0203/Lkt, Letkol Inf M Eko Prasetyo, melakukan mediasi di aula makodim, Kamis (22/6/2023) sore.

Di tengah mediasi berlangsung, diduga penangkapan dilakukan. Bahkan kabarnya, orang-orang yang ditangkapi diboyong ke Polda Sumut. Bahkan saat penangkapan, terdengar beberapa kali letusan senjata api.

"Memang benar ada beberapa yang diamankan dan informasinya dibawa ke Poldasu. Berapa jumlahnya belum ada, masih dalam penyelidikan semuanya," ucap Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Riswansyah, Jum'at (23/6/2023).

Riswansyah belum dapat menyampaikan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut. Dia membenarkan, sudah ada mediasi yang antara kedua kubu dan dipimpin langsung oleh Wali Kota Binjai, Amir Hamzah.

"Dalam mediasi ini, kedua belah pihak, baik itu IPK maupun PP bersepakat untuk berdamai," ujar Riswansyah.

Disoal penangkapan yang dilakukan polisi membuat masyarakat resah, Riswansyah enggan menanggapi. Dia kembali menegaskan, mediasi yang dilakukan antar kedua kelompok oleh Forkopimda guna terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

"Selanjutnya kita melakukan patroli ke wilayah-wilayah rawan dan bersiap siaga di lokasi kejadian pasca mengamankan beberapa orang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Riswansyah.

Terpisah, Ketua MPC PP Binjai, J Payo Sitepu ikut hadir dalam mediasi tersebut. Selain dia, juga ada Ketua DPD IPK Binjai, Supris hadir mengikuti mediasi tersebut.

Payo menegaskan, kedua kubu yang berseteru sepakat untuk berdamai. Juga dengan plang yang mau didirikan IPK, sepakat untuk tidak berdiri di lokasi terjadinya bentrok.

"Kalau dibiarkan berdiri, dapat berpotensi terjadinya gesekan. Dan masalah ini sudah diambil oleh MPC PP Kota Binjai dan DPD IPK Kota Binjai. Kepada seluruh jajaran baik itu dari PP maupun IPK untuk saling menahan diri," kata Payo.

Soal anggota PP yang ditangkapi, dia menyesalkan hal tersebut. Sebab, Payo menegaskan, pihaknya tidak ada melakukan penyerangan

"Kapolres dan wali kota berjanji, anggota kita yang ditangkapi akan dilepas. Makanya atas dasar ini, kami mau bersepakat untuk menahan diri," ucap Payo.

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved