Viral Medsos

Fakta Baru Penemuan 4 Kerangka Bayi, Seorang Ayah dan Putrinya Ditangkap, Diduga Ada Hubungan Inses

Fakta-Fakta Penemuan 4 Kerangka Bayi di Kebun, Sang Ayah Ditangkap, Ternyata Diduga Hasil Hubungan Intim Sedarah (Inses) dengan Anaknya.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
kompas.com
PENEMUAN 4 KERANGKA BAYI DIDUGA DARI HUBUNGAN INSES - Polisi menggali kembali kebun lokasi penemuan empat kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta-Fakta Penemuan 4 Kerangka Bayi di Kebun, Sang Ayah Ditangkap, Ternyata Diduga Hasil Hubungan Intim Sedarah (Inses) dengan Anaknya.

Pada Kamis (15/6/2023) lalu, 4 kerangka bayi ditemukan petani di salah satu kebun di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah.

Kerangka bayi pertama ditemukan saat petani sedang membersihkan ladangnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, kerangka bayi itu diduga merupakan hasil aborsi.

Kemudian pada hari berikutnya, Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan satu kerangka bayi lagi.

Di area yang sama pada Rabu (21/6/2023), polisi menemukan dua kerangka lagi.

Sehingga, total ada 4 kerangka bayi yang ditemukan di lokasi yang sama.

PENEMUKAN KERANGKA-KERANGKA BAYI - Tim Kepolisian saat mengevakuasi tulang belulang dan mengidentifikasi bahwa tulang belulang yang ditemukan di Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, adalah tulang bayi, Kamis (15/6/2023). (Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)
PENEMUKAN KERANGKA-KERANGKA BAYI - Tim Kepolisian saat mengevakuasi tulang belulang dan mengidentifikasi bahwa tulang belulang yang ditemukan di Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, adalah tulang bayi, Kamis (15/6/2023). (Tribun Jateng/Permata Putra Sejati) 

Berikut fakta-faktanya yang dirangkum Tribun-Medan.com dari TribunBanyumas.com dan Kompas.com, Minggu (25/6/2023).

1. Kerangka Bayi Diduga Hasil dari Hubungan Seksual Sedarah (Inses)

Untuk sementara ini, pihak Polresta Banyumas menjelaskan, keempat kerangka bayi ini diduga dari hubungan inses antara anak dengan ayahnya. 

Hal itu setelah seorang wanita inisial E berusia 15 tahun, telah diamankan Polresta Banyumas pada Jumat (23/6/2023).

Meski telah diamankan dan diperiksa, wanita E masih sebagai saksi.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, mengatakan perempuan E belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami memeriksa dia masih sebatas saksi, namun, dia mengakui sebagai pemilik tulang belulang dari empat bayi yang ditemukan," kata Kompol Agus Supriadi, Jumat (23/6/2023).

2. Wanita E Diamankan dari Rumah Saudaranya

Wanita E diamankan dari rumah saudaranya di Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Meski E telah mengakui sebagai pemilik dari empat tulang belulang yang diidentifikasi sebagai tulang bayi tersebut, namun belum bisa dipastikan apakah semuanya dari hubungan terlarang antara anak dengan ayahnya tersebut.

"Terkait dugaan adanya hubungan gelap antara E dengan ayahnya, kita belum bisa memastikan,"kata Kompol Agus.

Agus juga tak bisa memastikan apakah keempat kerangka bayi itu seluruhnya merupakan korban aborsi.

"Polisi masih melakukan pendalaman, apakah ada unsur pembunuhan termasuk pemeriksaan psikologi dan DNA," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, menduga masih ada kerangka bayi lainnya.

Pihaknya pun melakukan penggalian lagi di lokasi yang sama tempat 4 kerangka bayi ditemukan, Kamis (22/6/2023). "Akan kita gali lagi, kemungkinan ada potensi kerangka lain. (Penemuan) 3 kerangka hasilnya akan diketahui selanjutnya setelah pemeriksaan forensik," ungkap pria asal Kabupaten Karo, Suumatera Utara, tersebut.

Saat ditemukan, kata Edy, kondisi tulang bayi sudah berserakan dan tidak utuh. "Kemungkinan itu adalah bayi berusia satu hari sampai satu tahun. Tulang itu dibungkus, ada yang (dibungkus) pakai baju, ada juga kain pembungkus kasur hingga singlet," jelasnya.

3. Wanita E Sudah Melahirkan saat Masih Berusia 14 Tahun, Sang Ayah Telah Ditangkap

Dari penyelidikan sementara oleh polisi, aksi penguburan sudah dilakukan sejak 2012 atau sejak wanita E masih berusia 14 tahun.

Satreskrim Polresta Banyumas mengatakan, ayah dari E telah berhasil ditangkap pada Minggu (25/6/2023).

"Iya sudah, mohon doanya," kata Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi dalam keterangan pesan singkat. 

Penangkapan ayah dari E ini nantinya akan mengungkap apakah E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain.

"Ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya.

Indikasi kerangka-kerangka bayi tersebut adalah hubungan Inses Bapak-Anak semakin menguat.

Banyak yang memunculkan dugaan adanya hubungan inses antara bapak dan wanita berinisial E.

"Ada indikasi ke sana, tetapi kita harus lakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi. Kita masih kembangkan saat ini," jelasnya.

Sementara, seorang warga sekitar yang bertempat tinggal tak jauh dari lokasi penemuan 4 kerangka bayi itu memberi kesaksian terkait kehidupan E dan ayahnya.

Wanita E diketahui pernah tinggal bersama dengan ayah kandungnya di gubug yang berdiri di lahan milik Tomo (47) atau lahan ditemukannya kerangka bayi tersebut.

E juga dikenal sebagai perempuan yang mudah bergaul dengan warga sekitar.

Bahkan, E juga tak jarang bermain dengan anak-anak di sekitar rumahnya. "Sering bantu-bantu masak, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini, pernah main sama anak saya juga. Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," kata warga yang enggan disebutkan namanya tersebut pada Sabtu (24/6/2023).

4. Kecurigaan Warga soal Perubahan Perilaku Wanita E

Warga tersebut juga mengatakan bahwa kerangka bayi itu diduga merupakan hasil hubungan gelap antara E dan ayahnya.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga E sempat pindah-pindah kontrakan," lanjutnya.

Tak hanya itu, E beberapa waktu lalu sempat dicurgai sedang berbadan dua karena tubuhnya terlihat berisi.

Namun, warga tersebut belum dapat memastikan apakah saat itu E benar-benar hamil atau tidak.

"Belum terlalu lama, gemuk banget badannya. Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," jelas warga.

Polisi menggali kembali kebun lokasi penemuan empat kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).
Polisi menggali kembali kebun lokasi penemuan empat kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).

5. Lokasi Penemuan Kerangka Bayi Dulunya Kolam Ikan dan Ada Gubuk

Terpisah, Ketua RT 1 RW IV Kelurahan Tanjung, Saryono, mengatakan kebun itu dulunya merupakan kolam ikan.

Di tempat itu juga berdiri sebuah gubuk yang ditempati ayah dan anak perempuannya.

"Ditinggali bapak dan anak perempuannya. Sejak saya jadi Ketua RT tiga tahun lalu, dia sudah tinggal di situ," ujar Saryono, Kamis (22/6/2023).

Suryono menjelaskan, ayah dan anak itu mendirikan dan menempati gubuk itu atas seizin pemilik lahan. Namun, kini keduanya sudah tidak tinggal di gubuk tersebut.

Kolam-kolam ikan yang sebelumnya ada juga sudah diuruk dan tidak ada lagi gubuk yang berdiri.

"Pindah dari sini belum lama, sekitar Januari atau Februari kemarin, pindah ke atas sana. Secara administrasi dia bukan warga sini," tandasnya.

Suryono menambahkan, sebelumnya, ia dan warga lainnya tak merasa curiga dengan aktivitas ayah dan anak tersebut. Hanya saja, lanjut Suryono, keduanya dikenal agak tertutup.

"Mereka tinggal berdua saja, tertutup. Tapi mereka warga asli Purwokerto. Tapi, suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan istrinya, mereka lalu pindah sejak awal 2023, tapi pindahnya masih di satu keluarahan," jelasnya.

"Kebun itu dulunya merupakan kolam ikan. Di tempat itu juga berdiri sebuah gubuk yang ditempati ayah dan anak perempuannya. Lokasi itu ditinggali bapak dan anak perempuannya. Sejak tiga tahun lalu, mereka sudah tinggal di situ. Ayah dan anak itu mendirikan dan menempati gubuk itu atas seizin pemilik lahan. Namun, kini keduanya sudah tidak tinggal di gubuk tersebut. Kolam-kolam ikan yang sebelumnya ada juga sudah diuruk dan tidak ada lagi gubuk yang berdiri. Keduanya pindah dari lokasi belum lama, sekitar Januari atau Februari kemarin, pindah ke atas sana. Secara administrasi dia bukan warga sini," ujar Ketua RT 1 RW IV Kelurahan Tanjung, Saryono.

PENEMUKAN KERANGKA-KERANGKA BAYI - Tim Kepolisian saat mengevakuasi tulang belulang dan mengidentifikasi bahwa tulang belulang yang ditemukan di Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, adalah tulang bayi, Kamis (15/6/2023).  Tampak Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas melakukan penggalian lanjutan di lokasi penemuan tulang bayi dugaan korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis 22 Juni 2023. Temuan kerangka bayi di Banyumas di lahan yang jadi lokasi penemuan pernah berdiri gubuk yang dihuni ayah dan anak perempuannya. (Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com)
PENEMUKAN KERANGKA-KERANGKA BAYI - Tim Kepolisian saat mengevakuasi tulang belulang dan mengidentifikasi bahwa tulang belulang yang ditemukan di Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, adalah tulang bayi, Kamis (15/6/2023). Tampak Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas melakukan penggalian lanjutan di lokasi penemuan tulang bayi dugaan korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis 22 Juni 2023. Temuan kerangka bayi di Banyumas di lahan yang jadi lokasi penemuan pernah berdiri gubuk yang dihuni ayah dan anak perempuannya. (Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com)

6. Kronologi Penemuan Keempat Kerangka Bayi

Diberitakan sebelumnya, empat kerangka bayi ditemukan sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023), oleh warga yang sedang membersihkan ladang.

Dari hasil penyelidikan sementara, kerangka bayi itu diduga merupakan hasil aborsi.

Namun, polisi belum mengetahui identitas orang tua bayi tersebut.

Kemudian pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan satu kerangka bayi lagi.

Di area yang sama pada Rabu (21/6/2023), polisi menemukan dua kerangka lagi.

Sehingga, hingga saat ini total ada 4 kerangka bayi yang ditemukan di lokasi yang sama.

Dilansir dari TribunBanyumas.com, kerangka pertama ditemukan oleh warga bernama Slamet (50) saat sedang membersihkan ladang.

Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Slamet sedang menggali tanah. Tiba-tiba, ia menemukan tulang manusia.

"Saya sedang menggali meratakan tanah tiba-tiba menemukan tulang yang dibungkus pakaian."

"Ada yang seperti tulang kepala dan ada yang kecil-kecil dan seperti tulang manusia," ungkapnya, Kamis (15/6/2023).

Slamet juga menemukan kain berwarna putih dan merah yang digunakan untuk membungkus jasad bayi tersebut.

Kerangka bayi tersebut ditemukan di kedalaman sekitar 50 sentimeter.

Setelah penemuan pertama itu, polisi melakukan penggalian di lokasi yang sama dan menemukan tiga kerangka bayi lainnya.

(*/tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved