KKB Papua

Nasib Pilot Susi Air di Ujung Tanduk, Egianus Kogoya Beri Batas Waktu Negosiasi hingga 1 Juli 2023

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri berharap hal itu tidak akan dilakukan karena Egianus dan kelompoknya adalah orang-orang beragama.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Tribun-Papua.com/Istimewa
ANCAM TEMBAK MATI PILOT SUSI AIR - Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philips Max Marten (Tengah) kembali diancam akan ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegununungan. (Tribun-Papua.com/Istimewa) 

Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.

Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang anak kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.

Lakukan Pengancaman

Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan teror ancaman, Selasa (27/6/2023).

KKB kembali mengancam akan menembak mati Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthens. Hal itu menurut keterangan tertulis Egianus Kogoya yang diterima Tribun-Papua.com (grup Tribun-medan.com), Selasa (27/6/2023).

Egianus katakan, sebelumnya pihaknya sudah memberikan waktu dua bulan untuk segera lakukan negosiasi.

"Mengapa Indonesia tidak mampu lakukan external negotation dengan Tentara Pembebasan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)," katanya.

Menurut Egianus Kogoya, pihaknya sudah sampaikan bahwa, jika KKB menembak mati Kapten Philips Mark Marthens, maka yang bertanggungjawab adalah Indonesia.

"Kenapa kami katakan begitu, karena terbukti hingga saat ini belum ada negosiasi," ujarnya.

Egianus katakan, Philip karyawan Susi Air, dan perusahaan Susi Air tersebut adalah perusahaan milik Indonesia.

"Oleh sebab Itu pemerintah Indonesia harus tanggung jawab, karena sudah janji akan mampu menjamin nyawanya," ucapnya.

TNI-Polri masih terus lakukan penyelematan

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, terkait perkembangan pilot Susi Air tersebut, hingga kini pihak TNI-Polri masih terus lakukan penyelematan.

Kata Fakhiri, kini, tim memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dalam proses penyelamatan ini, perlu berkolaborasi dengan Satgas Damai Cartenz dan TNI, untuk membantu penangkapan terhadap pelaku penyanderaan dan juga untuk menyelamatkan pilot Susi Air tersebut.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved