Viral Medsos
KARYA Ciptaannya Tak Dihargai di Indonesia, Aryanto Misel Malah Dikontrak Perusahaan Otomotif Eropa
Nikuba atau artinya itu air, sebuah alat yang diklaim bisa mengonversi air menjadi hidrogen dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan
TRIBUN-MEDAN.COM - Belakangan ini ramai penggunaan Nikuba alat pengubah air jadi bensin, tanggapan Pakar ITB: air tidak bisa gantikan bensin.
Belakangan ini ramai soal penemuan alat bernama Nikuba yang berhasil mengubah air menjadi hidrogen sebagai pengganti bensin.
Bahkan alat ini sempat digunakan oleh para personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dari Komando Resor063/Sunan Jati, Cirebon, dan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung.
Nikuba sendiri merupakan kepanjangan dari Niku Banyu yang artinya Itu Air.
Alat ini dibuat oleh Aryanto Misel (68), warga Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Cirebon, Jawa Barat.
Dikutip dari Motorplus, Nikuba diklaim berfungsi memisahkan Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung dalam Air (H2O).
Aryanto mengatakan, untuk 1 liter air yang dikonversi menjadi Hidrogen melalui Nikuba, mampu membuat kendaraan menempuh perjalanan dari Cirebon hingga Semarang, pulang pergi.
--
Nikuba atau artinya itu air, sebuah alat yang diklaim bisa mengonversi air menjadi hidrogen dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
--
Tanggapan pakar ITB
Karena semakin ramai, pakar dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Dr. Tri Yuswidjajanto memberikan penjelasan.
Nikuba yang tengah ramai di media sosial, dibedah secara ilmiah oleh para guru besar ITB di bidang teknik mesin.
Hasilnya, sulit dibuktikan jika Nikuba bisa membuat jarak tempuh motor hingga ratusan kilometer.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pakar dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Dr. Tri Yuswidjajanto.
"H2O (simbol kimia pada air) tidak dapat menggantikan peran bensin karena produksi H2O terbatas oleh pasokan listrik dari accu (aki)," ujar Dr. Yuswidjajanto dalam Webinar bertema "Air sebagai Bahar Bakar, Mungkinkah?" pada Rabu (25/5/2022) lalu.
Apalagi, kemampuan maksimal dari aki hanya bisa memproduksi 0,7 persen energi yang diperlukan motor.
Sementara, jika produksi H2O ditingkatkan, maka aki akan tekor. Sehingga motor akan mogok karena tidak ada pasokan listrik yang dibutuhkan.
Dr Yus menambahkan, H2O hanya dapat berfungsi sebagai suplemen namun andil terhadap efisiensi kemungkinan akan rendah.
"Apalagi adanya produk reaksi berupa H2O dan adanya uap air yang terikat, diam, dapat memunculkan bahaya korosi pada komponen ruang bakar," katanya.
Kemudian terbentuknya emulsi minyak lumas yang akan meningkatkan laju keausan komponen transmisi daya.
Dr. Yuswidjajanto pun mengungkapkan perlu dilakukan penelitian lengkap jangka panjang minimal tiga kali periode ganti minyak lumas, sebelum menggunakan Nikuba.
"Harus dilakukan penelitian lebih lengkap dan waktu yang tidak sebentar untuk membuktikannya, paling tidak memakan waktu tiga periode untuk pembuktiannya," tutup Dr. Yus.
Senada dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), mereka menganggap jika penemuan Aryanto Misel soal Nikuba itu belum cukup masuk akal.
"Sesuai dengan pengalaman saya, kayaknnya saat ini belum memungkinkan. Air itu adalah unsur paling stabil dibumi, kan dia yang diambil gas nya. jadi harus dipisahkan dengan proses elektrolisis," ujar Arifin Nur dikutip dari instagram @terangmedia, Senin (3/7/2023). "Kalau tanpa bensin sepertinya saya masih ragu,"lanjutnya lagi.

Kini menjadi perhatian dunia otomotif
Aryanto Misel (68) yang menciptakan inovasi bahan bakar air bertajuk Nikuba (Niku Banyu), kini mendapat perhatian dunia.
Bahkan, ciptaannya yang dianggap belum masuk akal oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) ini telah dilirik petinggi otomotif di Eropa, seperti Lamborghini, Ferarri, dan Ducati.
Aryanto bahkan diundang ke Italia bersama dengan dua petinggi Octagon, perusahaan yang bergerak di bidang mesin tempel kapal listrik.
Aryanto terbang ke Italia pada Jumat (16/6/2023) dari Jakarta menuju Milan, Italia.
Aryanto Misel bersama dengan dua orang jajaran kelas atas dari PT Octagon, Sumardi dan Imanuel Hutapea diminta menguji coba Nikuba langsung untuk mobil Ferarri dan motor Ducati.
Apabila dalam pengujian bahan bakar Nikuba ini sukses, maka rencananya akan dipakai sepeda motor Ducati di ajang MotoGP.
Jika itu terjadi, ini berarti motor Ducati menjadi satu-satunya sepeda motor yang memanfaatkan BBM dari air.
Selama di Italia, Aryanto mengaku banyak bertemu dengan sejumlah teknisi otomotif dan bertukar pikiran mengenai pengembangan alat yang sudah ia buat.
Selain itu, Aryanto juga menunjukkan cara kerja alat buatannya di hadapan pihak Lamborghini, Ferarri, dan Ducati.

Karya Aryanto dihargai perusahaan asing, sudah teken kontrak dengan 3 pabrik otomotif
Hasilnya, Aryanto menekan kontrak dengan tiga pabrik otomotif tersebut.
Adapun kerja sama untuk mengembangkan Nikuba tertuang dalam lembaran kerja sama antara Aryanto dan produsen super car tersebut.
Di dalam kerja sama tersebut, disebutkan juga terkait pengembangan Nikuba, termasuk dari segi desain.
Menariknya, di dalam klausul kerja sama disebutkan juga bahwa Nikuba rencananya akan dipasarkan ke Brasil dan Afrika saat sudah menjadi satu produk super car.
Pada September 2023 mendatang, Aryanto direncanakan kembali berangkat ke Italia untuk membahas desain Nikuba yang akan menjadi elemen penting dalam produk super car.
Aryanto ciptakan Nikuba atas keprihatinan awal terhadap tukang ojek
Mengutip dari ANTARA, Aryanto Nikuba lahir atas keprihatinannya terhadap tukang ojek yang harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).
Untuk itu, Aryanto menciptakan Nikuba yang bisa mengubah air menjadi hidrogen, serta bisa digunakan untuk menjalankan mesin motor.
Aryanto mengaku, dirinya butuh waktu sampai 7 tahun untuk menciptakan mesin tersebut. “Cara kerja mesin ini itu mengubah air menjadi hidrogen dan langsung disalurkan ke ruang pembakaran,” ujar Aryanto, dikutip Senin (3/7/2023).
Cara kerja alat Nikuba
Menurut Aryanto, di dalam Nikuba terdapat proses pemisahan oksigen (O2) dan hidrogen (H2) yang terkandung di dalam air (H2O) melalui proses elektrolisis.
Katoda dan anoda air dengan unsur H2O dipisahkan, menjadi H2 dan O2. Hasil elektrolisis itu, kemudian langsung disalurkan ke ruang bakar mesin kendaraan sebagai bahan bakar.
Sementara itu, oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi hidrogen dan dialirkan lagi ke ruang bakar kendaraan.
Adapun air yang bisa digunakan adalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat.
Aryanto mengaku, sudah melakukan uji coba perangkat ini. Hasilnya sangat memuaskan karena bisa lepas dari ketergantungan bahan bakar fosil.
Korbankan 3 unit sepeda motor untuk uji coba
Selama tahap pengembangan alat Nikuba, Aryanto juga mengaku telah mengorbankan tiga unit sepeda motor yang dijadikan sebagai bahan uji coba.
Aryanto mengaku, Nikuba mampu menggantikan 100 persen suplai bensin di kendaraan motor roda dua dengan air. Di dalam sejumlah uji coba yang ia jalani, satu liter air yang sudah dikonversi menjadi hidrogen diklaim mampu membuat kendaraan roda dua menempuh perjalanan dari Cirebon ke Semarang, pulang-pergi.
“Sebanyak 1 liter air, kurang lebih bisa 450 kilometer. Kodam III Siliwangi juga melakukan test drive dari Bandung ke Garut. Pulang-pergi,” ujarnya.
Kata Aryanto, ada penghematan bahan bakar sekira 40-50 persen, kalau ke dari Cirebon ke Jakarta misal 20 liter, dengan dipasang Nikuba ini hanya menghabiskan 10 liter. “Akhirnya saya kembangkan, terus ada tuntutan dari teman juga, bagaimana kalau dibuat untuk motor dibikin 100 persen tidak menggunakan BBM, saya ulik (coba) sampai lima tahun,” ungkapnya.
Aryanto mengungkapkan, pada saat ujicoba demi ujicoba ia mengorbankan tiga motor yang terbakar karena ujicoba tersebut.
“Kenapa terbakar semua, karena membutuhkan strum yang besar, sedangkan kabel di motor kecil-kecil, saya terus tekuni, dan mulai Tahun 2022 lalu sudah maksimal tidak ada kabel panas dan sebagainya. Ini sempurnanya Bulan April - Mei 2022,” ujarnya. "Nikuba ini sudah diaplikasikan di kendaraan bermotor."
“Dari ujicoba itu tidak ada trouble (kendala) pada mesin kendaraan bermotor tersebut,” jelasnya.
Meski demikian, Nikuba belum dipasarkan secara bebas karena masih menunggu proses legalitas produk.

Lantas, Bagaimanakah sosok Aryanto Misel?
Aryanto Misel merupakan seorang pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah.
Kini, ia dikenal sebagai penemu Nikuba, sebuah teknologi revolusioner yang telah berhasil menarik perhatian petinggi otomotif di Eropa.
Aryanto Misel, seorang individu yang berbakat dan berdedikasi, telah menunjukkan minat yang mendalam dalam dunia otomotif sejak usia muda.
Sejak saat itu, ia telah menghabiskan waktu dan energinya untuk mempelajari berbagai aspek teknologi otomotif dan mengeksplorasi cara-cara baru untuk meningkatkan performa kendaraan.
Warga Lemahabang Wetan, Kabupaten Cirebon itu membuat alat yang disebut mampu mengonversi air menjadi hidrogen dan bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin atau BBM untuk kendaraan bermotor.
Adapun alat tersebut dinamai Nikuba yang merupakan akronim dari kata bahasa Jawa 'Niku Banyu' yang artinya 'Itu air'
Teknologi ini merupakan hasil dari penelitian dan inovasi yang tak kenal lelah.
Nikuba adalah sistem penggerak inovatif yang menggabungkan tenaga listrik dengan mesin pembakaran dalam, menghasilkan kekuatan yang luar biasa dengan emisi yang rendah.
Keberhasilan Aryanto Misel sebagai penemu Nikuba membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia otomotif.
Kehadiran teknologi inovatifnya telah mendorong perubahan positif dalam industri ini, dengan mengedepankan performa yang lebih baik, efisiensi energi, dan pengurangan emisi gas buang.
Aryanto menjadi teladan bagi para inovator muda di bidang otomotif dan membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat membawa perubahan besar.
Kisah sukses Aryanto Misel dan penemuannya, Nikuba, menunjukkan bahwa inspirasi dan kreativitas dapat melahirkan inovasi yang mengubah dunia.
Melalui dedikasi yang tanpa henti dan semangat untuk terus mengembangkan teknologi, Aryanto Misel telah membuktikan bahwa tak ada batasan bagi mereka yang bermimpi besar.
Berita soal Aryanto Misel dengan alat Bahan Bakar Air ciptaannya inipun menjadi perbincangan dunia.

Profil Aryanto Misel
Aryanto Misel merupakan warga Cirebon, Jawa Barat tepatnya dari Kecamatan Lemahabang.
Namun ia sebenarnya pria kelahiran Semarang, 30 Agustus 1955 berarti kini berusia 68 tahun, telah memiliki seorang istri bernama Hj. Siti Rossiana.
Dari pernikahannya, Aryanto Misel dikaruniai dua orang anak perempuan bernama Desy yang kini sudah berusia 36 tahun dan Eni kini sudah berusia 37 tahun.
Aryanto Misel hanya menamatkan sekolahnya hingga SMP saja.
Namun, ia mempunyai laboratorium pribadi untuk mengembangkan berbagai temuannya.
Dari hasil ciptannya ini, Aryanto sebagai professor tanpa gelar.
Mengenai hak paten Nikuba, Aryanto Misel telah memiliki hak paten yang resmi terdaftar dengan nomor DID2022054964 kode kelas 9.
Biodata Aryanto Misel:
Nama Lengkap: H. Aryanto Misel
Asal: Cirebon, Jawa Barat
Tempat dan Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 30 Agustus 1955 (68 tahun).
Nama istri: Hj. Siti Rossiana
Nama dua anak: Desy dan Eni
Baca juga: SOSOK Aryanto Misel Penemu Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar, Kini Dikontrak Lamborghini dan Ferari
(*/Tribun-medan.com/Tribun-jabar)
sosok Aryanto Misel
Profil Aryanto Misel
Biodata Aryanto Misel
Aryanto Misel
apa itu Nikuba?
cara kerja alat nikuba
hak paten nikuba
pencipta nikuba
Nikuba atau artinya itu air
Nikuba
perusahaan lambhorgini ferarri ducati
Tribun-medan.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.