Dugaan Keracunan

Karyawan Jofie Bakery Marelan Ditemukan Tewas di Toko, Pria Ngaku Polisi Larang Difoto, Ada Apa?

Seorang pria memakai pakaian preman mengaku sebagai personel Polsek Medan Labuhan melakukan pelarangan jurnalis melakukan liputan.

|
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Tampang pria yang mengaku personel Polsek Medan Labuhan yang melarang media mengambil gambar di rumah sakit Bhayangkara Medan, Selasa (4/7/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang pria memakai pakaian preman mengaku sebagai personel Polsek Medan Labuhan melakukan pelarangan jurnalis melakukan liputan.

Peristiwa pelarangan tersebut terjadi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, ketika awak media hendak mengambil gambar karyawati yang tewas di toko roti Jofie Bakery Marelan.

Saat itu, jasad korban yang terbungkus kantung mayat di bawa ke rumah Sakit tersebut dengan menggunakan mobil ambulan.

Lalu, setibanya di sana mayat korban pun langsung di bawa ke kamar jenazah.

Saat itu tampak, seorang wanita yang diduga merupakan ibu korban sedang menangis di samping jenazah.

Kemudian, melihat momen tersebut awak media langsung ingin melakukan pengambilan gambar.

Namun, saat hendak melakukan perekaman seorang pria yang mengenakan baju berwarna hitam langsung melakukan pelarangan.

"Eh, jangan rekam - rekam nggak boleh, saya anggota Polsek Medan Labuhan," kata pria tersebut dengan nada membentak, Selasa (4/7/2023).

Saat itu, pria tersebut tampak panik dan bertanya kepada pihak keluarga korban bahwa tidak ada yang boleh mengambil gambar korban.

"Nggak ada yang moto-moto tadi kan, kalau ada hapus ya. Saya diperintah komandan, komandan saya Agus, nggak ada yang boleh moto - moto," sebutnya.

Lalu, ia pun sempat menyampaikan alasan mengapa tidak boleh awak media mengambil gambar korban.

Diduga kuat, personel tersebut ingin menutup - nutupi kasus kematian dari korban.

"Harus izin dulu sama komandan saya, saya cuma anggota. Komandan takut nanti beritanya kemana-mana," ungkapnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Agus Purnomo saat dikonfirmasi, sampai berita ini dikirimkan ke redaksi masih enggan memberikan komentar.

Sebelumnya, Seorang karyawati toko roti Jofie Bakery Marelan, ditemukan meninggal dunia ditempat kerjanya, dan rekannya dilarikan ke rumah sakit, pada Selasa (4/7/2023) siang.

Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Oktavia Tampubolon (25) warga Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun.

Menurut keluarga korban, Kolbin Tampubolon korban meninggal dunia diduga setelah menghirup asap mesin listrik atau genset yang berada di dekat kamarnya.

Ia menyampaikan bahwa, korban dan rekannya itu memang tinggal di dalam toko roti yang terletak di Jalan Veteran, Pasar X, Kecamatan Labuhan Deli.

"Mungkin asap, ruangan itu tertutup asap nggak ada keluar. Dekat samping-sampingan kamarnya sama genset, karena gansetnya di dalam, nggak bisa bernapas," kata Kolbin kepada Tribun-medan, Selasa (4/7/2023).

Dikatakannya, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya yang lain yang mendobrak kamar korban.

Saat kamar terbuka, rekan kerjanya ini melihat kondis korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara, rekan korban yang pada saat itu juga berada di dalam kamar kondisinya kritis dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Berbuih dari hidungnya, ada merahnya memar seperti mengeluarkan darah," sebutnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan pihak sampai saat ini belum ada berencana membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian terkait kejadian ini.

"Harapannya di tuntaskan permasalahannya ini. Belum diskusi, belum ada pembicaraan (untuk membuat laporan). Tunggu diskusi sama tokenya gimana jalan terbaiknya," pungkasnya.

(Cr11/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved