Penyebab Polantas Bripka PS Akhiri Hidupnya Ternyata Bukan Bakar diri, Kapolres Beber Faktanya
Ditemukan Fakta baru kasus polisi yang ditemukan tewas, akibat bunuh diri. Anggota Unit Laka Polres Metro Jakarta Selatan Bripka PS
TRIBUN-MEDAN.com - Ditemukan Fakta baru kasus polisi yang ditemukan tewas, akibat bunuh diri.
Anggota Unit Laka Polres Metro Jakarta Selatan Bripka PS yang bunuh diri di rumah kosong di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat diduga depresi akibat sakit yang diderita.
Baca juga: BURSA TRANSFER Liga Inggris: Harry Kane ke Bayern Muenchen Pengaruh Kuat Thomas Tuchel
Baca juga: SOSOK Viktor Makamuke Panglima TNPB, Ternyata Tokoh Penting yang Ditangkap Polisi
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menyebut korban pernah mengalami kecelakaan pada Juni 2023 lalu.
"Orang tuanya mengatakan bahwa dia selalu mengeluh ngga bisa jalan, selalu mengeluh rasa sakit karena kecelakaannya 1 bulan yang lalu kalo nggak salah," kata Komarudin kepada wartawan, Kamis (6/7/2023).
Atas kecelakaan itu, Komarudin mengatakan jika Bripka PS mengalami cidera sehingga membuat dirinya harus menggunakan tongkat.
"Kaki sebelah kanannya kan patah itu. di bagian kaki bawah sama pinggul," ucapnya.
Di samping itu, Komarudin menyebut jika sang istri dan anaknya pun juga sedang sakit sehingga diduga menjadi pemicu dirinya bunuh diri.
"Kalau di lihat dari kondisi keluarga baik-baik saja memang kondisi yang bersangkutan sakit, istri dan anaknya juga dalam kondisi yang sakit," jelasnya.
Sebelumnya, warga di sekitar Cempaka Putih, Jakarta Pusat digegerkan dengan adanya penemuan sesosok mayat dalam keadaan tergantung di sebuah rumah kosong, pada Selasa (4/7/2023) siang.
Mayat diketahui merupakan seorang anggota polisi yakni berinisial Bripka PS yang bertugas di Unit Laka Lantas Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.
Bernard mengatakan jika pihak keluarga sempat mencari korban karena hilang selama 5 hari sebelum ditemukan tewas.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga korban nekat bunuh diri di rumah kosong itu akibat depresi.
Namun, Bernard dia tak menyebut lebih detil depresinya itu karena masalah apa.
"Kalau dugaan sementara kata orang itu kan saya ketemu orang tuanya itu udah lima hari yang lalu di cari cari, depresi sepertinya," ungkapnya.
Di sisi lain, Bernard memastikan jika Bripka PS tidak tewas karena membakar dirinya karena kondisi mayat yang sudah gosong.
"Bukan bakar diri, jadi itu kan karena kejadiannya sudah lima hari yang lalu jadi mayatnya itu gosong gitu loh hitam, bukan bakar diri bukan, jadi gosong mayatnya itu," tuturnya.
"Enggak itu dari tubuhnya itu kan cairannya turun jatoh ke bawah jadi hitam karena udah lima hari kan ," sambungnya.
Adapun penemuan jasad berawal pemilik rumah yang sudah tidak ditinggali selama 15 tahun itu meminta karyawannya untuk membersihkan rumah itu.
Setelah melakukan pembersihan rumah tersebut, petugas kebersihan itu mencium aroma busuk dari dalam rumah.
Ketika di cek, saksi lalu menemukan jasad korban dengan kondisi tergantung dengan kulit yang berwarna hitam.
"Rumah itu kurang lebih 15 tahun kosong, begitu orang yang disuruh itu masuk dia mencium bau busuk dicari lah sumbernya, dilihatnya lah orang sedang gantung," ucapnya.
Setelah itu, saksi langsung melaporkan ke pihak berwajib dan diketahui jika korban ternyata merupakan anggota polisi.
Baca juga: DAFTAR Nama 10 Pemain Dikontrak PSMS Medan, Terbaru Azis Hutagalung, Yuda Risky dan Rizki Aulia
Baca juga: BURSA TRANSFER Liga Inggris: Harry Kane ke Bayern Muenchen Pengaruh Kuat Thomas Tuchel
Baca juga: DAFTAR Nama 10 Pemain Dikontrak PSMS Medan, Terbaru Azis Hutagalung, Yuda Risky dan Rizki Aulia
(*/TRIBUN/MEDAN.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.