Penderitaan Lansia yang Rumahnya Terkurung Tembok Hotel : Cuma Bisa Lewat Got Pakai Boots, Ada Ular
Untuk menuju rumahnya, Ngadenin (63) perlu memakai sepatu boots dan berjalan kaki masuk ke got sedalam satu meter lantaran rumahnya terkurung dinding
TRIBUN-MEDAN.COM – Lansia yang rumahnya terkurung tembok hotel di Jalan Jatiwaringin, Kelurahan Jaticempaka RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, mengaku Lelah.
Pasalnya, lansia bernama Ngadenin (63) itu harus bolak balik melewati got yang sebagai akses satu-satunya untuk menuju ke rumahnya.
Lantaran Ngadenin lelah keluar masuk rumahnya yang hanya bisa melewati got atau saluran air, ia pun terpaksa tidur di warung.
Akibat dari tempat tinggalnya terkurung gedung hotel, ia pun terpaksa tidak bisa pulang dan terpaksa tidur di warung.
Dia dan istrinya kini tinggal di Warung Sate Solo Pak Dadi di Jalan Anugerah Raya Jatiwaringin yang letaknya kurang lebih 100 meter dari rumahnya.
Baca juga: Angkuhnya Pemilik Hotel yang Temboki Rumah Lansia, Nyuruh Beli Helikopter Biar Bisa ke Rumah Sendiri
"Karena saya sudah kelelahan, kalau mau pulang,” ujarnya dikutip dari Tribun Jakarta, Senin (10/7/2023).
“Nah got ini kalau menurut saya kan rawan ya, ada paku ada beling, kawat yang nonjol begitu, kalau malem kadang-kadang ada ular," lanjut Ngadenin.
Untuk menuju rumahnya, Ngadenin perlu memakai sepatu boots dan berjalan kaki masuk ke got sedalam satu meter.
Kedalaman air got sekitar semata kaki.
Warna hitam pekat air limbah perumahan menambah derita pria yang sehari-hari berjualan sate tongseng.
Jarak dari bibir got menuju rumah cukup lumayan, perlu berjalan kaki hampir kurang lebih 60 meter untuk tiba di sebuah tangga.

Tangga yang terbuat dari kayu ini sengaja diletakkan Ngadenin menjular ke got, tujuannya sebagai akses masuk ke sebuah pintu kecil.
Pintu kecil ini adalah area rumah tetangganya yang senasib, keduanya sama-sama sudah tak bisa pulang lantaran akses jalan ditutup.
Setelah masuk ke rumah tetangganya, perlu memanjat dinding pagar untuk benar-benar tiba di rumah Ngadenin.
"Saya udah enggak bisa kumpul sama anak-anak saya, anak-anak saya memilih nge-kost karena enggak mungkin kalau tinggal di warung," ucapnya.
Baca juga: Bukan Minta Uang Rp5 Miliar, Egianus Kogoya Tegaskan Pilot Susi Air akan Bebas Jika Papua Merdeka
Baca juga: PSG Incar Victor Osimhen Jika Mbappe Hengkang, Napoli Langsung Pasang Harga Tinggi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.