Ibadah Haji

Kadis Kesehatan Sebut Lebih Rendah dari Perkiraan, 34 Jemaah Haji Asal Sumut Meninggal Dunia

Alwi mengimbau seluruh jamaah haji untuk meningkatkan kewaspadaan tentang penyakit menular serta istirahat yang cukup.

34 Jemaah Haji Asal Sumut Meninggal Dunia, Kadis Kesehatan Sebut Lebih Rendah dari Perkiraan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara mencatat sebanyak 34 jemaah Haji asal Sumut yang meninggal dunia selama musim haji 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, jumlah tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan.

"Sampai sekarang sudah kloter 7 dan sudah sampai di Asrama Haji. Sampai sekarang tercatat ada 34 jemaah yang meninggal dunia di Sumut. Itu termasuk yang sedikit," ujar Alwi saat diwawancarai di rumah dinas gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (11/7/2023).

Alwi menuturkan, jemaah haji yang meninggal didominasi lansia dengan faktor memiliki komorbid atau penyakit bawaan, serta daya tahan tubuh yang sudah lemah.

"Karena memang yang diberangkatkan tahun ini 70 persen lansia. Dari 8000-an itu 70 persen lansia. Saya sudah sangat khawatir bahwa banyak sekali yang meninggal. Tapi Alhamdulillah 34 orang artinya itu jauh di bawah perkiraan kita," ungkapnya.

Dikatakan Alwi, setelah kepulangan haji, para jamaah mendapatkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) di mana akan dilakukan pencatatan riwayat kesehatan dalam 14 hari.

"Jadi jika ada demam tinggi kemungkinan itu ada membawa penyakit dari luar harus lapor dengan puskesmas. Kalau dalam 14 hari tidak ada juga dia wajib lapor juga ke puskesmas. Karenanya kartu itu dipulangkan ke puskesmas. Kalau jemaah ada demam dan peyakit infeksi itu semua ditanggung pemerintah. Kita pantau itu," katanya.

Sementara untuk kasus Middle East Resporatory Syndrome (MERS) yang keral terjadi di kawasan Asia Tengah, Alwi mengatakan pihaknya masih melakukan pemantauan.

"Yang MERS itu kan sejenis virus yang menyerang pernapasan juga yang terjadi di daerah Asia Tengah dan yang kesana itukan banyak juga. Sejauh ini pemantauan kita untuk penyakit menular belum ada yang terindikasi. Kemarin di kloter 6 ada satu yang demam dan sesak nafas tapi setelah dicek tidak ya," katanya.

Alwi mengimbau seluruh jemaah haji untuk meningkatkan kewaspadaan tentang penyakit menular serta istirahat yang cukup.

"Istirahat cukup makan buah-buahan dan terkait usia tua ini jetlagnya ini berpengaruh dengan kebugarannya itu lumayan. Jadi butuh lebih lama istirahatnya," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved