Viral Medsos

Kisah PSK Layani Orang-orang Kaya dan Penguasa, Hingga Praktik Prostitusi Merambah ke Provinsi Aceh

Dengan memanfaatkan media sosial, praktik prostitusi online telah merabah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
RAZIA PROSTITUSI ONLINE: Kisah PSK layani orang kaya dan penguasa. Kini praktik prostitusi telah merambah ke Provinsi Aceh. (Foto ilustrasi penegakan hukum terkait kasus prostitusi). (istimewa) 

Liana menggambarkan bagaimana dirinya dibayar US$ 750 per jam hanya untuk melayani peserta asal Amerika.

"Untuk semalaman ini sekitar US$ 2.500 (sekitar Rp 37,8 juta)," ujarnya.

Mereka PSK tingkat "Dewa" tidak tampil dengan berpakaian "vulgar".

Mereka menggunakan pakaian bisnis untuk berbaur dengan kerumunan di pertemuan ekonomi dunia tersebut.

Memberikan layanan di pertemuan elit dunia itu melalui jasa di kota Aargau di Swiss.

"Beberapa juga memesan untuk diri mereka sendiri untuk berpesta di kamar hotel,"bebernya.

Seorang pekerja seks Jerman juga menggambarkan pengalamannya berbaur dengan kerumunan para petinggi di Davos.

Ia pun menceritakan bagaimana detail keamanan yang harus ia lewati.

"Berkencan di Swiss berarti melihat moncong senjata penjaga keamanan di koridor hotel pada pukul 02.00 pagi ... Lalu berbagi cokelat hadiah dari restoran dengan mereka dan bergosip tentang orang kaya... #Davos #WEF," kata wanita yang bernama Salome Balthus.

Balthus sendiri kini juga tinggal di sebuah hotel dekat Davos. Namun ia menolak untuk membocorkan nama kliennya.

"Percayalah, Anda tidak ingin terlibat masalah litigasi dengan mereka,"cuitnya.

"Kamu harus memilih antara 'narkoba', seks atau kekuatan politik ... Yang terakhir lebih kuat, tidak menyisakan ruang untuk kepentingan lain dan 'memakan' orang sepenuhnya," tambahnya.

Isu prostitusi di Davos bukan kali pertama di bahas.

Sebelumnya di tahun 2020, seorang pejabat penegak hukum Swiss mengatakan kepada The Times of London bahwa setidaknya 100 PSK melakukan perjalanan ke Davos untuk mengantisipasi acara itu. "Para pelacur mengunjungi hotel dan bar delegasi di sepanjang jalur utama kota," tulis media itu.

Dikutip dari Listverse, prostitusi atau pelacuran disebut sebagai pekerjaan tertua di dunia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved