Berita Viral

Pihak Hotel yang Kurung Rumah Lansia Buka Suara : Dia Minta Tukar Rumah atau Rp 15 Juta Per Meter

Keluarga pemilik hotel yang kurung rumah lansia Ngadenin (63) di Pondok Gede akhirnya buka suara. Ia memberi pembelaan bahwa dirinya membuat tembok un

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pihak hotel yang kurung rumah lansia bernama Ngadenin (63) di Pondok Gede akhirnya buka suara. 

Namun, Devin menyebut pihak Ngadenin menolak dan meminta tukar rumah atau penawaran di harga Rp 15 juta per meter.

"(Penawaran) tahun 2021 pas pandemi Itu sudah ada penawaran Rp 8 juta (satu meter)," ujarnya.

Lansia bernama Ngadenin (63) ini harus bolak balik melewati got yang sebagai akses satu-satunya untuk menuju ke rumahnya.
Lansia bernama Ngadenin (63) ini harus bolak balik melewati got yang sebagai akses satu-satunya untuk menuju ke rumahnya. (HO)


Adapun sebelumnya diberitakan, rumah Ngadenin terkurung tembok hotel di Jalan Jatiwaringin, Kelurahan Jaticempaka RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Ngadenin pun mengaku lelah.

Baca juga: Bayi 1 Tahun 9 Bulan Nayyara Maria Tambunan Hilang dari Teras Rumah, Ini Ciri-cirinya

Pasalnya, ia bersama istrinya harus bolak balik melewati got yang sebagai akses satu-satunya untuk menuju ke rumahnya.

Lantaran Ngadenin lelah keluar masuk rumahnya yang hanya bisa melewati got atau saluran air, ia pun terpaksa tidur di warung.

Akibat dari tempat tinggalnya terkurung gedung hotel, ia pun terpaksa tidak bisa pulang dan terpaksa tidur di warung.

Dia dan istrinya kini tinggal di Warung Sate Solo Pak Dadi di Jalan Anugerah Raya Jatiwaringin yang letaknya kurang lebih 100 meter dari rumahnya.

Baca juga: Hotel yang Kurung Rumah Lansia Kena Imbasnya, Pemkot Bekasi Cari Pemilik dan Tinjau Ulang Perizinan

Baca juga: Angkuhnya Pemilik Hotel yang Temboki Rumah Lansia, Nyuruh Beli Helikopter Biar Bisa ke Rumah Sendiri

"Karena saya sudah kelelahan, kalau mau pulang,” ujarnya dikutip dari Tribun Jakarta, Senin (10/7/2023).

“Nah got ini kalau menurut saya kan rawan ya, ada paku ada beling, kawat yang nonjol begitu, kalau malem kadang-kadang ada ular," lanjut Ngadenin.

Untuk menuju rumahnya, Ngadenin perlu memakai sepatu boots dan berjalan kaki masuk ke got sedalam satu meter.

Kedalaman air got sekitar semata kaki.

Baca juga: Malangnya Nasib Lansia Ini, Rumah Ditutup Tembok Hotel Setinggi 15 Meter, Kini Terpaksa Lewati Parit

Baca juga: Viral Kakek-kakek Mesum Rekam Bagian Sensitif Bule Wanita di Pantai Kuta Lombok Tengah

Warna hitam pekat air limbah perumahan menambah derita pria yang sehari-hari berjualan sate tongseng.

Jarak dari bibir got menuju rumah cukup lumayan, perlu berjalan kaki hampir kurang lebih 60 meter untuk tiba di sebuah tangga.

Tangga yang terbuat dari kayu ini sengaja diletakkan Ngadenin menjular ke got, tujuannya sebagai akses masuk ke sebuah pintu kecil.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved