Berita viral

Viral Ayah Bawa Meteran Ukur Jalan, Kesal Anaknya tak Lolos PPDB Jalur Zonasi

Viral seorang ayah mengukur jalanan lantaran anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi.

Editor: Liska Rahayu
Instagram
Orangtua siswa yang kecewa anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sampai membawa meteran ke sekolah. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral seorang ayah mengukur jalanan lantaran anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi.

Ia sengaja membawa meteran untuk mencoba membuktikan alasan anaknya tak lolos.

Diketahui, orangtua siswa bernama Ayip Amir itu mengaku anaknya tak lolos masuk SMAN 5 Kota Tangerang lewat jalur zonasi.

Untuk itu Ayip membawa meteran ke sekolah mencoba membuktikan kebenaran siswa berjarak 59 meter hingga 100 meter dari sekolah yang diterima.

Setelah melakukan pengukuran dan pencarian, timbul kecurigaan adanya kecurangan.

Video orangtua yang mengukur jarak siswa ke sekolah demi membuktikan zonasi ini pun viral di media sosial, salah satunya diunggah @undercover.id.

Dalam caption, Ayip mengukur jarak terdekat dari pemukiman warga ke SMAN 5 Kota Tangerang hanya menggunakan meteran.

Setelah melakukan pengukuran dengan meteran, Ayip yang didampingi putranya ini mengaku heran tak menemukan siswa yang diterima dengan jarak kurang 100 meter.

"Kami sengaja membawa meteran, biar puas sekalian kita cari itu nama siswa yang tertera dari 59 meter hingga 100 meter."

"Dan hasilnya nihil, tidak ada satu pun nama siswa di dekat-dekat sekolah itu," ujar Ayip Amir, dikutip Jumat (14/7/2023).

Ia juga mengaku telah menelusuri beberapa siswa yang diterima dengan jarak terdekat.

Namun Ayip justru menemukan siswa yang keterima dengan jarak lebih jauh.

Orangtua siswa yang kecewa anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sampai membawa meteran ke sekolah.
Orangtua siswa yang kecewa anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sampai membawa meteran ke sekolah. (Instagram)

"Enggak ketemu siswanya di depan tadi, enggak ada yang daftar di SMA."

"Makanya bingung ini, kacau," ujarnya.

"Posisi siswa yang didepan kita cek nama Sab*** tidak ada, adanya kata Ketua RW kemungkinan ada di belakang, tapi kan itu lebih jauh lagi jaraknya dari SMA."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved