Orangtua Doni Amansa Disomasi Imbas Polemik Paskibraka, Dituntut Minta Maaf atau Dipidana
Orangtua Doni Amansa siswa lolos parkibraka utusan Sulta disomasi oleh orangtua Wiradinata, siswa yang menggantikan Doni. Orangtua Doni pun dipaksa mi
TRIBUN-MEDAN.COM – Orangtua Doni Amansa, siswa lolos paskibraka utusan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mendadak diganti tanpa alasan, disomasi.
Orangtua Doni Amansa disomasi oleh orangtua Wiradinata Setya Persada yang merupakan siswa yang menggantikannya dari Sultra.
Polemik terpilihnya Wiradinata Setya Persada sebagai Paskibraka 2023 berawal dari curahan hati (curhat) ibu dari Doni Amansa, Samsuani.
Adapun sebelumnya, Doni adalah calon Paskibraka asal Kabupaten Konawe yang gagal diberangkatkan mewakili Sulawesi Tenggara.
Samsuani pun mengungkap nama putranya tersebut tetiba diganti oleh panitia seleksi.
Atas tudingan tersebut, kuasa hukum orangtua Wiradinata Setya Persada, Tajudin Sido, pun tak terima dan langsung melayangkan somasi.
Menurut Tajudin, orangtua Doni Amansa harus membuat pernyataan dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Sultra terkhusus kepada Wiradinata yang sudah dinyatakan lolos seleksi Paskibraka.
Baca juga: MIRIS! Siswa di Sultra Lolos Paskibraka Nasional Disebut-sebut Diganti Anak Perwira Polisi
Baca juga: SOSOK Doni Amansa, Namanya Mendadak Hilang Setelah Diumumkan Lolos Seleksi Paskibraka Nasional
“Kami memiliki delapan dasar somasi atau teguran ini kepada orangtua Doni Amansa,” kata Tajudin dalam konferensi pers di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dikutip Selasa (18/7/2023).
Menurut Tajudin, orangtua Doni Amansa diduga telah menyerang pribadi Wiradinata Setya Persada.
Yakni dengan melakukan pencemaran nama baik dengan cara membuat postingan di media sosial Facebook.
Kemudian, unggahan Facebook yang juga menyertakan foto Wiradinata dianggap membuat gaduh publik dan menimbulkan kontroversi masyarakat.
Selain itu, unggahan foto Wiradinata bersama panitia dan peserta lainnya dengan keterangan dan narasi yang dianggap menyerang pribadi sosok Paskibraka 2023 mewakili Sultra tersebut.
Sehingga membuat mental Wiradinata terganggu karena fotonya telah tersebar di mana-mana.

Termasuk unggahan melalui media sosial TikTok yang menyebabkan Wiradinata mengalami kerugian baik materil maupun moril.
“Panitia seleksi pembentukan pasukan pengibar bendera tingkat Provinsi Sultra tahun 2023 telah bekerja sesuai dengan prosedur,” kata Tajudin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.