Berita Viral

MOTIF Aneh Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Yogyakarta: Potongan Tubuh Direbus dan Komunitas Tak Wajar

Motif mutilasi mahasiswa di Yogyakarta terungkap. Polisi telah menangkap dua pelaku mutilasi yang merupakan teman satu komunitasnya. 

HO
Motif mutilasi mahasiswa di Yogyakarta terungkap. Polisi telah menangkap dua pelaku mutilasi yang merupakan teman satu komunitasnya.  

Endriadi mengatakan usai mutilasi mayat korban, kedua pelaku sempat merebus beberapa bagia tubuh korban untuk menghilangkan jejak.

Bagian tubuh yang direbus adalah pergelangan tangan dan pergelangan kaki korban.

"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki, mereka melakukan, direbus. Untuk menghilangkan sidik jarinya. Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," ungkapnya.

Lalu keesokan harinya, kedua pelaku membawa potongan tubuh korban yang sudah dimasukkan ke dalam plastik untuk dibuang.

Keduanya berangkat berboncengan mengendarai motor.

"Di senja harinya mereka berdua kemudian menyebarkan potongan-potongan tubuh yang sudah dalam kantong plastik tadi, di antaranya kepala mereka kubur. Kemudian yang lainnya mereka sebar di perjalanan menuju tempat lokasi pembuangan," ucapnya.

Baca juga: Budi Winarno, Masinis Kereta Api vs Truk di Semarang yang Masih Terbilang Muda, Kini Jadi Sorotan

Baca juga: KABAR DUKA: Pria Obesitas Berbobot 200 Kilogram Meninggal Dunia, 8 Hari Jalani Perawatan Intensif

Motif Mutilasi Mahasiswa di Yogyakarta

Adapun motif pelaku melakukan mutilasi dianggap banyak kejanggalan. 

Mereka berkenalan melalui media sosial dan sama-sama aktif disebuah grup komunitas media sosial.

"Kemudian salah satu pelaku yang di Jogja mengundang pelaku yang dari luar Jogja untuk datang menemui korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, saat jumpa pers, Selasa (18/7/2023).

Setelah pelaku RD tiba di Yogyakarta, pelaku W lantas menjemput RD dan mengajaknya berkumpul di kos pelaku W.

Endriadi menegaskan, ketiganya tergabung dalam komunitas yang mempunyai aktivitas menyimpang atau tidak wajar.

Aktivitas tak wajar yang dilakukan para pelaku inilah yang mengakibatkan korban R meninggal dunia.

"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas gak wajar. Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," terang dia.

Endriadi enggan menjelaskan lebih detail terkait aktifitas tak wajar yang dilakukan pelaku dengan korban.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved