Berita Sumut
Enam Perlintasan Sebidang Bakal Dipasangi Palang Kereta Api, Begini Penjelasan Dishub Asahan
Dishub Asahan telah merencanakan akan membangun enam palang di perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Asahan yang belum memiliki palang.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Dinas Perhubungan Asahan telah merencanakan akan membangun enam palang di perlintasan sebidang kereta api Kabupaten Asahan yang belum memiliki palang kereta api.
Hal tersebut telah dibahas bersama Balai Kereta Api pada Senin (17/7/2023) dan juga telah mendapat persetujuan Bupati Asahan
Baca juga: SOSOK Dokter Osinta Silaen yang Tewas Ditabrak Kereta Api, Dikenal Baik Hati di Puskesmas Meranti
Baca juga: Seorang Dokter Tewas Setelah Mobil yang Dikendarainya Terpental Ditabrak Kereta Api di Asahan
"Sebenarnya, sudah direncanakan akan dibangun. Karena saat itu kami sudah berkoordinasi terkait jalan-jalan rawan diperlintasan kereta api," ujar Zakaria Tarigan, Kabid Manajemen Rekayasa Dishub Kabupaten Asahan, Jumat (21/7/2023).
Lanjutnya, ada enam titik yang diprioritaskan akan dibangun oleh Dishub Asahan.
"Kemarin sudah disampaikan, dan sudah disampaikan ke orang Kementrian, enam ini menjadi prioritas kita," katanya.
Ungkapnya, enam titik tersebut berada di Jalan Marah Rusli, Jalan Merpati Gambir Siang, Kecamatan Bunut Barat, Siumbut-umbut, Sei Alim Hasak dan Jalan Besar Air Joman.
"Makanya, sehari sebelum kejadian itu, kita sudah membahas. Setelah itu kejadian, langsung saya minta agar di percepatan. Karena sudah sangat berbahaya," ujarnya.
Ia mengaku, palang pintu ini akan terealisasikan paling lama tahun depan, yang mana palang pintu tersebut adalah hibah dari Kementerian Perhubungan.
"Di sini kami nanti hanya menyediakan SDM dan perawatan saja. Untuk peralatan dan pemasangan, semua dari Kementerian," ujarnya.
Baca juga: KORBAN Tewas Kecelakaan Kereta Api, Dokter Osinta Dikenal Sebagai Pengabdi yang Baik
Baca juga: Kondisi dr Elsye Minar Sinambela, Korban Selamat Ditabrak Kereta Api di Asahan, Dirujuk ke Medan
Ia berharap, dengan dibangunnya palang pintu maka angka kecelakaan yang melibatkan kereta api bisa diminimalisir.
"Karena selama ini, yang punya pemkab itu hanya dua. Di Jalan Bakti, dan Jalan Pabrik Benang. Selebihnya punya kereta api," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.