Berita Sumut

Mulai Bertugas di Sumut, Irjen Agung Diminta Action Basmi Kejahatan, Bukan Jago Seremonial 

Jenderal bintang dua itu pun kini diminta untuk tak cuma jago acara seremonial, melainkan harus mampu bertindak.

|
Penulis: Fredy Santoso |
Tribun Medan/Fredy Santoso 
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat diwawancarai soal langkah strategis mengenai Sumut rawan begal dan geng motor, Jumat (21/7/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi resmi bertugas sebagai Kapolda Sumut, menggantikan Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.

Jenderal bintang dua itu pun kini diminta untuk tak cuma jago acara seremonial, melainkan harus mampu bertindak.

Baca juga: MOMEN Irjen Agung Setya Imam Effendi Dipakaikan Ulos Merah di Mapolda, Resmi Jabat Kapolda Sumut

Baca juga: PROFIL Lengkap Irjen Agung Setya Imam Effendi, Mantan Kapolres Bengkulu, Kini Jabat Kapolda Sumut

Apalagi, di wilayah Sumatera Utara, khususnya Medan sedang marak begal hingga geng motor.

Hal itu diungkap, Muslim Muis, Pengamat Hukum dari Pusat Studi Hukum Pembaharuan dan Peradilan (PUSHPA) Sumut, menanggapi Irjen Agung menjadwalkan rapat dengan seluruh pejabat utama hingga Kapolres, hari ini Sabtu 22 Juli guna membahas keamanan Sumut.

"Masyarakat Sumatera Utara butuh action, bukan politis, bukan cuma seremonial saja ketemu-ketemu, rapat tetapi hasilnya gak ada, keamanan semrawut," kata Muslim, Sabtu (22/7/2023).

Selain diharapkan mampu menekan angka kejahatan jalanan, lulusan Akpol 1988 itu juga diminta bisa memberantas narkoba.

Menurut Muis, rata-rata kejahatan yang diketahuinya berlatarbelakang karena narkoba.

Dia tidak mempermasalahkan jika Irjen Agung membahas isu keamanan dengan jajaran, namun apa yang dibahas harus memiliki tujuan dan target.

Jika seandainya hari ini rapat, maka berikutnya harus ada evaluasi kinerja, apakah langkah itu efektif atau tidak.

Jika belum, maka harus disusun langkah selanjutnya. Jadi bukan sekadar rapat dan panggil sana-sini tak ada hasil maupun action.

"Rata-rata untuk narkoba hasil kejahatannya. Sedikit yang untuk makan atau istilahnya membegal karena lapar."

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, yang dikeluarkan pada tahun 2022, Sumatera Utara nomor satu angka kejahatan.

Kemudian, sejak beberapa bulan belakangan juga marak aksi geng motor, tawuran dan begal di Kota Medan.

Bahkan di Sergai, ada seorang tukang becak yang tewas diduga dibegal, digebuki lalu dibuang ke kebun kelapa sawit.

Catatan Muslim Muis lainya ialah soal perjudian. Judi dianggap meresahkan karena banyak masyarakat kalah bermain judi, kehabisan uang lalu melakukan kriminal.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved