Viral Medsos

Sosok Jansen Sitindaon, Politisi Demokrat Sindir Balik Luhut: Hasil Kerja Luhut Terasa Kampungan

 Jansen Sitindaon seorang politikus Partai Demokrat. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) di partai itu sejak tahun 2020.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
instagram@sabrinaluiss
Jansen Sitindaon dan sang istri, Sabrina Luiss Hutapea, mantan pembaca acara berita Trans7. (instagram@sabrinaluiss) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Jansen Sitindaon, Suami Sabrina Luiss Hutapea Mantan Pembawa Acara Berita Trans7, Sindiri Balik Luhut

Jansen Sitindaon seorang politikus Partai Demokrat. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) di partai itu sejak tahun 2020.

Jansen Sitindaon merupakan putra asli Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Pada tanggal 5 September 1982 (usia 41 tahun), Jansen Sitindaon lahir di Desa Silumboyah, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

jansen sitindaon dan sabrina luiss hutapea
Sosok Jansen Sitindaon, Suami Sabrina Luiss Hutapea Mantan Pembawa Acara Berita Trans7 (kolase tribun-medan.com/instagram@sabrinaluiss)

Jansen meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga pada tahun 2005.

Kemudian, Jansen mendapatkan gelar Magister Hukum (M.H.) dari Universitas Indonesia.

Jansen kemudian berkarier sebagai pengacara dan mendirikan firma hukum, Law Firm Jansen Sitindaon & Partners.

sabrina luiss hutapea bawa acara trans7
Sabrina Luiss Hutapea, istri Jansen Sitindaon, saat membawa acara berita di Trans7. (instagram@sabrinaluiss)

Pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2019, Jansen Sitindaon mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR) dari daerah pemilihan Sumatera Utara III.

Diketahui, dapil Sumatera Utara III meliputi Kota Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Simalungun, Kota Siantar, Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Tetapi, Jansen tidak berhasil. Ia hanya memperoleh 11.997 suara. 

Mirisnya, di pemilihan legislatif di tahun 2019 tersebut, Jansen Sitindaon mengaku hanya memperoleh 1.000 suara di tanah kelahirannya tersebut.

sabrina luiss hutapea
Sabrina Luiss Hutapea, istri Jansen Sitindaon (instagram@sabrinaluiss)

Meski tidak terpilih sebagai anggota DPR RI, Jansen dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat di kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat Periode 2020–2025 di bawah pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pada kepengurusan sebelumnya, Jansen menjadi Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat.

Pada tahun 2013, Jansen Sitinadon menikahi Sabrina Luiss Hutapea secara Kristen yang merupakan mantan pembawa acara berita Trans7 sekaligus adik dari artis Anita Hara.

Sabrina Luiss Hutapea juga diketahui aktif dalam membawakan lagu-lagu rohani Kristen. Pasangan ini kini telah dikaruniai seorang putra.

Jansen Sitinadon Sebut Kinerja Luhut Kampungan

Terbaru, Wasekjend DPP Demokrat, Jansen Sitindaon melayangkan protes atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Dirinya pun memprotes keras atas pernyataan Luhut yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kampungan.

Protes keras itu disampaikan Jansen lewat status twitternya @jansen_jsp pada Jumat (22/7/2023) malam.

Dirinya menyampaikan delapan poin terkait pernyatan Luhut yang menyebut AHY kampungan, Begal Partai Demokrat yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko. Dalam postingannya, Jansen juga menyampaikan desakan untuk resuffle Moeldoko dari Kabinet Indonesia Maju.

Jansen pun dalam statusnya membandingkan prestasi ketika era Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo

Jansen meminta agar Luhut fokus dalam mengurus kementerian tempatnya bertugas saat ini di Menko Marves. Luhut diminta Jansen untuk menjauh dari urusan politik dan hukum di negara. 

Jansen menganggap penting bagi Luhut untuk fokus pada bidangnya. Sebab, bidang investasi Luhut kurang memberikan hasil yang kurang optimal. “Fokus saja Anda [Luhut] soal investasi, Tesla dan lain-lain, yang jadi bidang Anda. Dimana banyak juga hasilnya yang terasa kampungan,” tulis Jansen dalam akun Twitternya, Sabtu (22/7/2023). 

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. (YouTube/KompasTV)
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. (YouTube/KompasTV) 

Jansen juga meminta Luhut untuk mereshuffle Kepala Staff Presiden, Moeldoko, yang selama ini dituduh telah berusaha untuk mengambil Demokrat dari AHY. Padahal, Moeldoko tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) Demokrat. “Kalau dia tidak punya KTA dan jadi kader Demokrat pun tidak pernah, terus apa dasar dia terus mengingini jadi Ketum Demokrat?” kata Jansen. 

Jansen pun menyebut Moeldoko sebagai pengganggu dan begal karena berusaha mengambil sesuatu yang dia tidak memiliki hak sama sekali. 

Pengganggu namanya ini. Begal kalau istilah skrg. Mengingini sesuatu padahal dia sama sekali tidak punya hak atas itu.

Jika Moeldoko berhasil mengambil Demokrat maka akan banyak yang dirugikan.

“Jadi atas dasar tersebut, menurut saya, bukan kami Demokrat atau mas AHY yang kampungan. Tetapi anda dan pemerintahan yang didalamnya ada Moeldoko ini Pak LBP. Karena terus membiarkan orang seperti ini ada di kabinet. Ingat, bukan kami yang mulai pakai istilah kampungan ini tetap Anda Pak LBP (Luhut)”  kata Jansen.

Jansen juga menyinggung mengenai pencapaian Demokrat saat membawa Indonesia ini masuk ke G-20. 

Pertumbuhan ekonomi pada masa Demokrat juga dan belum berhasil dikalahkan selama Jokowi dan kabinetnya memimpin.

PDB bangsa ini, kata Jansen, Demokrat bawa pertama kali tembus ke angka di atas Rp10.000 Triliun.

Sementara itu pemerintahan yang terdapat Luhut di dalamnya, menurut Demokrat, adalah kampungan.

“Utang yang terus kalian buat naik sampai berkali-kali lipat. Janji pertumbuhan ekonomi kalian di pemilu, sama sekali tidak pernah terbukti. Jangankan 7 persen, menyentuh rata-rata 6 persen saja sampai akhir pemerintahan ini kelihatannya akan gagal tercapai. Kita tunggulah sentuhan terakhir kalian tahun depan untuk membuktikan itu,” kata Jansen.

Jansen mengatakan jika memang pemerintahan Jokowi adalah panutan, maka APBN harus dinaikkan jadi 4 kali lipat. 

AHY Santai Dikritik Luhut

LUHUT MARAH KE AHY: Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu, saya jamin kalau itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya, kata Luhut dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (20/7/2023). (KOMPAS TV)
LUHUT MARAH KE AHY: Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu, saya jamin kalau itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya, kata Luhut dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (20/7/2023). (KOMPAS TV)

Sebagaimana diberitakan, baru-baru ini pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menjadi sorotan.

Hal itu setelah Luhut menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kampungan.

Luhut menyebut AHY kampungan yakni soal pernyataan ada upaya rezim saat ini ingin menjegal Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan Luhut Binsar dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (20/7/2023) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi ) tak mungkin berupaya menjegal.

"Jadi saya, kalau kamu tanya tadi ada rezim ini, rezim ini jegal, kampungan itu kampungan," kata Luhut kepada Rosiana Silalahi, dikutip dari Kompas Tv Sabtu ini.

"Tapi saya ingin sampaikan jangan terus berburuk sangka. Itu mendidik bangsa kita, anak-anak muda kita tidak baik," sambungnya.

"Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya," kata Luhut.

Luhut mengeklaim Presiden Jokowi tidak akan menjegal parpol atau calon tertentu supaya tak bisa berlaga di Pilpres 2024.

Dia mengaku tahu betul bahwa Jokowi adalah seorang yang demokratis.

"Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu, saya jamin kalau itu," katanya.

Luhut pun heran mengapa Jokowi terus dicurigai ingin menjegal pencalonan Anies Baswedan untuk jadi presiden.

Tudingan penjegalan itu disampaikan AHY terkait upaya Kepala Staf Presiden Moeldoko yang ingin merebut Partai Demokrat lewat peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA).

Luhut yakin bahwa Jokowi tidak ikut campur dalam upaya Moeldoko merebut Demokrat.

"Beliau itu tidak pernah mau mencampuri masalah hukum atau menjegal orang tadi seperti dibilang si Agus tadi, mau dijegal partainya. Enggak ada itu sama sekali," kata Luhut.

Dia justru menuding balik bahwa AHY malah punya potensi menjegal orang lain apabila memiliki jabatan kelak.

"Kalau ada yang ngomong-ngomong seperti itu, dirinya yang seperti itu. Kalau dia berkuasa akan jegal orang, ya itu refleksi," ujar dia.

Ucapan Luhut Binsar Panjaitan pun direspons oleh AHY.

AHY mengatakan dirinya menghormati pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) itu.

"Saya menghormati, Pak Luhut itu adalah senior saya, saya menghormati, beliau punya pandangan seperti itu," kata AHY saat ditemui di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

Dia menegaskan upaya-upaya untuk menggagalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu terjadi.

"Jadi kita hanya menyampaikan, kita tahu politik memang seperti ini. Tapi kita hanya menyampaikan agar itu tidak terjadi," ujar AHY.

AHY menyebut berbagai indikator juga telah menunjukkan demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran dan regresi.

"Ini bukan hanya observasi subjektif yang dilakukan dalam keseharian kita, termasuk dalam pertemuan dan dialog dengan masyarakat yang di berbagai daerah," ucapnya.

Dia menuturkan Demokrat mengingatkan itu kepada seluruh masyarakat demi keutuhan demokrasi di Indonesia.

"Kalau politik apalagi Pemilu itu diatur, bukan diatur tapi baku atur, yang boleh maju hanya si A, si B, kemudiaan yang tidak diinginkan oleh penguasa kalau bisa jangan terjadi. Rasanya enggak sehat, demokrasi kita membutuhkan alternatif," kata AHY.

(*/Tribun-Medan.com)

Baca juga: Demokrat Ngamuk Luhut Sebut AHY Kampungan, Jansen Sitindaon: Anda & Pemerintahan ini yang Kampungan!

Baca juga: RESPONS AHY Tak Disangka Disebut Kampungan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Heran soal Penjegalan

Baca juga: REAKSI AHY Disebut Kampungan oleh Menko Luhut: Kita Hanya Menyampaikan Agar Itu Tidak Terjadi

Baca juga: Panas! Luhut Sebut AHY Kampungan, Demokrat: Kampungan itu yang Dikritik Marah!

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved