TRIBUNWIKI

Museum Pusaka Karo, Berisi Ribuan Benda Bersejarah Suku Karo, Sering Jadi Referensi Pengetahuan

Saat ini, dengan perkembangan teknologi yang ada sejarah setiap daerah bisa diakses menggunakan pencarian di internet. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Bangunan Museum Pusaka Karo yang terletak di Jalan Perwira, Berastagi 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Setiap daerah, tentunya memiliki sejarah dalam perjalanan kehidupan masyarakat maupun budayanya.

Saat ini, dengan perkembangan teknologi yang ada sejarah setiap daerah bisa diakses menggunakan pencarian di internet. 

Namun, bagi sebagian masyarakat melihat secara langsung peninggalan sejarah lewat museum tentunya menjadi hal yang lebih menarik dibandingkan hanya melihat dari internet.

Kurator Museum Pusaka Karo Kriswanto Ginting (kiri), memberikan penjelasan tentang koleksi barang peninggalan budaya dan kehidupan masyarakat suku Karo, di Museum Pusaka Karo, yang berada di Jalan Perwira, Berastagi.
Kurator Museum Pusaka Karo Kriswanto Ginting (kiri), memberikan penjelasan tentang koleksi barang peninggalan budaya dan kehidupan masyarakat suku Karo, di Museum Pusaka Karo, yang berada di Jalan Perwira, Berastagi. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang sejarah peninggalan masyarakat suku Karo, bisa langsung berkunjung ke Museum Pusaka Karo

Berdasarkan keterangan dari Kurator Museum Pusaka Karo Kriswanto Ginting, museum ini awalnya digagas seorang pastor berkebangsaan Belanda yaitu Pastor Leo Joosten Ginting Suka.

Pada tahun 2009 lalu, Pastor Leo ingin membuat suatu museum yang berisikan peninggalan sejarah perjalanan kehidupan masyarakat suku Karo

"Di tahun 2009, Pastor Leo yang sudah diangkat menjadi orang Karo dengan diberi marga Ginting ingin membuat museum, tapi masih terkendala tempat," Ujar Kriswanto, Kamis (20/7/2023). 

Dijelaskan Kriswanto, singkat cerita ada sebuah gedung yang sebelumnya difungsikan sebagai gereja yang berada di Jalan Perwira Berastagi, sudah tidak difungsikan lagi karena sudah ada gereja yang baru.

Sehingga, mereka mencoba untuk meminta izin kepada ketua gereja Katolik di Kota Medan untuk memfungsikan bangunan tersebut menjadi museum. 

Setelah mendapatkan izin, pada tahun 2010 mereka mulai melakukan renovasi gedung tersebut untuk kebutuhan museum tanpa mengubah bangun inti.

Setelah beberapa tahun mengumpulkan barang dan proses renovasi, pada tanggal 9 Februari tahun 2013 lalu Museum Pusaka Karo akhirnya resmi dibuka dan langsung diresmikan oleh Dirjen Pariwisata dan Ekonomi Dr Ahman Sya dan Mgr Anicetus Sinaga OFMCap. 

"Waktu itu, Pastor Leo punya kecemasan terhadap benda yang punya nilai tinggi dibiarkan dan ditakutkan akan hilang. Karena keresahan itulah yang membuat beliau untuk membuat museum, agar barang sejarah ini lebih aman dan terlestarikan," Ucapnya. 

Beberapa benda bersejarah yang ada di Museum Pusaka Karo
Beberapa benda bersejarah yang ada di Museum Pusaka Karo (HO)

Berisi Ribuan Koleksi

Sejak awal berdirinya Museum Pusaka Karo sampai saat ini, barang pusaka peninggalan sejarah suku Karo sudah ribuan item yang mengisi museum ini.

Kriswanto menjelaskan, terhitung sekitar 1200 jenis barang peninggalan sejarah sudah berada di museum tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved