Tempat Wisata di Batubara

DERETAN Tempat Wisata di Batubara yang Wajib Dikunjungi, Pulau Pandang hingga Pantai Sejarah

Tempat wisata di Batubara juga beragam mulai dari tempat wisata air, wahana hingga tempat wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah.

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
HO
Tempat Wisata di Batubara yang Wajib Dikunjungi 

TRIBUN-MEDAN.com- Banyak tempat wisata di Batubara yang bisa menjadi rekomendasi untuk Anda dan keluarga yang ingin berlibur.

Tempat wisata di Batubara juga beragam mulai dari tempat wisata air, wahana hingga tempat wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah.

Berikut Tribun-medan.com merangkum beberapa tempat wisata di Batubara yang bisa dikunjungi :

1. Pulau Pandang

Pulau Pandang yang berada di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara
Pulau Pandang yang berada di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Tribun Medan / Silfa)

Tahukah kamu dimana Kabupaten Batubara? Kabupaten Batubara terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. 

Dimana, Kabupaten Batubara memiliki banyak potensi, mulai dari kerajinan tangan, budaya, hasil laut, hingga pariwisata. 

Kabupaten Batubara dikenal dengan lautnya yang menawan serta wajib dikunjungi untuk melepas kepenatan. Salah satunya di Pulau Pandang, pulau terluar Indonesia ini terletak di Selat Malaka. 

Pulau yang memiliki keindahan alam dengan hamparan laut luas ini dapat di tempuh dalam waktu lima jam perjalanan. 

Perjalanan dibagi menjadi dua, perjalanan darat tiga jam bila tidak ada halangan, dan perjalanan laut selama dua jam dengan menggunakan kapal. 

Biasanya kebanyakan untuk mengunjungi pulau ini, kamu bisa mengikuti trip yang dilakukan oleh Travel dengan harga Rp 350 ribu. Namun, bila kamu berangkat perorangan, kamu harus merogo kocek lebih dalam. 

Pulau Pandang sendiri memiliki terumbu karang yang indah dengan dibarengi air jernih seperti kaca yang membuat mata tidak ingin lepas memandang. 

Untuk spot air, kamu juga bisa mencoba mandi di bibir pantai pulau pandang, sebab ombak masih terbilang tenang dan tidak tinggi. 

Spot memancing juga banyak tersebar di sekitar Pulau Pandang, dimana kamu dapat memancing ikan Senangin, Kerapu, hingga Gulama. 

Jadi tunggu apalagi, yuk berkunjung ke Pulau Pandang agar rasa penasaran kamu tidak semakin dalam.

2. Taman Rekreasi Citra

Kolam air panas milik taman rekreasi citra yang terletak di Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara.
Kolam air panas milik taman rekreasi citra yang terletak di Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara. (TRIBUN MEDAN/ Alif Alqadri Harahap)

Untuk warga Batubara dan sekitarnya, kamu harus tahu, bahwasanya saat ini tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk menikmati kolam air panas.

Pasalnya, di Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara kini telah hadir pemandian Air Panas yang bisa menghilangkan pegal badanmu.

Nama pemandian tersebut Taman Rekreasi Citra, yang dikelola oleh Citra Muliadi Bangun. Taman rekreasi ini memiliki beberapa kolam yang dibedakan untuk kolam pria dan wanita.

Bahkan, untuk kolam anak juga disediakan oleh Citra. Hal itu dibuatnya dikarenakan ingin memberikan rasa nyaman terhadap pengunjung yang mengunjungi taman rekreasi miliknya tersebut.

Dibalik itu, ada keunikan lainnya dari pemandian air panas ini, pasalnya lokasi Batubara yang jauh dari pegunungan, air ini bersumber dari air tanah yang panas. Meskipun begitu, air yang keluar tidak berbau.

Citra mengatakan bermula pada tahun 2016 lalu, dimana wilayah Desa Sumber Padi dahulunya mengalami kekeringan total. Sehingga dirinya meminta pemerintah untuk membangun sumur bor diwilayah tersebut.

Sehingga dirinya meminta pemerintah untuk membangun sumur bor artesis yang bisa keluar sendiri tanpa menggunakan pompa air.

Namun saat air keluar, ternyata air yang keluar adalah air panas. Sehingga air tersebut tidak dapat di gunakan oleh masyarakat untuk bercocok tanam.

"Sebelumnya mau membuat kolam untuk masyarakat, jadi sumber air tersebut keluar menuju kolam yang kita buat, kemudian air kolam dialiri ke parit, dan akan bergabung dengan air sungai dan menuju ke kolam ikan milik warga," kata Citra.

Namun, ada masyarakat yang senang mandi di air panas tersebut, dan mengaku asam uratnya sembuh dan menjadikan terapi di air panas tersebut.

"Sehingga masyarakat sendiri yang memposting di Facebook dan WhatsApp, sehingga bisa menjadi seperti ini," katanya.

Suwandi, Warga Kisaran yang dijumpai Tribun-Medan.com mengaku tempat tersebut sangat layak di kunjungi oleh masyarakat Sumatera Utara. Pasalnya, air tersebut murni air panas tanpa mengeluarkan bau. 

"Kalau bawa anak, di sini cukup aman. Karena pondok dekat dari kolam. Selain itu kolam khusus anak juga disediakan," ujar Wandi. 

Untuk masuk taman rekreasi citra, kamu hanya dikenakan biaya Rp 9 ribu perorang, dan Rp 17 ribu untuk sewa pondok.

Sedangkan untuk jam operasi, taman rekreasi ini mulai buka pukul 05.00 wib hingga pukul 23.00 wib.

3. Pantai Sejarah

Pantai Sejarah di Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara bisa menjadi opsi pilihan saat berakhir petang di tanah melayu
Pantai Sejarah di Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara bisa menjadi opsi pilihan saat berakhir petang di tanah melayu (TRIBUN MEDAN/ALIJA)

Bila kamu berkunjung ke Kabupaten Batubara, sepantasnya kamu mencoba pariwisata alam pantau sejarah. Dimana di pantai ini kamu akan langsung menemui jembatan panjang yang membawa kamu langsung beridiri diatas laut.

Untuk masuk ke jembatan panjang tersebut, kamu dikenakan biaya tiket Rp 5 ribu perorang. Dimana, di jembatan tersebut kamu akan menemui banyak pedagang makanan serta minuman.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan aktivitas pancing di jembatan pantai sejarah, ikan di sekitar jembatan banyak ditemukan ikan Manyung, Galatama, ikan Gulama, hingga ikan bedukang.

Selain di jembatan cinta, kamu juga bisa duduk di pondok-pondok keluarga yang disediakan oleh keluarga untuk kamu bersantai.

Dengan membayar Rp 20 ribu, kamu bisa bersantai di pondok dan menikmati angin sepoi-sepoi. Deburan ombak dan lalu-lalang perahu pencari ikan membuat kamu betah untuk tetap di Pantai Sejarah.

Salah seorang pengunjung, Risma Manurung, mengaku sering ke pantai sejarah untuk meluangkan waktu sejenak menghilangkan hiruk pikuk kota Kisaran.

Aktivitasnya sebagai Aparatur Negeri Sipil (ASN) yang padat, membuatnya tidak memiliki banyak waktu dengan keluarga.

Sehingga pantai sejarah ini diambilnya untuk meluangkan waktu bersama anak.

"Disini tempat santai bisa, tempat bermain anak juga ada. Air dekat dengan pondok sehingga membuat kami aman melepas anak-anak," kata Risma.

(Cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved