Rabies
Soal Rabies, Ada 372 Kasus Gigitan Anjing di Simalungun, Pemkab Bergantung Vaksin dari Pemprov
Pemkab Simalungun terus melakukan imbauan kepada warga pemilik hewan peliharaan anjing agar tetap berpedoman pada anjuran kesehatan pemerintah
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIANTAR- Pemerintah Kabupaten Simalungun mengimbau kepada masyarakat pemilik hewan peliharaan terutama anjing, agar tetap berpedoman pada anjuran kesehatan yang disampaikan pemerintah.
Pasalnya, hingga Juni 2023 ini, tercatat ada 372 laporan kasus gigitan anjing kepada manusia dengan 3 diantaranya meninggal dunia.
Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, drh Resna Siboro mengatakan pihaknya telah berupaya maksimal dalam penanganan hewan berpotensi rabies, dengan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Baca juga: Digigit Anjing Suspect Rabies, Anak Anggota DPRD Sumut dan ASN Pemko Medan Kini Jalani Perawatan
"Kecamatan yang sudah kita lakukan vaksinasi rabies antara lain Kecamatan Panei, Kecamatan Panombean Panei, Kecamatan Raya Kahean, Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan Purba, Kecamatan Pematang Silimakuta, dan Kecamatan Dolok Silau," kata Resna.
Untuk penyaluran vaksin rabies di Kabupaten Simalungun, terang Resna, sampai saat ini masih berlangsung dan semuanya merupakan bantuan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara.
Resna mengakui, bahwa APBD Kabupaten Simalungun pada tahun 2023 ini tidak ada menganggarkan pengadaan vaksin rabies.
Baca juga: Rabies Mewabah di Medan, Kenali Ciri Hewan Piaraan yang Sudah Terpapar
Sehingga kebutuhan stok vaksin masih berharap dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Jadi bantuan vaksin rabies dari provinsi ada sebanyak 1000 dosis dan itu sudah kita suntikkan ke hewan peliharaan atau anjing sebanyak 800 dosis," kata Resna.
Resna bersyukur, pemberian vaksin ini mendapat perhatian dari anggota dan masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksin rabies terhadap hewan kesayangan masing-masing.
"Banyak juga petugas kita swadaya, Pak. Tapi untuk saat ini kita masih berusaha mendapatkan bantuan vaksin dari provinsi dan pusat," katanya. (alj/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.