Jelang Pemilu 2024

Jelang Pemilu 2024, Disdukcapil Toba Optimalkan Perekaman Data Untuk Pemilih Pemula

Satu di antara faktor yang memengaruhi jumlah data pemilih jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah pemilih pemula.

Penulis: Maurits Pardosi |

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Satu di antara faktor yang memengaruhi jumlah data pemilih jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah pemilih pemula.

Dengan demikian, pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) telah mengoptimalkan perekaman data pemilih pemula.

Kadisdukcapil Toba Bonar Butarbutar menjelaskan, pihaknya sambangi langsung sekolah-sekolah lanjutan tingka atas (SLTA) guna melakukan perekaman data dan bakal dapatkan e-KTP.

"Kita berusaha juga jemput bola ke sekolah-sekolah. Kita juga sedang kerjakan tarik data online dengan kerja sama dengan pemerintah kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Penduduk kita banyak yang kembali dan PKH karena Covid-19," tutur Kadisdukcapil Toba Bonar Butarbutar, Jumat (28/7/2023).

Termasuk, ke desa-desa, mereka juga jemput bola. Sejumlah desa yang mereka jalani adalah desa yang memiliki jaringan agar penginputan data lebih cepat.

"Disdukcapil telah berusaha perekaman elektronik ke desa dan kecamatan yang dapat dijangkau dan yang ada jaringan internet. Sampai sekarang, kita sudah capai 99 persen rekaman e-KTP dan terealisasi sampai 98 persen," ujar

"Dan terutama bagi pemilih pemula, artinya mereka yang genap berumur 17 tahun pada tanggal 14 Februari 2024 nanti," lanjutnya.

Selain bagi pemilih pemula, pihaknya juga tengah berupaya memperbaharui data bagi penduduk yang kembali ke Toba dari daerah lain. Selain itu, mereka juga harus membuka kantor pada hari Sabtu agar pelayanan data di Toba lebih cepat terselesaikan.

"Kita kini juga sedang selesaikan aplikasi kita secara online. Dan juga pelayanan-pelayanan lain, misalnya di kantor ini kita buka pada hari Sabtu secara bergantian," ungkapnya.

"Sampai sekarang, masyarakat Toba sudah mulai rajin melaporkan untuk akta kematian. Kemarin itu, KPU sebutkan ada sekitar 700 an yang tak dilaporkan, namun setelah kita crosscheck, tidak sebanyak itu," sambungnya.

"Dan kami tidak door to door untuk mendata kematian itu. Kami sifatnya, menerima kalau ada laporan. Maka, yang berperan adalah masyarakat sendiri, bisa juga melalui kades, lurah atau camat," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved