Berita Sumut

Juli 2023, Sumut Inflasi Sebesar 0,30 Persen, Lebih Tinggi dari Nasional

BPS Sumut mencatat laju pergerakan harga atau inflasi di Sumut pada Juli 2023 mencapai 0,30 persen month to month (MtM).

|
HO
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanuddin, sedang memaparkan inflasi Sumut, Selasa (1/8/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat laju pergerakan harga atau inflasi di Sumut pada Juli 2023 mencapai 0,30 persen secara bulan atau month to month (MtM).

Angka inflasi Sumut dari gabungan lima kota di Sumatera Utara yaitu Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli tersebut lebih tinggi jika dibandingkan secara nasional yang mencapai 0,21 persen.

Baca juga: BPS Sumut Bentuk Pojok Statistik di Perpustakaan USU, Ini Tujuannya

"Inflasi Sumut tahun kalender sampai Juli 2023 ini sudah mencapai 0,98 persen relatif lebih terkendali dibandingkan nasional yang sudah mencatat 1,45 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanuddin, Selasa (1/8/2023).

Pada Juli 2023 ini, dikatakan Nurul, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tertinggi adalah transportasi dengan andil sebesar 1,46 persen.

"Dari 11 kelompok pengeluaran, didalam inflasi kita ini yang cukup memberikan andil tertinggi itu ada pada kelompok transportasi sebesar 0,16 persen dengan inflasinya mencapai 1,46 persen, ini juga secara nasional mendapatkan tekanan harga atau tarif," ucapnya.

Nurul menyebutkan, ada beberapa indikator yang cukup penting mendorong transportasi menjadi penyumbang inflasi tertinggi, di antaranya kenaikan tarif serta kenaikan harga solar dan bensin.

Baca juga: BPS Sumut Laksanakan Forum Konsultasi Publik, Siapkan 6.113 Fasilitator

"Melihat ada beberapa indikator yang cukup penting di transportasi ini ada tarif angkutan udara yang memberikan inflasi mencapai 0,16 persen juga ada informasi terkait kenaikan bensin, solar dan juga beberapa tarif angkutan laut yang juga naik 20 persen," jelasnya.

Selain transportasi, ada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang menjadi penyumbang inflasi kedua tertinggi.

"Selain itu juga ada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,28 persen ini berikan andil sebesar 0,09 persen. Di dalam kelompok makanan dan minuman ini ada cabai merah yang memberikan inflasi 0,15 persen dan juga ada kentang, bawang putih yang mengambil andil 0,04 persen serta tomat 0,03 persen," ungkapnya.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang menyumbangkan deflasi pada Juli 2023 ini adalah daging ayam ras sebesar 0,10 persen, sawi hijau 0,07 persen, ikan dencis 0,02 persen, kacang panjang 0,02 persen, shampo 0,02 persen

Baca juga: BPS Sumut Klaim Jumlah Pengangguran Kurang Sampai 10.000 Orang

Sementara itu, jika dilihat secara nasional, pendidikan juga turut mengambil andil inflasi, tetapi di Sumut secara rata-rata relatif stabil.

"Secara Pendidikan juga memberikan andil inflasi, kalau di Sumut secara rata-rata relatif stabil masih terlihat ada kenaikan tapi rendah seperti uang sekolah SMA atau juga uang perguruan tinggi," pungkasnya

(cr10/tribun-medan.com)

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved