Rudapaksa

Kronologi Remaja 14 Tahun Selamat dari Percobaan Rudapaksa, Korban Sempat Pingsan dan Kini Trauma

Surinda orang tua dari N (14), siswi SMA yang selamat dari upaya pemerkosaan di dalam rumahnya mengalami trauma.

|
HO
Fadli pelaku percobaan rudapaksa terhadap siswi SMA saat diamankan warga. 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Surinda orang tua dari N (14), siswi SMA yang selamat dari upaya pemerkosaan di dalam rumahnya mengalami trauma. Surinda mengatakan, anak sulungnya masih takut dan terus menangis.

"Iya masih trauma dia masih terus menangis dan masih takut," kata Surinda, Selasa (1/8/2023).

Surinda menyebut, kini N masih menjalani terapi untuk pemulihan mentalnya. Dia pun belum bisa sekolah setelah kejadian tersebut.

"Tadi sudah dikusuk, memang masih takut dan akan menjalani terapi setelah ini," kata dia.

Surinda sendiri mengaku sangat terkejut mendapatkan kabar anak sulungnya itu mendapatkan pelecehan seksual dari pelaku Fadli.

Saat kejadian Surinda dan suaminya memang sedang tidak ada di rumah karena bekerja. Saat itu anaknya N sedang di rumah seorang diri.

"Iya terkejut tau-tau dapat kabar gitu. Aku langsung pulang dan melihat anak saya sudah lemas dan menangis," katanya.

Surinda sendiri kenal dengan pelaku Fadli. Dulu mereka sempat bekerja bersamanya di sebuah toko emas.

Beberapa kali pelaku memang pernah ke rumahnya. Namun sejak beberapa bulan terakhir mereka tak pernah lagi berkomunikasi.

"Kenal ya kenal, dulu pernah kerja sama dia. Beberapa kali dia pernah datang contoh pas Imlek. Tapi waktu semalam tidak tau dia datang, komunikasi juga sudah tidak pernah," ujarnya.

Kasus percobaan pemerkosaan yang dilakukan Fadli kepada N terjadi pada Senin (30/7/2023). Saat itu pelaku mendatangi rumah korban yang ada di Dusun I Desa Pon Kecamatan Sei Bamban Serdang Bedagai,

Ramini tetangga korban mengatakan, sekitar pukul 16.00 WIB dia melihat pelaku mendatangi rumah korban menggunakan sepeda motor.

"Kami liat dia datang ke rumah. Awal tidak curiga kan, kami kira di rumah ada ayah korban. Kemudian kereta dia diletak di teras rumah. Ya kami pikir tidak ada apa apa," kata Rumini.

Tak berselang lama, Ramini yang duduk bersama suaminya mendengar suara ribut-ribut dan teriakan minta tolong.

Setelah itu korban berlari dari dalam rumah dalam kondisi ketakutan lalu jatuh pingsan di depannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved