Berita Sumut

Angka Kecelakaan Cukup Tinggi, Dinas Kelautan Sumut Berikan 6000 Asuransi Jiwa ke Nelayan

Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut bagikan 6.000 asuransi jiwa kepada para nelayan, khususnya Sibolga dan Tapanuli Tengah.

|
Tribun Medan/Anugrah Nasution
ILUSTRASI. Ratusan kapal nelayan tampak bersandar di dermaga yang ada di sepanjang pekan Tanjung Beringin. Hal ini karena nelayan tidak melaut karena cuaca buruk yang terjadi. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIBOLGA - Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara membagikan 6.000 asuransi jiwa kepara para nelayan, khususnya di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut, Hamdan Sukri mengatakan, program ini dilakukan karena cukup tingginya angka kecelakaan nelayan.

Baca juga: Nelayan Kesulitan Dapat BBM Subsidi, Begini Respon Dinas Kelautan dan Perikanan Sergai

"Tiap tahun kita salurkan 6.000 asuransi, agar memberikan jaminan pada nelayan, karena kita tahu peran mereka sangat penting untuk Sumut," kata Hamdan saat mendampingi Gubernur Edy Rahmayadi di Masjid Agung Sibolga, Jalan S Parman, Kota Sibolga, Kamis (3/8/2023).

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat menyalurkan 800 asuransi jiwa untuk para nelayan di Masjid Agung Sibolga, Jalan S. Parman, Kota Sibolga, Kamis (3/8/2023). Dua daerah ini, menurut Edy, punya peran penting terhadap suplai ikan di Sumut.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat menyalurkan 800 asuransi jiwa untuk para nelayan di Masjid Agung Sibolga, Jalan S. Parman, Kota Sibolga, Kamis (3/8/2023). Dua daerah ini, menurut Edy, punya peran penting terhadap suplai ikan di Sumut. (HO)

Hamdan mengatakan, asuransi jiwa tersebut diberikan kepada seluruh daerah di Sumut, terutama daerah dengan penghasil ikan yang cukup tinggi.

"Di semua kabupaten/kota khususnya yang merupakan penghasil ikan seperti Sibolga dan Tapteng," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi juga menyalurkan 800 asuransi jiwa untuk para nelayan di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Baca juga: Cari Sampingan dengan Berjualan Sabu, Seorang Nelayan di Asahan Ditangkap Polisi

Dua daerah ini, menurut Edy, punya peran penting terhadap suplai ikan di Sumut. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil tangkapan ikan di Kota Sibolga sekitar 30.517 ton tahun 2019, sedangkan Tapanuli Tengah (Tapteng) sekitar 38.348 ton.

Ini membuat kedua Kedua daerah menjadi salah satu penghasil terbesar ikan di Sumut.

"Sebagian besar ikan di Sumut berasal dari sini, kalau suplainya bermasalah pasti mempengaruhi daerah lain, kita perlu jaga itu termasuk menjaga nelayan-nelayan kita," kata Edy Rahmayadi.

Edy menuturkan, ada 300 asuransi jiwa yang diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk para nelayan di Sibolga, sementara 500 lagi diberikan untuk nelayan di Tapteng.

Penyaluran bantuan ini dilakukan setiap tahun.

Baca juga: 11 ABK KM Lintang Timur Samudra Dikabarkan Selamat, Kini Menuju Tanjungbalai Menumpang Kapal Nelayan

"Setiap tahun kita bagikan ke seluruh daerah di Sumut, bukan cuma Sibolga dan Tapteng untuk menjamin jiwa para nelayan kita," katanya.

Selain menyerahkan asuransi, Edy Rahmayadi juga memberikan santunan kepada anak yatim. Bersama rombongan, Edy kemudian berjalan kaki menuju Pasar Baringin, Sibolga, untuk mengecek langsung harga-harga bahan makanan.

(cr14/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved