Syah Afandin Buka Acara Rembuk Stunting, Hasil Survei Stunting di Langkat Sudah Turun
Plt Bupati Langkat, H.Syah Afandin membuka acara rembuk stunting Pemeirntah Kabupaten Langkat di Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat
TRIBUNMEDAN.COM, STABAT - Plt Bupati Langkat, H.Syah Afandin membuka acara rembuk stunting Pemeirntah Kabupaten Langkat di Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Rabu (2/8/2023).
Sekretaris Daerah Pemkab Langkat, H.Amril menyampaikan, rembuk stunting sebagai salah satu upaya untuk mengentaskan stunting di Kabupaten Langkat.
"Data prevalensi stunting tahun 2022 kita bisa melihat grafiknya menurun. Hasil survei SGP atau survei status balita di Indonesia juga menurun," ujarnya.
Baca juga: Lapas Narkoba Langkat Bersih-bersih Taman Makam Pahlawan Amir Hamzah dan Masjid Raya Azizi
Adapun tema rembug stunting melalui kenvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas menuju Langkat yang Maju Sejahtera dan religius.
"Dimana tahun 2021 dari ketiga survei yang dilakukan terjadi penurunan yang cukup signifikan. Survei startegi bahasa Indonesia 2021 kita berada di posisi 31,5 persen dan 18,60 persen," katanya.
Ia menjelaskan, ada sejumlah data di desa yang jumlah stuntinhnya tinggi. Seperti Desa Alur Melati, Kecamatan Sawit Seberang.
"Ini adalah desa dengan tingkat stunting presentasi preferensi stunting yang paling tinggi 28,57 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, ia bilang Desa Kuala Serapuh, Kecamatan Tanjungpura dan Desa Sirapit, Kecamatan Sirapit merupakan desa dengen urutan tertinggi tingkat stuntingnya.
"Bahwa dari hasil laporan website aksi kompetensi stunting dirjen bina bangsa 2023. Kalau kita lihat Deliserdang dan Nias mereka sudah hijau sementara kita pada level-6 ini masih ada di aksi kedua," katanya.
"Kami berulangkali sampaikan program sudah ada namun perlu dipertajam dalam kegiatan fokusnya terhadap begaimana upaya pengentasan. Jangan kebanyakan monev," tambahnya.
Baca juga: Lantik 679 PPPK Pemkab Langkat, Syah Afandin: Mari Wujudkan Tujuan Reformasi Birokrasi
Jadi Masalah Nasional
Plt Bupati Langkat, H. Syah Afandin menambahkan, stunting menjadi masalah nasional yang berdampak luas. Dan, berjangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.
"Selain kesehatan dimana dapat terganggunya pertumbuhan otak dan metabolisme tubuh," ujarnya.
Saat ini Pemkab Kabupaten Langkat berhasil menurunkan prevalensi stunting 2022 sebesar 18,60 persen.
"Untuk itu saya menginstruksikan terhadap seluruh tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Langkat. Agar lebih serius dan bekerja keras," katanya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.