Viral Medsos
Mahasiswa UI AAB Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Terancam Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup
Diketahui, pembunuhan yang dilakukan AAB ini terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekira pukul 18.30 WIB, di kosan korban yang beralamat di Jalan Palakali
TRIBUN-MEDAN.COM - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) AAB (Altafasalya Ardnika Basya) yang merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap juniornya MNZ ( Muhammad Naufal Zidan) bisa dijerat dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana. Demikian disampaikan oleh Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan.
"Untuk pelaku sendiri kita jerat dengan Pasal 340 dan atau 338," ujar Nirwan Pohan dalam konferensi pers di Mapolresta Depok, Sabtu (5/8/2023).
"Ancaman hukumannya bisa hukuman mati atau seumur hidup, atau minimal 20 tahun," lanjutnya sebagaimana Tribun-Medan.com kutip dari YouTube Kompas TV.
Diketahui, pembunuhan yang dilakukan AAB ini terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekira pukul 18.30 WIB, di kosan korban yang beralamat di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Sementara kasus dan jasad korban yang terbungkus plastik hitam dan disimpan di kolong tempat tidur baru terungkap pada Jumat (4/8/2023) kemarin.
Nirwan juga mengungkapkan pelaku juga sempat berupaya menghilangkan jejak pembunuhan.
Nirwan mengatakan, AAB menggunakan kapur barus untuk menutupi bau darah MNZ yang berada di kosan korban.
"Untuk menghilangkan bau, karena namanya darah itu kan amis. Pelaku membeli kapur barus ditebarin di kamar korban," ungkap Nirwan.
Sebelumnya, dikatakan Nirwan, AAB membeli plastik hitam dan kapur barus usai menikam korban.
"Pelaku membeli plastik hitam yang biasanya dipakai untuk kantong sampah di sekitar dan kapur barus."
"Lalu, si pelaku (AAB) datang lagi ke kosan, merapikan diikat masukkan ke dalam plastik," ujar Nirwan.
Ancaman hukumannya bisa hukuman mati atau seumur hidup, atau minimal 20 tahun penjara.
Minta maaf pada keluarga korban dan almamater UI
Diketahui, AAB (23) seorang mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia nekat membunuh juniornya berinisial MNZ (19) pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Kemudian, kasus pembunuhan ini terungkap pada Jumat (4/8/2023) pagi.
Setelah ditangkap jajaran Polres Metro Depok, tersangka AAB meminta maaf kepada keluarga korban.
Permohonan maaf itu disampaikan AAB saat dihadirkan polisi dalam konferensi pers di Mapolres Depok pada Sabtu (5/8/2023).
Dengan suara bergetar serta menundukkan kepalanya, mahasiswa semester 6 itu mengakui kesalahannya menghabisi nyawa korban.
Bahkan, AAB juga sesekali menitikkan air mata sembari sesenggukan saat menyampaikan permohonan maaf.
"Saya kakak tingkat dari almarhum ingin minta maaf sebesarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban dan kerabat-kerabat korban," kata AAB.

Dalam kesempatan itu, AAB mengakui bahwa perbuatannya itu telah mengecewakan banyak pihak, termasuk merugikan nama baik almamater UI.
Atas perbuatannya itu, AAB menyatakan siap menerima konsekuensi meskipun dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
"Saya ingin menjalani hukuman dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif," ucap dia.
Adapun peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Rabu (2/8/2023).
Namun, jenazah korban baru ditemukan pada Jumat atau dua hari setelah pembunuhan.
Penemuan jenazah itu bermula saat keluarga korban tak bisa menghubungi MNZ.
Kemudian, salah satu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan.
Menurut Nirwan, kerabat korban berkali-kali mengetuk pintu indekos MNZ.
Namun, MNZ tak kunjung merespons.
Kerabat korban lalu meminta penjaga indekos agar membuka kamar MNZ.
Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur.
Setelah jenazah ditemukan, polisi memeriksa sejumlah saksi dan menangkap AAB di hari yang sama.
AAB mengaku membunuh dan merampas barang berharga milik korban karena terlilit utang pinjaman online.

Terinspirasi dari film Narkos
AAB (23) mengaku terinsipirasi dari sebuah film serial berjudul Narcos.
Untuk informasi, film serial berjudul Narcos ini menceritakan tentang kisah nyata kartel narkoba Kolombia yang terkenal kejam dan berkuasa.
"(Belajar membunuh) Saya nonton film (serial) Narcos," kata AAB dalam konferensi pers di Polres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).
Narcos merupakan film serial mafia dari Amerika Latin yang populer di televisi berbayar.
Film ini berkisah tentang penyelundupan narkoba, pembunuhan, dan adegan orang dewasa.
AAB mengaku tidak punya dendam sama sekali dengan korban.
AAB hanya ingin menguasai barang berharga korban karena dia mengalami kerugian investasi kripto sebesar Rp 80 juta.
Sehingga harus meminjam uang ke pinjaman online (pinjol) dan teman-temannya untuk menutup kerugian.
"Saya khilaf, utang saya cuma Rp 15 juta. Total kerugian saya Rp 80 juta di aset cripto. Untuk, Rp 15 juta itu saya utang ke teman saya sama pinjol," kata AAB di Mapolres Depok, Sabtu (5/8/2023).
Kendati begitu, AAB mengaku bahwa orangtuanya sudah membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, AAB tak mau terus menerus merepotkan.
"Sudah (minta bantuan orangtua). Orangtua bantu, cuma saya berusaha untuk menyesaikan masalah saya sendiri," ucap dia.
Rupanya, usaha yang dilakukan AAB tetap saja tak membuahkan hasil sehingga ia nekat membunuh adik tingkatnya lantaran ingin menguasai barang berharganya.
"Saya sudah hopeless, saya tidak menemukan jalan yang terang. Saya sudah mencoba menyelesaikan masalah saya sendiri dari cara-cara yang sudah benar meski ujungnya merugikan banyak orang," ucap AAB.

Sejumlah luka di tubuh korban
Diketahui, MNZ ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Jumat (4/8/2023).
Jasadnya ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik dan ditemukan di kolong tempat tidur dengan kaki terikat lakban.
Di tubuh mahasiswa Sastra Rusia UI ini ditemukan sejumlah luka akibat senjata tajam.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat pulang ke kampung halamannya.
Lantaran tak bisa dihubungi, keluarga mendatangi korban ke kosannya.
Di sana, korban juga tak memberikan respons saat dipanggil dari luar kamar.
Dengan bantuan penjaga kos, pintu kamar berhasil dibuka dan korban ditemukan sudah tak bernyawa.
Ditemukan sejumlah luka tusuk pada jasad korban.
Dijelaskan Nirwan, sebelum melancarkan aksinya, korban awalnya dijemput oleh pelaku dari kampusnya pada hari Rabu (2/8/2023) lalu.
Keduanya lalu menuju indekos yang ditinggali korban.
Sesaat setelah AAB selesai bertamu di indekos korban, ia berpamitan hendak pulang.
Korban pun membukakan pintu untuk AAB, tapi ia tiba-tiba menendang pelaku.
"Si pelaku itu lalu melawan dan menggigit tangan korban, pelaku lalu mendorongkan tangannya ke mulut korban sehingga cincin si pelaku tertinggal di tenggorokan korban dan lalu (pelaku) melakukan penusukan (kepada korban)," jelas Nirwan.
Adapun motif tersangka melakukan pembunuhan itu lantaran iri dengan kesuksesan korban hingga berniat mencuri barang berharga korban seperti MacBook dan Iphone.
Diketahui ternyata tersangka gelap mata karena terlilit utang pinjaman online (pinjol) karena kerugian melakukan investasi crypto.

Postingan terakhir korban di instagram sebelum pembunuhan.
Korban bernama Muhammad Naufal Zidan atau MNZ (19) dibunuh seniornya bernama Altafasalya Ardnika Basya atau AAB (23).
Mereka sama mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya UI. Dalam unggagan instagramnya terlihat bahwa MNZ baru berulang tahun ke-19.
MNZ merupakan mahasiwa kelahiran Lumajang, Jawa Timur, pada 13 Juli 2004.
Dalam penelusuran, diketahui bahwa MNZ adalah sosok yang aktif dalam berorganisasi dan dipercayakan sebagai mentor untuk para mahasiswa baru di jurusannya.
Selain aktif di kampus, MNZ juga gemar bermedia sosial. Di akun Instagramnya, dia sering membagikan foto yang memperlihatkan kesukaannya terhadap dunia fashion.
Soal posting-an terakhir, MNZ membagikan video saat ia menikmati suasana malam di Universitas Indonesia.
Di bagian caption-nya MNZ menulis sebuah pesan untuk berani melewati zona nyaman.
"Stepping out of your comfort zone is the key to personal growth. Embrace new challenges and unlock your true potential!" tulis MNZ.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJakarta.com, di kolom komentar unggahan terakhir MNZ banyak teman-temannya yang mengucapkan belasungkawa.
Teman-teman MNZ merasa benar-benar kehilangan, karena pria tersebut ternyata adalah sosok yang sangat baik.
Keluarga Korban Tuntut Hukuman Berat
Paman korban, Muchtar Fatoni, saat mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023).
"Kita ikuti proses hukum yang berjalan. Tapi tetap keluarga, dari ibu korban meminta supaya dihukum seberat-beratnya," kata Muchtar.
Di sisi lain, pihak keluarga masih menunggu penjelasan dari pihak kepolisian yang menangani kasus pembunuhan itu.
Sementara, setelah proses otopsi, jenazah MNZ akan langsung dibawa ke Lumajang, kampung halamannya. Di sana, MNZ akan dikebumikan.
"Akan dibawa ke Lumajang untuk dimakamkan di sana. Sekarang masih menunggu autopsi, kalau memang sudah selesai Insya Allah nanti keluarga malam ini berangkat," ujar Muchtar.
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Pelaku AAB: Altafasalya Ardnika Basya. Korban MNZ: Muhammad Naufal Zidan.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya yang viral dan menarik di Google News
Ikuti juga informasi lainnya terupdate Tribun-Medan.com di Facebook, Instagram dan Twitter
Mahasiswa UI
Pelaku AAB Altafasalya Ardnika Basya
Altafasalya Ardnika Basya atau AAB
Korban MNZ Muhammad Naufal Zidan
Muhammad Naufal Zidan atau MNZ
pembunuhan mahasiswa ui
Tribun-medan.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.