Berita Viral

Rocky Gerung Sebut Moeldoko Seperti Preman Bukan Pejabat Publik, Tersinggung Disamakan dengan Robot

Rocky Gerung terlihat marah dengan ucapan Moeldoko tentang polemiknya dengan Presiden Jokowi.

HO
Rocky Gerung terlihat marah dengan ucapan Moeldoko tentang polemiknya dengan Presiden Jokowi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Rocky Gerung terlihat marah dengan ucapan Moeldoko tentang polemiknya dengan Presiden Jokowi. 

Kepala Staf Presiden Moeldoko sempat mengeluarkan ucapan keras ke Rocky Gerung yang menghina orang nomor satu di Indonesia dengan sebutan Bajingan dan Tolol. 

Rocky Gerung telah meminta maaf ke publik terkait ucapannya itu. 

Namun, dia menyatakan permintaan maaf itu bukan karena salah dengan ucapannya tetapi kondisi yang sudah semakin rusuh. 

Rocky memastikan ucapan permintaan  maaf itu tidak ditujukan ke PDIP dan Relawan Jokowi. 

Setelah itu, Rocky kembali menyinggung Moeldoko yang menyebutkannya dengan kata kasar. 

Rocky menyebut bahwa Moeldoko bukan seperti pejabat publik melainkan preman. 

Apalagi, kata Rocky, Moeldoko merupakan mantan Panglima TNI, tidak layak berkata kasar menanggapi polemik itu. 

"Dia marah juga tuh, pasang badan. Pak Moeldoko relawan? Pak Moeldoko pejabat publik harusnya secara dingin menjelaskan diselesaikan secara hukum.

Pasang badan itu seperti preman," ujar Rocky dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Rocky Gerung telah minta maaf atas ucapan Bajingan dan Tolol yang ditujukan ke Presiden Jokowi. 
Rocky Gerung telah minta maaf atas ucapan Bajingan dan Tolol yang ditujukan ke Presiden Jokowi.  (HO)

Rocky Gerung mengaku kaget dengan sikap Moeldoko yang pasang badan itu.

Pasalnya, Rocky mengaku bukan mengarahkan pernyataan 'bajingan tolol' itu kepada Jokowi, melainkan kepada jabatan presiden dan jajarannya.

Dan menurutnya, Moeldoko seharusnya menanggapi orasi yang dia sampaikan dengan kepala dingin serta diselesaikan secara argumen atau hukum.

Karena ia merasa kata-kata yang dilontarkan kepada Jokowi adalah cara pikirnya yang sangat tajam.

"Bahasa yang saya pilih tajam, tapi tak diarahkan pada pribadi Presiden Jokowi.

Melainkan, pada lembaga publik, itu kabinet bahkan yang ada di dalamnya ada Pak Moeldoko," lanjut dia.

Diketahui, Rocky Gerung berbicara ketika berorasi dalam acara persiapan aksi akbar 10 Agustus 2023.

Meski begitu, dia menerima kasus hukum yang sedang menyeret dirinya.

Rocky pun meminta maaf lantaran pernyataan itu dia nilai membawa perselisihan.

"Saya minta maaf karena peristiwa itu buat perselisihan ini menjadi-jadi, Itu intinya. Ini berbahaya. Karena di belakang kasus ini berbagai kepentingan incar mengeksploitasi," kata dia.

Baca juga: Tampang Culun Mahasiswa UI Bunuh Junior Gegara Iri Lebih Sukses, Jasad Sampai Busuk di Plastik

Baca juga: Mahasiswa UI Dihabisi Seniornya, Polisi Temukan Cicin Pelaku di Dalam Kerongkongan Leher Korban

Sebelumnya, Moeldoko mendukung penuh akademisi Rocky Gerung dilaporkan ke pihak kepolisian usai mengkritik keras Jokowi dengan sebutan 'bajingan tolol'.

Moeldoko lantas mengibaratkan Rocky seperti robot.

Robot, lanjutnya, terlihat pintar namun tak memiliki hati.

Sama seperti Rocky, ia melihat Rocky punya atribusi sebagai profesor, namun seperti tak memiliki hati. Tak hanya itu, ia juga mengatakan sifat robot pasti ada yang mengendalikan.

"Si robot itu? Anda bisa bayangkan kalau robot ya pintar, punya otak tapi enggak punya hati, kalau menurut saya sih itu," kata dia.

Moeldoko melihat kritik Rocky itu sudah tergolong menyerang pribadi presiden dan tak bisa ditoleransi. Karenanya, ia berharap penegak hukum dapat mengambil langkah sesuai aturan berlaku.

Ia pun mengingatkan agar jangan ada yang coba mengganggu presiden.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved