Pembunuh Mahasiswa UI Terciduk Buang Jaket Penuh Darah dan Keringat di Sela Tembok Kontrakan

Pelaku pembunuh mahasiswa UI berinisial MNZ yakni Altafasalya Ardnika Basya (23) ketahuan membuang jaket penuh bercak darah di sela-sela tembok kontra

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pelaku Altafasalya Ardnika Basya disebut membuang jaket berwarna putih yang penuh dengan bercak darah dan keringan di sela-sela tembok kontrakannya. 

"Pas Kamis pagi jujur nggak ada (perilaku aneh) ya, cuma di waktu malam hari ini berdasarkan yang diceritakan di press conference kan katanya terjadinya dua hari yang pembungkusan itu terjadi Kamis. Nah di Kamis malam saya sudah posisi di kamar di atas jam 10," sebutnya.

"Kamis malam, dari raut wajah enggak ada kecurigaan. Karena itu aja sih keringet di baju, enggak ada keliatan panik. Itu jam 12 lebih," Akbar menambahkan.

Pada saat itu Akbar juga mengatakan bahwa tak melihat benda apapun yang dibawa oleh Altaf, hanya saja pada saat itu pelaku sempat menawarkan makanan kepada ia yang berada di kamar.

"Nah itu posisi dia balik saya sudah di dalam kamar, apa yang dia bawa ke dalam sini tuh kita enggak lihat. Kita cuma denger dia bilang 'gua bawa makanan nih'," ucapnya.

Baca juga: Permintaan Terakhir Naufal Zidan Mahasiswa UI, Sang Ibu Menyesal Tak Pahami Firasat Selama Ini

Baca juga: Awal Mula Terjadinya Pembunuhan Mahasiswa UI, Kini Pelaku Menyesal Ingin Bunuh Diri Merasa Dihantui

Pelaku Sempat Rugi Rp 80 Juta Gegara Invesitasi Kripto

Sebelumnya diberitakan bahwa fakta baru pembunuh mahasiswa UI di kos-kosan terungkap.

Pelaku pembunuhan yang merupakan mahasiswa UI bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) ternyata kelilit utang dan uang Rp 80 juta nya lenyap gegara invesitasi kripto.

Sehingga Altafasalya Ardnika Basya (23) pun nekad membunuh juniornya berinisial MNZ (19) untuk mengambil barang berharga milik korban demi membayar utang piutangnya.

Adapun AAB pernah menceritakan keluh kesahnya soal kerugian Rp 80 juta karena investasi kripto kepada teman satu kontrakannya.

"Dia memang pernah menceritakan soal kerugian kripto yang nominalnya hampir Rp 80 juta itu berdasarkan penuturan polisi," ujar salah satu teman kontrakan tersangka, Adha Amin Akbar (22) di Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).

Saat itu, Altaf menceritakan kerugiannya itu karena salah menebak harga.

"Oh dia sempet mention soal itu (penyebab kerugian kripto),”

“Dia ngaku itu disebabkan karena tebak-tebakan lah kasarnya, kan harus tebak-tebakan tuh kapan naik dan kapan turun, yang saya tahu penyebab kehilangan uangnya ya itu," katanya dilansir Tribun-Medan.com dari Kompas.com.

Akibat kerugian itu, Akbar menyebut tersangka menemui kesulitan untuk membayar biaya kontrakan yang ditanggung bersama-sama.

Altaf bahkan sering berkeluh kesah karena masalah utang-piutangnya tak kunjung selesai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved